Kamis, 05 Februari 2015

Diskusi masalah tenis daerah

Jakarta, 5 Februari 2015. Hari ini saya ketemu rekan lama untuk memenuhi keinginannya bertemu sama saya untuk membicarakan masalah bukan tenis. Bertemu di Cibubur Junction sambil makan siang. Tiba jam 11.00 dan baru selesai jam 16.00. Wow cukup lama jua karena setelah selesai makan siang dilanjutkan minum kopi di Starbuck.
Sayapun memanfaatkan kehadirannya untuk bicara masalah tenis. Karena dia itu asalnya dari Manado sebagai petenis kemudian bersama sama rekan2 lainnya merantau ke Jakarta. Dan diapun memanfaatkan juga untuk sekolah sehingga berhasil menjadi Pengacara (S1 dibidang hukum).
Saya kemukakan kepadanya apakah sadar atau tidak sadar, bahwa beberapa peteis yunior dari darah maupun Manado merantau ke Jakarta dengan tujuan agar bisa berprestasi dengan baik. Tapi kenyataannya sampai hari ini belum ada ber prestasi dengan baik, bahkan hilang dari peredaran nasional. Bahkan ada yan pindah ke soft tennis karena bisa keluar negeri. Kebetulan sekarang pengurus soft tennis sedng getol getolnya kirim tim tenis keluar negeri. Selain memanfaatkan mantan petenis nasional juga beberapa petenis yunior ditarik ikuti soft tennis. Keuntungannya bisa keluar negeri, karena turnamen soft tennis banyak diluar negeri.


"Kenapa bisa terjadi begitu." tanya saya kepadanya, karena salah satu adiknya sendiri juga pelatih tenis yunior. Diapun ceritakan beberapa pelatih asal Manado yang kondang di Jakarta sudah mulai menurun prestasinya bahkan kehilangan atletnya. Diapun sadari kalau rekan rekan pelatih tersebut punya kelemahan yang asli Manado yaitu MINUMAN KERAS. Bahkan sampai mabuk2. Kalau saya katakan sebenarnya intinya adalah DISIPLIN, baik untuk atlet juga untuk pelatih. Kemudian saya kemukakan beberapa hari lalu saya sengaja melihat cara melatih pelatih yang saya ketemukan , dan ada 6 atlet sedang dilatihnya. Apa yang saya lihat, ternyata pelatih tersebut hanya menggunakan sandal bukan sepatu tenis. Apapun alasannya, saya tidak perlu tanyakan. Ini contoh tidak baik.
Dia juga akui masalah itu. Saya bilang sebaiknya coba kita sama sama memikirkan apa yang bisa kita berikan untuk petenis daerah sehingga bisa berprestasi dengan baik.

Sayapun coba inventarser petenis asal Manado yang di Jakarta. Kemudian masalah pelatih asal Manado juga banyak. Hanya saja ada yang berhasil dan ada yang belum berhasil. Nah, ini dia. kita bisa memanfatkan masalah ini. Saya kemukakan kaau kita sama sama coba memanage masalah ini dengan transparan. Dan kita cari dana sama sama.
Diapun setuju masalah ini dan sayapun anjurkan sebaiknya kita coba kumpukan rekan2 yang mau pedui masalah ini.

Tidak ada komentar: