Senin, 24 Februari 2014

Terima telpon dari Surabaya

Jakarta, 24 Februari 2014. Sewaktu saya terima telpon dari salah satu rekan di Surabaya menceritakan betapa sedihnya terhadap salah satu program PP Pelti yang dikenal dengan Liga Tenis Junior Nasional 2014 di Surabaya. Apa permasalahannya? 
Dia merasa dengan digelarnya Liga Nasional ini justru akan mematikan turnamen di Jawa Timur yang ternyata sudah dalam kalender Pelti Jatim begitu banyak sekali. Ada banyak alasan yang dikemukakan waktu itu sampai dia dikatakan cukup vokal di jajaran Pelti Jawa Timur.
Hal ini sudah dikemukakan kepada petinggi Pelti di Jakarta yang sulit bisa menerimanya. Yang juga dia kemukakan kalau adanya Liga ini hanya dikonsentrasikan di 3 kota di Jawa yaitu Surabaya, Bandung dan Jakarta akan mematikan Remajatenis yang sudah saya gagas dari tahun 2009. Ya, saya mau bilang apa kalau orang luar sudah bisa menyimpulkan akibatnya dikemudian hari tetapi tidak dipikirkan oleh rekan rekan kita di Senayan.

Sabtu, 15 Februari 2014

Siapa yang bisa melarang mau Pindah

Jakarta, 15 Februari 2014. Ada satu pertanyaan datang kepada saya hari ini per tilpon untuk mengantisipasi dengan kasus2 yang tak diinginkan kemudian. Sang orangtua berkeinginan pindah kelain kota lain provinsi berkenan degan pekerjaan baru didapatkan disana. Sedangkan yang bersangkutan punya putra yang sudah dibina oleh Pegcab Pelti dan KONI Kotamadya dimana dia berdomisili. Anaknya itu dipersiapkan untuk menghadapi PORDA/PORPROV di Provinsi saat ini. Yang jadi masalah adalah anaknya sudah menerima dana pembinaan dari Pengcab ataupun KONI Kotanya sekarang. Apa yag harus dilakukan. Sayapun kembali bertanya kepadanya, siapa yang bisa melarang Anda pindah kota? Tentunya tidak ada.
Memang kalau dipikir sebagai kepala rumah tangga tentunya berkewajiban untuk memberikan nafkah kepada keluargaya, sehingga otomatis pindah domisili ini untuk keluarganya juga.
Sayapun hanya bisa mengatakan coba hubungi Pengcab tersebut maupun KONI Kota sampaikan keinginan pindah tersebut.

Kamis, 06 Februari 2014

Wani Piro

Jakarta, 7 Februari 2014. Hari ini terima telpon dari rekan lama saya yang sudah berada diluar organisasi tenis tingkat pusat. Banyak informasi saya dapatkan tentang internal problem dialami induk organisasi tenis kita. Para pihak yang tidak puas atas keputusan ataupun suasana kerja didalamnya banyak yang sampaikan kepada saya. Bahkan banyak pertanyaan yang datang tentang pertenisan sekarang. Baik minta pendapat ataupun minta solusi sebelum bertindak. Konsultasi seperti ini setiap minggu selalu datang kepada saya by phone atau kalau saya turun kelapangan bertemu dengan masyaraat tenis, maka banyak problem yang dialami datang kepada saya untuk minta klarifikasi atau minta solusinya.
Sekarang saya sudah membuka kegiatan baru selain penyelenggara turnamen RemajaTenis, saya mau buka manajemn baru yang bergerak bukan hanya didalam turnamen tetapi juga sebagai manajemen yang bisa membatu rekan rekan tenis baik orangtua maupun induk organisasi tenis didaerah daerah untuk menjalankan program pembinaan tenis mulai dari grass-root yang suka dilupakan.

Rabu, 05 Februari 2014

Keluhan Orangtua

Jakarta 5 Februari 2014. Saya terima keluhan dari orangtua petenis muda soal akan dituntut oleh bekas klubnya untuk ganti rugi yang nilainya cukup besar. Ini akibat dari ketidak ada kesepakatan antar para pihak. Oleh orangtua petenis yunior ini disampaikan kalau diminta ganti rugi yang cukup besar sedangkan kemampuannya tidak ada. Setelah itu saya coba kontak minta konfirmasi dari pelatih klub asalnya. Dan memang diceritakan kalau klub belum puas dengan performance atlet tersebut yang sering off and in saja, sehingga belum dikirimkan untuk try out sepeti jadwalnya karena akan dievaluasi hasil selama tahun 2013 itu.

Selasa, 04 Februari 2014

Apakah ini syukuran atau tidak ya ?

Jakarta, 4 Februari 2014. Hari ini cukup padat acara karena ada tiga pertemuan atau bertemu sesuai undangan yang saya terima. Mulai yang pertama dikantor LPPM di jalan Menteng Raya kemudian dilanjutkan dengan salah satu rekan masyarakat tenis di PIM 2 dan terakhir diundang oleh Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti yang baru (mulai 1 Januari 2014). Hanya satu pertemuan yang terakhir ini belum jelas maksud dan tujuannya. Kesan awal adalah syukuran dengan jabatan baru Kabid Pertandingan PP Pelti. Ini hal biasa saja.