Sabtu, 16 Agustus 2014

Ketua Umum Mundur ?

Jakarta, 17 Agustus 2014. Hari ini hari istimewa bagi Republik Indonesia karena hari Kemedekan yang berusia 69 tahun. Pagi ini saya terima berita dari ponsel datang dari masyarakat tenis  kalau Ketua Umum PP Pelti akan mundur secepatnya. Kemudian saya tanya bagaimana berita ini didapat. Dikatakan dari Televisi. Langsung saya kontak wartawan TV yang saya kenal. Dia katakan waktu itu Press Conference oleh Pelti tentang Tami Grende temannya yang meliput. Rencana Press Conference ini saya sudah tahu tetapi belum tahu waktunya kapan, karena Peti merasa disudutkan oleh pemberitaan tentang Tami Grende. 

Maka saya minta tolong cek beritanya apa betul kalau Ketua Umum PP Pelti mau mundur berdasarkan beita tersebut.

Tapi saya SMS lagi Sekjen PP Pelti bertanya masalah tersebut. Dikatakan kalau itu fitnah dan dia yang pimpin Press conference waktu itu . Ya, kalau begitu sudah jelas kalau berita itu tidak benar.
Berkaitan dengan berita ini,  dua hari lalu saya terima telpon dari rekan saya kalau ada rumor mengatakan kalau Ketua Umum PP Pelti mau mundur. Karena itu dikatakan ada rumor maka saya tidak bereaksi.
Ya, ada keinginan akan ada perubahan dikalangan induk organisasi tenis setelah peralihan dari pengurus lama (yang dimata pengurus baru dianggap gagal), ternyata lebih jelek kondisinya. Ini akibat masalah internal saja. Belum ada satu visi dan misi didalamnya. Dampaknya terlihat sekali daerah kecewa berat karena putusnya komunikasi harmonis dengan daerah daerah.

Saya sendiri sudah diluar , sering terima pertanyaan masalah program yang dilakukan pengurus baru. Karena saya sudah diluar lingkaran ini maka saya hanya katakan tidak tahu menahu. Maka mulailah kicauan tidak puas atas kepengurusan baru ini. Waktu tahun 2013, saya rajin berikan masukan jika terima keluhan dari masyarakat tenis ataupun pengurus daerah. Bahkan mereka mengusulkan agar dilakukan Munaslub (Musyawarah Nasional Luar Biasa) untuk mengganti pengurus ini. Tapi saya justru menolak idea Munaslub tersebut, karena saya inginkan beri kesempatan bagi mereka untuk menunjukkan prestasinya. Bayangkan belum setahun sudah mau Munaslub. Berarti saya juga gagal mengusulkan Ketua Umum sewaktu Munas yang lalu. Itu yang saya hindari dan daerah2 pun bisa menerimanya.
Tapi sekarang saya sudah acuh terhadap keluhan tersebut, karena merasa percuma jika diteruskan ke mereka.

Tidak ada komentar: