Kamis, 16 Juli 2015

Pergantian Pelatih Mutlak

Jakarta, 17 Jui 2015 Persepsi masyarakat tenis terhadap kinerja PP Pelti memburuk, dilihat perjalanan sejak dilantik Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman tgl 18 Februari 2013 di Senayan Jakarta. Ini merupakan sebab dan akibat. Gaya kepemimpinan nakoda PP Pelti berbeda dengan gaya kepemimpinan Ketua Umum PP Pelti selama ini memimpin perjalanan induk organisasi tenis di Indonesia. 
Kesan awal terhadap pimpinan baru di PP Pelti seperti yang pernah diungkapkan langsung adalah sudah biasa memimpin 1.000 lebih karyawan selama ini jika ada permasalahan dilakukan oleh anggota kabinetnya sudah ada solusinya. Sebelum start kepengurusannya sempat dilontarkan langsung selaku pengamat tenis kepada ketua umum PP Pelti yang baru terpilih adalah apa yang akan dilakukan adalah Trial and Error (desember 2012) 
Tahap pertamapun dilalui dengan berbagai krikil dilakukan oleh anggota kabinetnya. Mulailah muncul satu persatu anggota kabinetnya mengundurkan diri karena tidak bisa menyesuaikan tata kerja sesama anggota kabinetnya. Batu ujianpun dilaluinya. Kesan muncul belum menyatunya visi dan misi ketua umum kedepan perlu dicermati oleh anggota pengurus lainnya jika ingin memajukan pertenisan nasional. Sangatlah penting seluruh anggotanya dalam menjalankan tugas selama 5 tahun kedepan mengenal dulu visi dan misi ketua umu yang digunakan dalam kampanye pemilihan ketua umum diacara puncak Musyawarah Nasional Pelti tanggal 25 Nopember 2015. Sebagai saksi adalah Hotel Sintesa Peninsua Manado dengan utusan datang dari Pengda Pelti seluruh Indonesia. Tugas utama setelah selesai Munas yang merupakan amanat Munas adalh penyusunan Anggaran Dasar dan Rumah Tangga Pelti 2012-2017. Karena ada beberapa perubahan dilakukan didalamnya yang perlu diketahui oleh Pelti Daerah maupun Cabang minimal. Tetapi untuk menjalankan roda organisasi tenis baik dari Pengcab kemudian Pengda dan Pengurus Pusat, adalah Pokok Pkok Program Kerja 2012-2017 yang sudah dibahas dalam Munas tersbut. Tetapi sampai saat ini AD ART baru tersbut entah kemana nasibnya karena Pengda belum menerimanya sesuai informasi diterima. Sehingga program grass root deveopment tidak tersentuh sama sekali, alias mutlak diabaikan yang sebenarnya merupakan tanggung jawab Pelti sendiri.
Awal kejutan muncul setelah dilantik dengan beraninya mengajukan permohonan 20 turnamen internasional (Pro-Circuit) ke International Tennis Federation (ITF), sebagai bentuk usulan dari Bidang Pembinaan Prestasi. Dunia tenis internasionalpun kaget bahkan kagum dengan gebrakan dilakukan PP Pelti periode 2012-2017 ini. Masih hangat kejutan ini dilakukannya membuat kekaguman semua pihak dengan harapan tenis Indonesia bakal maju kedepan bukan maju kebelakang. Pelaku pelaku tenispun bergembira melihat suatu kejutan tanpa perencanaan yang baik. Khususnya bagi pelaku pelaku tenis yang kecewa dengan kepemimpinan PP Pelti periode sebelumnya ( 2002-2012).
Kesan positip terhadap kepemimpinan baru ini mengingat budget yang dibutuhkan untuk selenggarakan 20 turnamen Pro Circuit itu 20 x USD 10,000 adalah USD 200,000. Ini budget prize money , belum beaya pelaksanaannya sekitar minimal USD 10,000 juga perturnamen. Artinya minimal budget setahun khusus turnamen USD 400,000. Kekuatiran sebenarnya sudah ada tetapi mengingat dalam pertemuan dengan “calon” Ketua Umum PP Pelti sebelum kampanyenya mengatakan kesanggupan dilakukan timnya untuk menyiapkan dana Rp 5.000.000 perbulan untuk membeayai 200 atlet tenis usia 14 tahun, artinya dalam sebulan sanggup sediakan Rp. 1.Milyar , butuh pembuktiannya. Test casenya adalah pelaksanaan Pro Circuit ini.
Masih hangatnya Pro-Circuit 2013 ini ternyata membawa buah yang sangat hangat untuk dicercanya juga. Baru sebulan mendaftar dan sebulan menjelang turnamen yang pertama di Pekanbaru kemudian sadar kalau kemampuan dana tidak dimilikinya maka dibatalkannya rencana Pro Circuit. Ini meruapakan bom waktu. Hanya beberapa turnamen Pro-Circuit khusus wanita berjalan seperti kalender sebelumnya. Gempar sudah dunia tenis internasional , bahkan ada yang melalui telpon dan bertemu langsung bertanya tanya. ‘ Who is your President (Tenis)? 
Merekapun bertanya tanya latar belakang Ketua Umum PP Pelti ini karena dunia internasional hanya mengenal 2 nama yaitu President dan Secreatary General karena kedua nama ini yang tercatat di ITF maupun Asian Tennis Federation(ATF). Dampaknya sudah kita ketahui yaitu ITF berikan denda. Apes sudah disaat butuh dana untuk turnamen justru ketiban denda pula.
Awal tahun 2014, muncul berita hangat pula mundurnya Ketua Bidang Pertandingan yang tidak bisa bekerjasama dengan rekan rekan lainnya karena tanpa pengayoman dilakukan oleh Ketua Umum PP Pelti. Disinilah dibutuhkan kepemimpinan Ketua Umum PP Pelti mutlak sekali.
Lebih dasyat lagi ketika janji medali emas untuk Asian Games 2014 dilontarkan baik ketua bidang pembinaan prestasi dan pelatih tim nasional yang juga wakil ketua bidang pembinaan prestasi. Satu konspirasi nyata dilakukan oleh keduanya begitu dasyat memanfaatkan kebutaan dari pimpinan mereka sendiri. Muncul kesan ingin jalan jalan ke negeri tirai bambu Tiongkok. Tanpa persiapan matang berjanji medli emas datang dari ganda putra. Tetapi kenyataan dilapangan bisa dilihat kalau persiapan matang dialakukan oleh Christopher Rungkat denga try out keluar negeri dengan menggunakan kombinasi kodcek sendiri maupun tim nasional. Tetapi pasangannya tidak laukan try out bahka try ini. Ini lah masalahnya.
Tahun 2015, persiapan SEA Games yang menggunakan dana Pemerintah melalui Pelatnasnya. Janji akan memberikan medali emas sudah merupakan keharusan bagi tim nasiona karena sejak pertama kali Indonesia bergabung di SEA Games, Tenis Indonesia selalu membawa pulang medali EMAS. Tetapi sejarah kelam terjadi ditahun 2015 ini. Tidak ada satupun medali EMAS didapatkannya. Puncaknya hanya sampai FINALIS saja 
Nasib apespun muncul setelah SEA Games tim yang sama berlaga dikandang sendiri dalam ajang Davis Cup by BNP Paribas zone Asia Oceania Grup 2 melawan Pakistan. Kalah didepan penonton sendiri bahkan disaksikan oleh Deputy Menpora Doko Pekik bersama tim Satlak Primanya menyaksikan betapa loyonya tim Indonesia dihari pertama kecuali dihari kedua sehingga mampu memperkecil malunya saja.

Keinginan adanya perubahan setelah berbagai peristiwa yang tdak bisa mengangkat prestasi tenis di Indonesia, dengan puncak kegagalan tim Indonesia diajang SEA Games 2015 tanpa membawa satupun medali emas yang selama perjalanan sejak Indonesia bergabung dalam SEA Games selalu membawa puang medali emas.
Dibutuhkan keberanian pimpinan PP Pelti menghadapi masalah yang sangat memprihatinkan sekali. Teringat masa kepemimpinan Ketua Umum PB Pelti Sarwono Kusumaatmaja yang melihat langsung cara pelatih yang ditunjuknya sendiri dan ada kekecewaannya sehingga langsung saat itu memecat pelatih tim nasional. Ini tindakan cukup berani sebagai pemegang kekuasaan dalam organisai Tenis Indonesia.
Sudah tahu track record pelatih tim ”nasional” saat ini, kesempatan sudah diberikan sejak tahun 2013 sampai saat ini tidak menunjukkan prestasi yang signifikan. Mau tunggu apalagi. Siapa yang bertanggung jawab dalam hal prestasi ini sebelum Ketua Umum sebagai penanggung jawab keseluruhan kepada pemilih nya di Munas 2012. Tentunya ada bidang pembinaan prestasi dimana terdapat ketua dan wakil ketuanya yang juga bukan sebagai konsepetor saja tetapi juga selaku eksekutornya.
Ajang Davis Cup by BNP Paribas yang baru selesai kemarin, sempat meunjukkan perilaku anggota kabinetnya bertindak terlalu arogan didepan publiknya karena lebih banyak menggunakan emosinya daripada akal sehatnya. Hal yang samapun sempat terlontar kejadian juga diarena SEA Games 2015 seperti info yang sampai. Tapi sepertinya merupakan tanda tanya info2 seperti ini karena terjadi diluar negeri.

Istilah yang lagi trend dimasyarakat Indonesia umumnya adalah pergantian kabinet yang harus dilakukan oleh Ketua Umum PP Pelti jika ingin cepat menyelematkan tenis Indonesia ini. Jangan sampai muncul ketidak percayaan kepada Ketua Umum datang dari Pengda Pelti yang selama ini memilihnya. Apa harus menunggu ketidak percayaan datang dulu dari internal kepengurusan di Senayan. Bibit bibit ketidak percayaan dari dalam Senayan sudah ada dan sempat diungkapkan juga tanpa disadari. DO YOUR BEST !
Kesempatan dibulan suci ini, marilah kita saling maaf memaafkan dan SELAMAT IDU FITRIE 1 Syawal 1436 H

Tidak ada komentar: