Minggu, 12 Oktober 2014

Cintailah Turnamen Maka bisa selenggarakan Turnamen

Jakarta, 12 Oktober 2014. Disaat melihat turnamen internasional yunior AGS-2 di Kemayoran saya sempat ketemu salah satu orangtua petenis yunior Jakarta yang sudah lama tidak ketemu. Saya kenal anaknya yang sudah melewai fase yunior dan sekarang kuliah. Dalam pembicaraan tersebut sempat bertanya masalah pertenisan Indonesia saat ini, yang menurutnya cukup memprihatinkan sekali. Saya tidak terlau menanggapi masalah tersebut karena bukan tanggung jawab sepenuhnya. Sudah ada petinggi2 di induk organisasi tenis Indonesia.
Kemudian saya ditanyakan masalah beaya selenggarakan suatu turnamen nasional seniro. Saya langsung katakan semua itu tergantung dari berapa prize money yang dikeluarkan. Tapi dalam hal ini ketika saya sampaikan beberapa idea untuk kemajuan atlet selepas yunior maka saya sampaikan jika Anda bisa mencarikan sponsor sekitar Rp 100 juta maka saya sanggup selenggarakan turnamen nasional untuk kelompok umum tersebut yang sangat minim
.
Ketika saya sampaikan kalau saya disuruh pilih opsi antara selenggarakan turnamen nasional dengan prize money Rp 100 juta maka saya lebih memlikih prize money utntuk beberapa turnamen daripada hanya satu turnamen saja.
Begitulah sekilas pembicaraan dengan salah satu orangtua atet tenis yng juga prihatin dengan keadaan sekarang seperti dialami putranya.
Disinilah masalah yang belu terpecahkan sama sekali, dan kalau tidak berani lakukan terobosan maka keadaan seperti ini ttap berlangsung terus. Karena tidak gampang selenggarakan turnamen jia kita tidak mencintai turnamen tersbut. Disinilah rahasianya. .

Tidak ada komentar: