Rabu, 31 Desember 2014

Nah, Ini Tugas Siapa

Jakarta, 1 Januari 2015. Kalau kita sering mendengar keluhan keluahn masyarakat tenis terhadap program pembinaan oleh induk organisasi kita yang tercinta. Tetapi tidak berikan solusinya sehingga saya anggap semua itu seperti angin berlalu saja dikemudian harinya. Nah, apa yang bisa kita lakukan kalau mau peduli dan menurut saya bisa kita lakukan bersama sama saling bahu membahu. Bagi yang pandai mencari sponsor marilah bergabung dengan yang mempunyai programnya. Kalau hanya ribut masalah lainnya maka tidak akan terselesaikan semua keinginan kita bersama sama. Akibatnya banyak yang sudah tidak peduli lagi dan akan beralih visi dan misinya.

Pernak Pernik Tenis Indonesia diakhir tahun 2014

Jakarta, 1 Januari 2015. Memasuki tahun 2015 meruapakan tahun yang baru meninggalkan tahun 2014 dengan penuh catatan penuh terhadap kehidupan pertenisan Indonesia. Sudah banyak yang telah dilakukan oleh rekan2 tenis baik dari petenis , orangtua sebagai pendukung mutlak diikuti pula oleh klub , induk organisasi tenis (Pelti) mulai dari tingkat Cabang , Daerah sampai Pusat.
Menyadari banyak hal tersebut masih banyak pula yang harus kita lakukan. Menurut pendapat saya yang lebih utama adalah prestasi yang diutamakan. Kalau dari prestasi petenis Indonesia justru masih jauh dari keinginan masyarakat tenis Indonesia. Karena sampai hari ini mulai dari Christopher Rungkat belum terlihat adanya kemajuan dan menurut pendapat saya justru menurun. Karena beberapa tahun lalu prestasi Christopher Rungkat dan kawan kawannya masih jauh lebih baik dan bisa dilihat peringkat dunianya. Christopher Rungkat mencapai puncak peringkat dunianya ATP-241.

Jumat, 26 Desember 2014

Beri Contoh Tidak Baik

Jakarta, 26 Desember 2014. Hari ini saya terima telpon dari rekan tenis saya yang cukup komunikatip dengan saya. Saya kaget juga tapi hanya bisa mengelus elus dada saja. Karena berita ketidak sportipan didalam dunia tenis kita itu diberi contoh oleh induk organisasi kita sendiri. Ini sebagai salah satu penyebab dari tidak majunya dunia olahraga kita, bukan hanya tenis tetappi mencerminkan dunia olahraga seluruhnya. Yait ketidak sportipan ditunjukkan oleh pembina sendiri.
Masalah ASEAN UNIVERSITY GAMES 2014 yang baru berlangsung di Palembang. Yaitu msuknya petenis nasional mewakii mahasiswa Indonesia. Dan hal ini sudah diketahui oleh rekan dari Thailand yang selama ini cukup dekat dengan Indonesia.

Senin, 22 Desember 2014

Cerita sekelumit Forum Diskusi

Jakarta, 21 Desember 2014. Disela sela pelaksanaan turnamen nasional RemajaTenis Jakarta-7 di lapangan tenis Kemayoran saya berjumpa dengan salah satu rekan asal Lampung yaitu Leo Nangin yang juga berprofesi sebagai pelatih tenis. Diceritakannya masalah pertemuan yang dilakukan PP Pelti yaitu "Forum Diskusi" di hotel Borobudur beberapa hari lalu. Saya diberitahu masalah adanya forum diskusi oleh rekan2 Pengda Pelti tetapi saya kemukakan kalau itu ada undangannya maka saya mau hadir.. 

Selasa, 16 Desember 2014

Final PON Remaja Tak sempurna

Jakarta,  15 Desember 2914, Ketika menerima laporan kalau babak final PON Remaja-1 di lapangan tenis Brawijaya surabaya ada kejadian yang sangat menyedihkan dan bahkan belum pernah terjadi di multi event.
Saat final terjadi dua kejadian yang sama yaitu tunggal putra antara Jawa Barat melawan Jawa Tengah. Memang difinal kali ini terjadi antara Jawa tengah meawan Jawa Barat bak di tunggal putra, tunggal putri dan ganda campuran.
Tunggal putra baru berlangsung set pertama dan diset kedua terjadi petenis Jawa Tengah Iswandaru Kusumo Putro menyerah karena muntah muntah dan cidera engkelnya seperti yang disampaikan oleh Referee Sony Irawan kepada saya. Kemudian hal yang sama ditunggal putri Arrum Damarsari Jawa Tengah mundur diset kedua melawan Rifanty Dwi Kahfiani.

Senin, 15 Desember 2014

Bertemu Teman Lama dari Singapore

Jakarta, 15 Desember 2014. Terima telpon dari rekan lama ditenis asal Singapore. S.Uthrapathy kalau dia berada di Jakarta. Mau ketemu PP Pelti dan rencana mau adakan acara di Jakarta seperti yang telah dilakukan di Manila, Singapore dengan datangkan petenis kondang seperti Andre Agassi, Serena William, Ana Ivanovic dengan bendera IPL yang dimotori oleh mantan petenis dunia asal India Mahesh Bhupatty.
Dia tiba langsung cek lapangan Istora yang mau digunakan bersama dengan salah satu pengurus PP Pelti.
Malamnya kami bertemu untuk dinner di Satay House Senayan. Ngobrol masa lalu tentang pertama kali kita berkenalan yaitu di seminar Davis Cup di Pattaya Thailand. Maka disebutlah nama2 rekan rekan duu ikut dalam acara tersbut, dan salah satunya sudah meninggal asal Fiipina yaitu Ajay Pathak. Begitu pula sewaktu ikuti ATF Meeting di Tashkent Uzbekistan (th 2000) (saya bersama Enggal Karjono), meeting ITF di Antalya Turkey, AGM ITF di Merakesh Morokko.

Sabtu, 13 Desember 2014

Masalah PON Remaja Terulang lagi ttg kasus status atlet

Jakarta, 13 Desember 2014. Beberapa hari lalu saya terima telpon dari rekan tenis bercerita tentang kasus protesnya Kalsel diajang PON Remaja-1 di Surabaya. Kalau lihat masalahnya adalah Setia Indri itu awalnya dari Kalimantan selatan dan berlati di Jakarta sudah lama tetappi masih sering membela nama Kalimantan selatan.
Aneh, menurut saya ini ada kesalahan dari PON Remaja sendiri karena kenapa di technical meeting masih diperbincangkan masalah status atlet. Timbul satau pertanyaan saya yaitu apakah sebelumnya oleh Pelti tidak diedarkan daftar peserta keseuruh Pengda Pelti ?

Kamis, 04 Desember 2014

Coba adakan RemajaTenis di Aceh

Jakarta, 12 Desember 2014. Pagi ini saya terima telpon dari salah satu pelatih di Banda Aceh yang saya kenal sedikit aneh. Tapi kejutan ini saya tangapi dengan baik saja. Ternyata dia ingin tanya masalah raket tenis yang ada di Jakarta. Tetapi dia kaget juga dengar kalau saya sudah tidak duduk dikepengurusan Pelti lagi.
Dan ketika saya berbincang bincang dengannya keinginan selenggarakan Turnamen Nasional RemajaTenis di Banda Aceh, dia sambut dengan baik tetapi karena keterbatasannya maka dia sampaikan akan lapor dulu ke Ketua Pengda Pelti Banda Aceh. Ya, saya tunggu saja laporan selanjutnya.