Minggu, 14 Juni 2015

INI PRESTASI BARU. INI BARU PRESTASI...No Gold Medals

Jakarta, 14 Juni 2015. Hari ini Tenis Indonesia memberikan catatan khusus dalam sejarah tenis Indonesia. Yaitu dengan gagalnya tim tenis Indonesia diajang SEA Games 2015 di Singapore untuk membawa satupun medali emas. Kenapa saya katakan merupakan sejarah baru. Selama Indonesia ikuti SEA Games , selalu membawa pulang medali emas. Kali ini hanya bawa medali perak dan perunggu. Sehingga bisa saja saya katakan ini prestasi baru.. ini baru prestasi.
2 Medali Perak diperoleh dari Beregu Putra dan David Agung Susanto diperorangan putra. Kemudian sisanya  4 medali perunggu didapat dari beregu putri, ganda putri (Aldila Sutjiadi/Jessy Rompies), ganda campuran (Jessy Rompies/Sunu Wahyu Trijati), tunggal putri (Lavinia Tananta)


Saya kemukakan kekesalan ini karena saya melihat kurang maksimal upaya dilakukan oleh induk organisasi tenis Indonesia atau Pelti. Sebagai tim manajer adalah ketua bidang pembinaan prestasi dan pelatih adalah wakil ketua bidang pembinaan prestasi untuk putra dan pelatih putri adalah pelatih. Ajang team event membela negara dianggap sebelah mata bagi kedua petinggi tersebut yang bertanggung jawab penuh atas prestasinya. Kalau ditanya selalu katakan tidak ada dana. Tetapi lupa atau sengaja, dana yang digunakan datang dari Pemerintah melalui Satlak Prima justru tidak digunakan dengan baik. Contoh nyata sewaku try out ke Turkey.

Mulai dari pemilihan pemain untuk putra diwakilkan kepada Christopher Rungkat, Davd Agung Susanto, Aditya Hari Sasongko dan Sunu Wahyu Trijati kemudian putri terdiri dari Lavinia Tananta, Ayu Fani Damayanti, Jessy Rompies dan Aldila Sutjiadi (penganti lasti minute dari Deri Nur Haliza yang cidera sewaktu ikuti French Open).

Tentunya mereka akan katakan ini adalah pemain yang terbaik dimiliki saat ini. Karena saya pernah dengar ocehan dari salah satu pengurus ketika ketemu, saya kemukakan masalah pemain putra kita.
Ini merupakan warisan kepengurusan lama, demikian ocehan bela diri dilakukannya. Padahal usia kepengurusan sudah memasuki tahun ketiga. Ada perubahan anggota tim yaitu masuknya Sunu Wahyu Trijati menggantikan Elbert Sie.  Demikian pula anggota tim putri dengan masuknya muka baru Aldila Sutjiadi sebagai pengganti Deria Nur Haliza yang cidera sewaktu bermain di French Open seminggu lalu, sehingga diambil keputusan perlu diganti segera.

Yang jadi pertanyaan sekarang kenapa tim putri hanya mendapatkan medali perunggu. Harus diakui saat ini putri Indonesia masih dalam posisi 3 besar dibawah Thailand dan Filipina yang sebenarnya dibawah Indonesia. Mereka dibayang bayangi oleh keberadaan Tamarin Tanasugarn yang kali ini diperorangan sudah tidak bergigi lagi karena sudah diambil alih oleh rekannya yang lain.

Apakah ini tim yang terbaik, maka saya katakan TIDAK. Masih ada yang lebih muda seperti Beatrice Gumulya, Tami Grende. Justru yang digunakan adalah pemain yang sudah tidak konsentrasi lagi seperti Ayu Fani Damayanti sudah berumah tangga  dan Lavinia mulai tertarik menjadi pelatih. Ada cerita masuk ketelinga saya kalau Ayu itu masih ada kendala yaitu cidera (mungkin ringan) Kebenaran cerita ini tentunya bukan suatu isue yang perlu diangkat. Kenapa tidak saja dimainkan yang lebih muda. Artinya regenearasi perlu mendapatkan perhatian. Target medali emas disebutkan datang dari beregu putra dan Tunggal putra. Artinya Putri tidak dianggap . Seharusnya bisa dimanfaatkan regenerasi petenis putri . Belum lagi  dengan try out bagi mereka semua. Hanya Lavinia Tananta yang aktip ikut try out. Sedangkan Jessy Rompies dan Aldila Sutjiadi sedang kuliah di Negeri Paman Sam yang cukup ketat kompetisinya sehingga kebugaran mereka terjamin dan terbukti. Kemana dengan Beatrice Gumulya yang sedang kuiah di USA seperti Jessy Rompies. Begitu pula Tami Grende. Kalau cerita burung diluaran katakan Tami Grende pindah Warga Negara. Sayapun langsung ketawa kalau itu digunakan sebagai alasan. Padahal Tami masih Warga Negara Indonesia karena Ibunya itu asli putri Bali. Tami tidak diundang oleh Kabid Pembinaan Prestasi PP Pelti. Bahkan orangtuanya sudah bertemu dengan petinggi Pelti sendiri ketika ribut ribut masalah Tami dengan klubnya.



1 komentar:

G-Nana Fe mengatakan...

Dulu medali emas asian games pun di tangan... skr sea games pun tidak?
Ini baru rekor...