Senin, 07 Desember 2015

Rencana RemajaTenis Masuk Malang

Jakarta, 7 Desember 2015. Reuni di Malang membawa kesan cukup mendalam, karena bisa bertemu dengan teman teman lama yang dulunya berkecimpung di pertenisan dan bahkan masih tetap main tenis sebagai penyaluran hobbynya.. 
" Untung bisa ikut, padahal perjalanan naik Kereta Api sepanjang 18 jam itu diusia senja ini  cukup membuat letih karena tidak bisa tidur."
 Bisa dibayangkan ngobrol didalam kereta dengan rekan rekan lainnya seperti Ronny Pasla (mantan kiper nasional) bersama Christian Budiman dan Johnny Pasla cukup seru, terutama Christian dulu pemain asal Medan dan Ronny Pasla pemain Medan pula. Nah, Chrisianpun sudah lama tidak berjumpa dengan Ronny.

Bagi saya ketemu rekan tenis lainnya asal Malang sudah hilang kontak, seperti Rubai dan Raymond Paays. Waktu tiba di Malang sempat bertanya kepada rekan rekan tenis di Malang tentang Raymond Paays ini, tidak ada satupun yang tahu kemana perginya. Bisa dibayangkan begitu ketemu ternyata dia sudah keluar dari dunia Tenis pindah ke budaya. Begitu juga sempat bertemu dengan pelatih Idris , ayah dari petenis Agung Bagus yang ternyata Agung Bagus sudah selesai kuliahnya di Malang dan Idris masih sebagai pelatih di Malang.
 Kalau Raymond sudah berpindah ke Budaya, maka kesempatan dipadukan antara tenis dan budaya sehingga masuk dalam kategori pariwisata. Keinginan dikombinsikan kegiatan turnamen RemajaTenis dengan Budaya Jawa Timur, tentunya jika dipaketkan dalam bentuk yang menaik, tentunya bisa menarik perhatian, karena tidak semua masyarakat tenis tahu akan budaya Jawa Timur.

Sekembali dari Malang saya pun bertekad akan kembali menghidupkan kejurnas Tenis Yunior malang Open di tahun 2016. Kalau melihat sejarah Kejurnas Tenis Malang Open ii yang dipertandingkan adalah Tunggal dan Ganda baik putra dan putri ditambah dengan ganda campuran. Asyik juga kaau dibuat ganda campuran.

Disaming itu pula berniat selenggarakan RemajaTenis dikota malang dalam setiap 3 bulan sekali.
Kalau dipikirkan materi atlet di Malang sudah ada begitu pula lapangan tenis yang semula ada 9 lapangan di jalan Tenes sekarang menjadi 5 lapangan. Bukan masalah, yang penting bisa berlangsung nomor satu. Mudah mudahan saja rencana ini bisa terealiser.

Tidak ada komentar: