Selasa, 15 Juli 2014

Muncul Lagi Masalah Turnamen Bentrok

Jakarta, 15 September 2014. Kemarin saya terima telpon dari rekan lama yang rajin berkomunikasi dengan saya masalah tenis khususnya Pelti. Karena sama sama pernah duduk dalam kepengurusan Pelti duu.
Diceritakan betapa kecewanya teman temannya yang mau selenggarakan turnamen tetapi disuruh undurkan waktunya. Apa lagi sih, dan bagi saya bukanlah hal baru sebenarnya.
Dia katakan kalau bulan Agustus 2014 bersama mantan petenis nasional Bonit Wiryawan mau selenggarakan turnamen nasional tetapi oleh Pelti disuruh undurkan waktunya. Kemudian saya cek ke kaeder Pelti yang diterbutkan tgl 11 Juni 2014.
Memang di Surabaya ada turnamen nasional yunior Piala Semen Gresik 11-17 Agustus 2014 di Gresik, kemudian tgl 18-24 Agustus 2014  di Surabaya ada Dunlop BW turnamen dgn hadiah jutaan rupai artinya ini kelompok umum, dan ada iga tenis Junior (produk PP Pelti) tanggal23-25 Agustus 2014.

Kenapa disuruh mundur Dunlop yang masuk kategori kelompok umum (bukan yunior).
Kemudian tadi saya terima telpon dari salah satu penggagas alias yang ikut duduk dalam kepanitiaan Dunlop turnamen tersebut. Menjelaskan masalah yang sama.

Nah, ini dia. Kenapa disuruh mundur kepada pihak diluar Pelti selaku penyelenggara. Sedangkan dalam kalender Pelti sudah keluar jadwal tersebut. Menurut saya, jika sudah keluar dikalender berarti sudah ada SK PP Pelti tentang pengakuan TDP tersebut. Kenapa sekarang dimasalahkan. 

Nasib ini sama dengan RemajaTenis yang saya ajukan buan Juni 2014 di Jakarta (tapi belum keluar dalam kalender), baru beberapa hari ini disuruh mundur karena dianggap bertabrakan dengan Liga Tenis Junior (produk Pelti) di Bandung (yang jelas beda provinsi ) tgl 9-11 Agustus 2014.
Harus diingat sebenarnya sebagai petinggi Pelti kalau semangat pihak ketiga selenggarakan turnamen yang sangat dibutuhkan petenis dan tentunay menguntungkan Pelti karena ikut membantu programnya dan tidak diminta duit (hanya sanction fee yang diminta) harus diakomodir bukan sebaliknya.
Sebenarnya bukan masalah kasus di Surabaya ini. Alasan saya adalah yang satu yunior dan satunya senior. Jikalau dalam lapangan yang sama justru bisa kerjasama meramaikan produk Pelti sendiri (Liga Tenis tsb). Ada caranya kalau digabungkan, kalau tahu. Tapi kalau sudah mau bersikap PENGUASA maka lain ceritanya. 

Tidak ada komentar: