Sabtu, 21 Mei 2011

Pengalaman mendebarkan di Bandara Adi Sucipto

Jakarta, 21 Mei 2011. Pengalaman pahit juga ketika mau kembali ke Jakarta dari Jogjakarta. Karena ingin kembali cepat maka saya pesan tiket Jogja ke Jakarta dengan Batavia Air flight pertama yaitu pukul 06.15. Sudah harus bangun pagi2 jam 04.00 morning call agar tidak terlambat. Setelah lakukan check-in masih ngantuk diruang tunggu. Sampai waktunya belum juga dipanggil, mulailah kelihatan penumpang Garuda Indonesia , Lion Air ke Jakarta sudah boarding. Kurang lebih jam 08.00 baru ada pengumuman minta maaf kalau Batavia Air ke Jakarta diundur waktunya, karena masalah tehnis. Ini basa basinya. Saya pikir belum datang dari Jakarta ternyata pesawatnya sudah ada sejak semalam. Sampai jam 09.00 belum ada tanda tanda berangkat, saya mulai dekati penumpang lainnya. Ada yang pindah pesawat, dan saya baca pengumuman kalau sampai 3 jam tiket bisa dikembalikan. Tapi mau kemana?
Maka saya keluar ke kantor Batavia di Bandara Adi Sucioto. Dapat jawaban tidak pasti. Sayapun bertanya apa bisa dipindahkan ke Garuda Indonesia (jam 13.00) karena banyak yang dipindahkan tanpa beaya lagi. Sayapun ikutan minta diurus pindah dan minta agar baggage saya dikeluarkan lagi. Kemudian tiket saya diambil dan diurus oleh petugas Batavia. Selang beberapa lama saya mendengar kalau Batavia mau boarding. Waduh, karena kedengarannya pesawat rusak maka kekuatiran saya sama seperti penumpang lainnya tetap tidak mau naik Batavis tsb.
Kemudian saya bertanya kepetugas di Bandara karena baggage saya sudah diturunkan, bagaimana nasib tiket saya dengan Garuda. Urus punya urus tentunya butuh waktu, ternyata dapat jawaban Garuda sudah penuh, berarti flight berikut itu malam harinya.
Akhirnya saya nekat tanya kepimpinan Batavia yang hadir. " Apa masih mungkin saya naik Batavia yang sudah boarding?" Ternyata dapat jawaban masih bisa. Tapi saya ingatkan baggage saya sudah keluar. " OK nanti kami atur naik lagi." ujarnya.
Memang benar ternyata pesawat masih tunggu saya naik dan bisa kembali ke Jakarta.Setelah saya naik, tidak lama lagi pesawat terbang.
Begitu tiba ada kekuatiran saya atas baggage saya, ternyata bisa keluar juga di Cengkareng. Lega sudah beban saya waktu itu. Ini pengalaman jelek naik Batavia Air yang selama ini belum pernah saya alami walaupun pesawatnya bukan baru lagi.
Terbang pasrah saja ke Tuhan karena anggapan saya pesawat rusak dipaksakan terbang. Tetapi ada berita lagi bukan pesawat rusak tapi faktor lainnya. Ya sudah yang penting sudah kembali dengan selamat. Thanks God !

Tidak ada komentar: