Sabtu, 30 Agustus 2008

Andrian Raturandang dan Elbert Sie ketemu di final

30 Agustus 2008. Kejutan muncul dilapangan tenis Executive Club Hotel Sulthan Jakarta diturnamen tenis Piala Rizal Mallarangeng yang memperebutkan hadiah Rp 150 juta.
Ada apa, karena mantan petenis nasional Andrian Raturandang berhasil lolos ke final setelah kalahkan rekannya yang lebih muda Prima Simpatiaji, dengan angka 63 60.

Kenapa bisa begitu, bisa dilihat permainan yang diperlihatkan Andrian cukup cerdik karena jika tidak siap akan fisik menghadapi turnamen yang makan energi tinggi, maka akan kedodoran. Ini salah satu kelemahan petenis Indonesia adalah , fisik. Bertanding setiap hari sekitar 1-2 jam akan makan energi cukup banyak.

Yang dilakukan Andrian cukup efektip dengan membuka lapangan sehingga Prima harus mengejar bola yang akan makan energi cukup besar sehingga langkah yang bisa dilakukan adalah membuat kesalahan sendiri atau disaat saat penting bola pengembalian bisa dimatikan Andrian.

Dari turnamen nasional memperebutkan hadiah Rp. 150 juta, hasil di final baik tunggal putra maupun putri , muncul petenis muda dengan seniornya. Final tunggal putra di final Elbert Sie akan menghadapi Andrian Raturandang yang jauh lebih tua usianya (sekitar 10 tahun ) dan tunggal putri Sandy Gumulya menghadapi mantan petenis nasional Liza Andriyani.

Elbert Sie sebagai unggulan pertama masuk final setelah kalahkan Sebastian Dacosta 62 62. Sandy Gumulya kalahkan Grace SDari Ysidora 61 61. Liza menang mudah karena lawannya unggulan 2 Ayu Fani Damayanti hanya bisa bermain disaat kedudukan unggul 21 dan menyerah karena cidera melanda dirinya.

Apakah Andrian Raturandang bisa buat kejutan dengan keluar sebagai juara, tentunya bisa ditunggu besok pagi. Jikalau Andrian bisa pertahankan permainan seperti lawan Prima Simpatiaji tentunya bisa terjadi Andrian buat kejutan dan berarti Andrian Come back, setelah mempunyai satu putra.

Kalau mau mengalahkan Elbert yang juga cukup gesit tapi bukan berarti tidak bisa dikalahkan, maka buatlah lawan itu harus lari kiri dan kanan. Elbert dengan modal attacking baselinenya cukup efektip. Tapi ada kelemahan Elbert maupun Andrian adalah sama sama lemah di fisik. Jika bertanding sampai 3 set, maka pengalaman yang menetukan karena mentallah sebagai penentu utama.

Muka muka Baru di Ferry Raturandang Cup ke 55

30 Agustus 2008. Kebanggaan tersendiri terlihat dari munculnya muka muka baru didalam pertenisan Indonesia. Setiap tahun akan muncul petenis petenis usia muda dikancah pertandingan. Hal ini disampaikan oleh August Ferry Raturandang setelah melihat peserta turnamen tenis yunior Persami memperebutkan Ferry Raturandang Cup ke 55 dilapangan tenis Gelora Bung Karno Jakarta. Dari peserta mulai dari kelompok umur 8 tahun dan 10 tahun, 12 tahun , 14 tahun dan 16 tahun, event seperti Ferry Raturandang Cup merupakan sarana penting untuk pembinaan petenis yunior.

Disela sela pertandingan, muncul pertanyaan apakah ada peserta yang akan melejit kedepan. Hal ini dijawab oleh August Ferry Raturandang, masih terlalu jauh melihat petenis usia 8 tahun, 10 tahun dan 12 tahun yang dipertandingkan hari ini. "Ini saat anak anak menikmati permainan tenis yang sangat kompetitip. Jangan dipaksakan untuk menang. Keinginan akan menang akan datang dengan sendiri dari dalam dirinya, bukan karena keingian pelatih atau orangtua."
Sangat penting mulai usia dini mengenal kompetisi melalui kesenangan bermain. Suasana diluar arena juga sangat menentukan karier kedepan petenis.

Dari pengamatan August Ferry Raturandang, selintas terlihat Ezekiel Marvin dikelompok 10 tahun putra memiliki keberanian bertanding dengan lawan yang mempunyai dukungan suporter suporternya. Tidak menurun semangatnya walaupun postur tubuh lawan lebih besar, Ezekiel dari Jakarta bisa mengatasinya. Begitu pula putri dari mantan petenis nasional Irawati Moerid, Nadia Iskandar sudah memperlihatkan bakatnya mengikuti ibunya. Berani memukul dan memiliki power dan postur tubuh mendukung.
"Semua terpulang dari orangtua dan pelatih untuk kedepannya. Jika kemudian salah mengasuhnya maka bakat dalam diri Ezekiel dan Nadia akan terpendam begitu saja. Kita lihatlah nanti. " ujar August Ferry Raturandang

Dari pengalaman August Ferry Raturandang yang sudah menggelar Persami secara rutin sejak tahun 1997 kemudian baru 4 tahun silam merubah judul menjadi Piala Ferry Raturandang yang saat ini memasuki pelaksanaan ke 55, banyak hasil petenis yunior saat ini dikancah nasional pernah menikmati turnamen Persami ini. Salah satunya yang paling sering adalah Grace Sari Ysidora disaat usia 10 tahun dan 12 tahun rajin dari Bandung ikuti Persami yang diselenggarakan oleh August Ferry Raturandang di Pusat Tenis Kemayoran Jakarta.

Tampak hadir juga Achmad Moerid yang orangtua dari mantan petenis nasional Irawati Moerid dan Solihati Moerid. "Saya sering katakan kepada rekan rekan orangtua, agar sering menyertakan putra putrinya ikuti Persami. Mereka harus rasakan suasana turnamen mulai dari turnamen terkecil. Disamping latuhan tanding juga menambah pengalaman disuatu turnamen." ujar Achmad Moerid yang saat ini rajin membawa kedua cucuntya Nadia Iskandar (putri dari Irawati Moerdi) dan Siti Nur Arasy (putri dari Solihati Moerid)
Persami Ferry Raturandang-55 hari ini terganggu dengan turunnya hujan yang melanda kota Jakarta.

Kamis, 28 Agustus 2008

15 Pelatih yang Lulus ITF Level-1 di Jakarta

28 Agustus 2008. Dari 32 pelatih yang ikuti ITF Level-1 pada tanggal 28 April - 3 Mei 2008 di Jakarta ternyata hanya 15 pelatih yang berhasil lulus dan 4 pelatih harus mengulang ujia tertulis saja. Sisanya gagal. Demikian laporan yang diberikan oleh Alfred Henry Raturandang selaku Tutor.

Dari 6 pelatih yang lulus terbaik adalah Yohannes Pintu Sandika (Singapore), Aprimon (DKI), Bunge Nahor (Sulut), Guntur Suparmono (DKI), Jemi Majampoh (Papua Barat), Martin Setiawan (Bandung). Dan selanjutnya yang lulus adalah Mario Ronaldo (DKI), Albert Polohindang (DKI), Ucok Junaidi (Sumbar), Paulinawati Sapulete (DKI), Supriyadi, Hilman Nurmahadi (Malang), Erni Eko Suswati (Karawang), Indra Yazid (Medan),dan Abdul Radjab (Palu)

Bagi yang diwajibkan mengulang ujian tertulis adalah Achmad Yusuf (Karawang), Joko Budi Wiyono, Hasanuddin, Jeffry Bernard Tanod (Papua).
Diharapkan dalam waktu dekat yang hanya mengulang ujian tertulis bisa mengikuti kembali, jika tidak dalam setahun maka diwajibkan mengulang ptraktek dan tertulis kembali.

Kepala Andrian Bocor Waktu Bertanding

28 Agustus 2008. Kejadian berdarah terjadi di turnamen tenis Rizal Mallarangeng hari ini di lapangan hotel Sulthan Jakarta, pertandingan antara kedua mantan petenis nasional, yaitu Hendri Susilo Pramono dan Andrian Raturandang. Kejadiannya cukup langka terjadi di suatu turnamen tenis. Bukannya jatuh dilapangan keras , yang biasanya yang berdarah adalah kaki. Ini yang berdarah atau istilah sadisnya, kepala Andrian sampai bocor. Kok bisa begitu kejadiannya.

Disaat kedudukan set pertama 3-1 untuk Andrian, disaat mengejar bola yang jatuh didepan kursi wasit, Andrian kejar bola dan menabrak kursi wasit dimana papan pengalas yang biasanya digunakan wasit untuk menulis kena kepala Andrian dan bocorlah pelipisnya. Papan tersebut oleh wasit tidak ditempatkan sebagaimana biasa untuk menulis tetapi diangkat dan mengarah keluar samping kiri wasit. Akibatnya kepala Andrian kena papan tersebut.

Tetapi perjuangan Andrian tidak sia sia, karena bola pengembalian Andrian membuat angka bertambah untuknya. Pertandingan ini dimenangkan oleh Andrian dalam 2 set, 62 62. Memang harus diakui kalau soal semangat tanding Andrian Raturandang selaku pemegang medali emas ganda campuran Pekan Olahraga Nasional XVII 2008 masih tinggi hanya kelemahannya adalah stamina.
Kemudian August Ferry Raturandang bertemu dengan Rendi Reo Rampen yang sudah jadi pelatih. "Siapa yang salah Om " tanyanya.

Secara bergurau August Ferry Raturandang katakan biasanya di Indonesia kalau bertubrukan mobil dijalan jalan, siapa yang salah, yang ditubruk atau yang menubruk.
" Kalau gitu Andrian yang salah !", ujar Rendi, dan August Ferry Raturandang tertawa sambil pergi membuat Rendi bingung lihat AFR tidak bela keponakannya.

Mas Ferry R Harus Galak

28 Agustus 2008. Ada komentar di www.pelti.or.id untuk August Ferry Raturandang yang minta agar AFR harus galak, bukan hanya diam terus. Dan juga menanyakan kotanya yang tidak menghasilkan petenis top, bahkan tanya tentang lapangan tenis di kampungnya AFR.

"Harus Galak." , maksudnya apa ya ? Karena sebagai insan tenis punya hak untuk mau menyampaikan pendapat dengan cara masing masing. Apakah dengan frontal atau lain lainnya dikembalikan kepada pribadi masing masing.

Sebagai petinggi Pelti yang notabene suatu institusi tertinggi tenis di Indonesia tentunya tidak bisa diikuti kemauan seperti apa yang bisa dilakukan oleh insan tenis yang lebih bebas.

Karena, duduk di induk organisasi olahraga (menurut pendapat pribadi August Ferry Raturandang) adalah sebagai pelayan masyarakat tenis yang membutuhkan pelayanan maksimal. Kemampuan untuk itu diakuinya belum bisa sepenuhnya terpenuhi, karena setiap masyarakat tenis punya selera berbeda beda. Ini harus dipahami dulu dan termasuk wajar wajar saja.
Resiko kena marah ataupun lainnya sudah harus bisa diterima dengan kepala dingin, walaupun sebenarnya makan hati. Bahkan caci maki sampai mau diajak adu fisik tetap tidak dilayani.

Dimana kampung halaman AFR ? Ini juga suatu pertanyaan besar. Orangtua memang berasal dari Sulawesi Utara baik ayah maupun ibunda. Sedangkan lahir di Makassar (bukan Ujung Pandang), besar di Bali (kenal tenis) dan NTB ( bela tenis daerah ), sekolah di Bogor dan kuliah di Surabaya kemudian bekerja di Jakarta. Tetapi selama menyandang nama famili Raturandang semua pihak mengenal asalnya dari Sulawesi Utara.

Kampung halaman ayah di kota Tondano yang belum lama ini dikunjunginya dengan 2 lapangan indoor. Sedangkan ibu berasal dari kota kembang Tomohon yang udaranya dingin dibawah Gunung Lokon. Kota Tondano sendiri juga dingin, jaraknya kurang lebih 45 km (kalau tidak salah ingat). Ada keinginan membuka sekolah tenis di Tondano (diresmikan 9 September 2008)bersama sama Eddy Baculu, Eddy Pandelaki dan dr. Joy Rattu. Mudah mudahan berhasil.

Sewaktu PB Pelti ( tahun 2000-2002) sedang galak galaknya promosi mini tenis, August Ferry Raturandang juga ikut sibuk menawarkan ke daerah2. Masuklah ke Kalbar, Bangka Belitung, Lampung , Jambi dll. Banyak daerah tidak bergemang, termasuk Sulawesi Utara. Menjelang akhir tahun 2002,tepatnya Desember 2002 sewaktu PB Pelti mau Munas Pelti untuk memilih kepengurusan baru, August Ferry Raturandang baru sadar. Kenapa daerah lain dipromosikan dengan gencar Mini Tenis maupun TDP Nasional dan Internasional , sedangkan Sulawesi Utara tidak dilakukan.
"Ini kesempatan terakhir duduk di PB Pelti, kenapa tidak bisa berbuat sesuatu untuk Sulut dengan menawarkan secara aktip langsung ke Sulut tentang Mini Tenis."

Akhirnya kota Tondano menjadi kota pertama, kemudian Manado diperkenalkan Mini Tenis. Ini membuat sedikit lega, karena telah mencoba berbuat sesuatu untuk "kampung halaman" sebelum lengser. Tetapi karena kepengurusan berikutnya masih dipercaya maka belum lengser juga sampai saat ini. Capek deh !

Rabu, 27 Agustus 2008

Pertemuan Kedua Dengan Samudra Sangitan

27 Agustus 2008. Disela sela acara reuni oleh Rizal Mallarangeng di hotel Sulthan Jakarta malam ini , August Ferry Raturandang sempat berbicang bincang serius dengan mantan petenis nasional Samudra Sangitan. Ini pertemuan kedua setelah pertemuan pertama di Kemayoran dan sempat diberitakan dalam blogger ini. Ternyata Samudra bercerita banyak karena tulisan diblogger ini tentang adiknya. Memang diakui oleh August Ferry Raturandang kalau kesimpulan telah dibuat sendiri oleh August Ferry Raturandang setelah mendengar dari Samudra Sangitan waktu itu. Jikalau ini menjadi masalah, August Ferry Raturandang minta maaf kepada Samudra Sangitan. Ini ada kekeliruan karena asumsi sendiri yang sebenarnya tidak perlu dilakukan. Sehingga inti permasalahan lebih jelas karena tidak bermaksud lain.

Dalam pembicaraan ini Samudra Sangitan yang masih jernih pemikirannya tentang pertenisan Indonesia saat ini tidak mempunyai keinginan pribadi. Karena Samudra sendiri yang cukup berpengalaman berorganisasi tenis mulai dari sebagai anak didik yunior belajar tenis, kemudian menjadi petenis nasional membela nama Negara di Davis Cup dll, dan berkecimpung sebagai pelatih tenis, tidak kalah penting pengalamannya sebagai produsen bola tenis, dan juga majalah tenis saat itu. Duduk di Pelti pun dialaminya. Diakuinya pula tidak mau terlibat dengan berbagai kepentingan dilakukan oleh rekan rekan lainnya.

August Ferry Raturandang diminta terus menulis dibloggernya sehingga banyak masyarakat tahu dan mau mengerti permasalahan tenis sebenarnya. Anjuran cukup positip diterima dari Samudra Sangitan yang juga sudah cukup lama saling berteman. “Saya tidak mau ribut sama Ferry. Karena apa yang dilakukan cukup positip terhadap tenis Indonesia. Janganlah memikirkan kepentingan sesaat.” komentarnya langsung saat itu diterima di halaman Executive Club disela sela iringan musik mewarnai reuni malam ini.
Oleh August Ferry Raturandang, disampaikan kalau blogger ini sebagai catatan harian pribadi bukan milik insititusi. Karena banyak hal yang belum diketahui maupun diingat ingat. Bukan untuk saling menjatuhkan pihak pihak tertentu, hanya jikalau ada kesalahan perlu diberitahu. Hal seperti ini masih banyak pihak belum bisa menerimanya. Tetapi menjaga kenetralan sangat penting sekali, demi tenis sendiri.

Banyak hal dibicarakan malam ini tentang permasalahan tenis di Indonesia. Dibenarkan pula seperti yang dikemukakan oleh August Ferry Raturandang, kalau mantan petenis yunior kala itu banyak yang masih jauh dari pengalaman berorganisasi . “ Institusi tenis yang diakui oleh KONI ataupun Pemerintah adalah PELTI.” ujarnya. Sehingga tidak mungkin Pelti ingin menghancurkan pertenisan Indonesia dan dibubarkan sehingga sebaiknya insan tenis mau bersama sama membantu agar tenis Indonesia maju terus.

Penyampaian pendapat seperti ini jarang bisa diketemukan karena kesibukan masing masing pihak membuat jarak antara sesama masyarakat tenis. Sudah saatnya dibuatkan suatu forum pertemuan secara periodik bersama antara petenis, pelatih, orangtua maupun dari induk organisasi, seperti pernah dirintis oleh Harmony Ginting di sekretariat PP Pelti di Senayan Jakarta.

"Saya salut sama Ginting, orang baru yang peduli atas tenis. Dia bukan petenis tetapi mau peduli tenis. Hal seperti ini perlu didukung semua pihak." ujar AFR

Malam Reuni oleh Rizal Mallarangeng

27 Agustus 2008. Jika mendengar mantan petenis yunior mau berjibaku didunia politik, dengan semangat kompetisi selama berkecimpung di pertandingan tenis sebagai modal dari mantan petenis yunior yang dulu kala sangat aktip ikutin kejuaraan tenis yunior di Malang dan lain lainnya, maka Rizal Mallarangeng adalah orangnya. Hal ini dikemukakan Rizal dalam sambutannya dalam acara reuni komunitas tenis di Hotel Sulthan malam ini. Hadir dalam acara ini Soegiarto Soetarjo, Lita Soetarjo, Ny Sindhunata, August Ferry Raturandang, Hadiman, Atet Wiyono, Samudra Sangitan, Aga Soemarno, Glen Sugita (sebagai promotor acara), Teddy Tanjung, Gunawan Tedjo, Aga Soemarno, Susan Soebekti (dari Balikpapan), Suharyadi, Donald Wailan Walalangi, Tintus Wibowo, Suzana Wibowo, Utaminingsih, Sulistyono,Hawin Sutopo, Deddy tedjamukti, Lukky Tedjamukti, Liza Andriyani, Angelique Widjaja, Paul Sindhunata dan peserta turnamen tenis Rizal Mallarangeng.

Dalam acara sambutan yang dibuka oleh Rizal Mallarangeng, disampaikan kerinduannya bisa bersama sama komunitas tenis seperti malam ini sangat diinginkan selalu. Karena dengan nostalgia seperti ini bisa saling bersilaturahmi dan nostalgia dimasa sewaktu aktip ikuti kejuaraan nasional yunior seperti di Malang.
Dalam meutup sambutannya Rizal langsung menyampaikan pesan sponsornya karena Rizal akan ikuti kompetisi tahun 2009 dibidang politik. Tidak disebutkan apakah Rizal mau ikuti sebagai caleg atau kompetisi menjadi orang Nomer satu di Indonesia. Kelihatannya mau jadi Presiden Indonesia. Insya Allah berhasil.

Kemudian acara dibuat talk show dengan pemandu Liza Andriyani yang kelihatan sangat berhasil menjadi MC maupun presenter acara. Diundanglah maju kedepan Atet Wiyono, Suzanna Wibowo, Donald Wailan Walalangi, Suharyadi

Family Tennis Bukan KKN

27 Agustus 2008. Tenis berasal dari keluarga adalah hal yang lazim dan biasanya berkembang terus sampai saat ini. Melihat kenyataan ini, beberapa puluh tahun silam, diprakasai oleh klub tenis Sparta Maesa di Jakarta Timur dengan ketuanya saat itu dr. Nico Lumenta pernah diadakan turnamen tenis keluarga (Family Tennis) di Rawamangun dan Senayan.
Waktu itu selaku anggota klub tenis Sparta Maesa, August August Ferry Raturandang bersama sama rekan rekannya masuk grup 5 F yaitu Frangky Pesik (alm), Frits Wullur, Freddy Pasla, dan Felix Singal turun langsung setiap kegiatan klub sehingga bisa dikatakan sebagai motor dari Sparta Maesa. Diadakanlah turnamen keluarga seperti pertandingan pasangan Suami Istri (ciri khas Maesa yang masih berlansgung setia tahun diturnamen Maesa Paskah), Kakak Adik, Bapak/Ibu- Anak. Hanya sayangnya berlangsung 2 kali sepengetahuan August Ferry Raturandang. Kegiatan ini tidak hanya untuk kalangan Kawanua (Maesa) tetapi terbuka. Pernah ikut juga Sarwono Kusumaatmadja dengan putrinya, Diko Moerdono dengan istri, A.Qoyum dan Alto putranya.
Jika kali ini kegiatan tersebut masih tetap dijalankan , perkiraan August Ferry Raturandang akan banyak peminatnya.

Melihat sejarah tenis Indonesia banyak petenis datangnya dari kalangan keluarga, diawali orangtua kemudian diterusin ke putra dan putrinya. Mulai dari keluarga Dr. Hoerip (sebelum kemerdekaan) dengan Samboedjo Hoerip (jagoan Indonesia masalalu) bersama adiknya Soelastri Hoerip. Kemudian masih ada digenerasi berikutnya, Kho Hong Bo (ada di Hongkong) dan Kho Hong Bing, Soegiarto Soetarjo dan Totok Soetarjo. Generasi seterusnya ada Gouw Soen Houw (Gondowijoyo, alm) bersama abangnya Gouw Soen Hwat, Atet Wiyono dengan kakaknya dr. Hidayat W , bersama adiknya Suhartati Wiyono. Ada lagi Hadiman bersama kakaknya Phoa Thiam Goen (Surabaya), ada Ronny Paslah bersama Johnny Paslah dari Medan, Jacky Wullur dan Johnny Wullur dari Jakarta, Siem Hwie Liang bersaudara dengan Siem Djing San (alm) dan Meiske Wiguna di Semarang, Hanjaya Halim bersaudara (Loanita Rahman, Talib Halim, Handoko Halim) dari Palembang, Diko Moerdono dan Yonto Moerdono (Soebronto Laras). Ada lagi dari Bandung keluarga Itjas Soemarna dengan putra/putrinya Isye Soemarna dan Ateng Soemarna. Kemudian Sie Nie Sie dan Sie Hok Bing . Muncul juga Lanny Kaligis Lumanauw dengan kakak dan adiknya yaitu dr. Rini Kaligis, dr. Vonny Kaligis Ingkiriwang dan dr. Benny Kaligis.Ada lagi Samudra Sangitan dan Tony Sangitan, Ludy Wiyono dan Hadi Wiyono. Susanto Hali (alm) bersama Sugianto Halim (Makassar), Dari Jember muncul Jimmy Eddie bersaudara( Bambang Eddie, Didiek Edie). Dari Surabaya muncul Danny Walla bersaudara ( Emric Walla, Willy Walla, Lidya Walla) Banyak lagi lainnya seperti Lay Ting An dan Lay Ting Sin. Dari Malang ada dr. Daury Mohran dan Minami Mohran. Dari Jakarta ada lagi dr. Widjanarko dan Eddy Widiono (mantan Dirut PLN).Dari Bali dan NTB waktu itu muncul August Ferry Raturandang bersama Alfred Henry Raturandang.
Generasi berikutnya sepengetahuan August Ferry Raturandang, muncullah dari Kudus Soedarmanto, Bambang Susanto, Utaminingsih, Sulistyono, Suharyadi. Dari Yogya ada Yayuk Basuki dan Mamiek Sri Sudarmi. Teringat pula nama Nova Sultan dan Human Mintaraga. Dari Surabaya muncul nama Bonit Wiryawan dengan abangnya Irmantara atau panggilannya Ibaq. Begitu pula dari Surabaya Deddy Tedjamukti dan Lukky Tedjamukti. Dari Jakarta ada Harland bersaudara (Peter dan abangnya). Dari Irian waktu itudatang keluarga Rommy Walalangi denga putra/putrnya Donald Wailan Walalangi dan Waya Walalangi. Dari belahan Timur, Ujung Pandang muncullah Andy Mallarangeng dan Rizal Mallarangeng. Begitu juga dari mantan petenis nasional Yolanda Soemarno memunculkan putra dan putrinya seperti Aga Soemarno dan Tanya Soemarno. Muncul pula dari keluarga Achmad Moerid di Jakarta dengan putrid putrinya seperti Irawati Moerid, Solihati Moerid, Lamsriati Moerid, Moerniati Moerid dan Yahman Moerid (putra). Muncul juga dari Tegal, Sulistyo Wibowo dan Liza Andriyani.

Yang membuat suatu kebanggaan dari keberhasilan keluarga A.Moerid sewaktu ada pernyataan dan teguran beberapa puluh tahun silam kepada August Ferry Raturandang. Pengakuan tulus darinya adalah kalau Achmad Moerid belajar tenis di Manado dari pelatih saat itu Jo Albert Raturandang (alm) yang juga ayah dari August Ferry Raturandang. Yang kedua adalah semacam teguran yaitu lebih baik mendidik anak sendiri daripada anak orang lain. Hal ini dikatakan karena sewaktu itu putra dan putri dari August Ferry Raturandang juga aktip bertanding tenis diyunior . Karena kesibukan mengatur turnamen tenis nasional dan internasional August Ferry Raturandang melupakan kedua putra dan putrinya. Bahkan putrinya disaat usia 12 tahun diminta oleh Bunge Nahor untuk berlatih ditempatnya melihat potensi dirinya.

Sebenarnya masih banyak lagi yang belum terpantau, karena keterbatasan memory yang dimiliki August Ferry Raturandang sehingga belum bisa melengkapinya.

Ini semua generasi sebelum tahun 2000, sedangkan ditahun 2000 sampai saat ini banyak juga keluarga tenis yang masih aktif, dan banyak juga berasal dari putra dan putri mantan petenis era masa lalu. Merupakan dambaan sekali jika digalakkan kembali Family Tennis Tournamentseperti masa lalu karena banyak peminatnya. Tapi janganlah langsung dipandang secara negatip seperti yang berkembang dimasayarakat tenis kalau di tenis itu ada KKN.

Mengapa Fitnes Penting Untuk Tenis

27 Agustus 2008. Tenis adalah permainan yangdimainkan lebih dari banyak periode dari ledakan aktivitas dan istrahat. Karena itu ini adalah olahraga tipe "interval". Pemain bisa berada di lapangan untuk periode antara 1 dan 3 atau 4 jam. Selanjutnya, lamanya pertandingan tidak dapat diketahui dan pemain dapat melakukan pertandingan lain di hari yang sama. Walaupun lapangannya kecil (dibandingkan lapangan sepak bola) bola bergerak sangat cepat,pemain harus bergerak sangat cepat dan kemudian memukul bola dengan tenaga dan kontrol.

Mempertimbangkan kebutuhan tenis sebagai aktivitas menempatkan pentingnya kebugaran pemain. Untuk bermain dengan baik, pemain membutuhkan :

KECEPATAN : reaksi dan gerakan sekitar lapangan

KEKUATAN : untuk bergerak cepat,memberikan serves yang bertenaga dan mengembalikan bola dari garis dasar dengan tenaga dan kontrol.

DAYA TAHAN : untuk bermain dalam periode waktu yang lama dan tetap bermain baik sampai akhir pertandingan

FLEXIBILITAS : untuk menggunakan otot otot dan sendi sendi dalam koordinasi untu mengurangi seperti luka dan meraih pengembalian yang rendah, lebar dan tinggi

Apa sajakah yang tercakup dalam latihan mental ?

27 Agustus 2008. Aspek aspek kecakapan mental psikologis(psychological skills) yang bisa dilatih ,mencakup banyak hal meliputi aspek aspek pengelolaan emosi,pengembangan diri,peningkatan daya konsentrasi,penetapan sasaran,persiapan menghadapi pertandingan, dan sebagainya. Bentuk latihan kecakapan mental paling umum dilakukan oleh atlet elit adalah :
Berfikir positif Berfikir positif dimaksudkan sebagai cara berfikir yang mengarahkan sesuatu ke arah yang positif,melihat segi baiknya.Hal ini perlu dibiasakan bukan saja oleh atlet,tetapi terlebih lebih bagi pelatih yang melatihnya. Dengan membiasakan diri berfikir positif dapat menumbuhkan rasa percaya diri,meningkatkan motivasi dan menjalin kerjasama antara berbagai pihak.Pikiran positif akan diikuti dengan tindakan dan perkataan positif pula,karena ppikiran akan menuntun tindakan.
Membuat catatan harian latihan mental (mental log) Catatan latihan mental merupakan catatan harian yang ditulis setiap atlet selesai melakukan latihan,pertandingan,atau acara lain yang berkaitan dengan olahraganya. Dalam buku catatan latihan mental ini dapat dituliskan pikiran,bayangan,ketakutan,emosi dan hal hal lain yang dianggap penting dan relevan oleh atlet. Catatan ini semesatinya dapat menceritakan bagaimana atlet berfikir,bertindak,bereaksi,juga merupakan tempat untuk mencurahkan kemarahan,frustrasi,kecewa,dan segala perasaan negatif jika melakukan kegagalan atau tampil buruk.Dengan melakukan perubahan pola pikir akan hal hal negatif tadi menjadi positif,atlet dapat menggunakan catatan latihan mentalnya sebagai "langkah baru" - setelah anda mengalami frustrasi,keraguan,ketakutan,ataupun perasaan berdosa/bersalah- untuk kembali membangun sikap mental yang positif dan penuh percaya diri.
Penetapan sasaran (goal setting). Penetapan sasaran perlu dilakukan agar atlet memiliki arah yang harus dituju.Sasaran tsb bukan melulu berupa hasil akhir(output) dari mengikuti suatu kejuaraan.Penetapan sasaran ini sedapat mungkin harus bisa diukur agar dapat melihat perkembangan dari pencapaian sasaran yang ditetapkan.Selain itu pencapaian sasaran ini perlu ditetapkan sedemikian rupa secara bersama sana antara atlet dan pelatih.Sasaran tsb tidak boleh terlalu mudah,namun sekaligus bukan sesuatu yang mustahil dapat dicapai.Jad,sasaran tsb harus dapat memberikan tantangan bahwa jika atlet bekerja keras maka sasaran tsb dapat tercapai.Dengan demikian penetapan sasaran ini sekaligus dapat pula berfungsi sebagai pembangkit motivasi.
Latihan relaksasiTujuan untuk mengendalikan ketegangan,baik itu ketegangan otot maupun ketegangan psikologis. Ada berbagai macam bentuk latihan relaksasi,namun paling mendasar adalah latihan relaksasi otot secara progresif.Tujuannya agar atlet dapat mengenali dan membedakan keadaan rileks dan tegang. Latihan relaksasi baru terasa hasilnya setelah dilakukan setiap hari selama minimal 6 minggu (sekali latihan sekitar 20 menit). Sekali latihan ini dikuasai,maka semangkin singkat waktu yang dipelukan untuk bisa mencapai keadaan rileks. Bentuk latihan relaksasi lainnya adalah "autogenic training" dan berbagai latihan pernafasan.Latihan relaksasi dapat gunakan bantuan alat seperti "galvanic skin response", "floatation tank".
Latihan visualisasi dan imajeri. Latihan ini dalam bentuk latihan mental yang berupa pembayangan diri dan gerakan di dalam pikiran.Manfaatnya, antara lain adalah untuk memperlajari atau mengulang gerakan baru, memperbaiki suatu gerakan yang salah atau belum sempurna, latihan simulasi dalam pikiran,latihan bagi atlet yg sedang rehabilitasi cedera. Latihan imajeri sering disamakan dengan latihan visualisasi karena sama sama melakukan pembayangan gerakan dalam pikiran. Namun, di dalam imajeri si atlet bukan hanya "melihat" gerakan dirinya namun juga memberfungsikan indera pendengaran,perabaab,penciuman dan pengecapan. Untuk menguasai latihan imajeri,harus mahir menguasai latihan relaksasi.
Latihan konsentrasi.Konsentrasi merupakan suatu keadaan dimana kesadaran seseorang tertuju ke suatu obyek tertentu dalam waktu tertentu. Dalam olahraga, masalah yang paling sering timbul akibat terganggunya konsentrasi adalah berkurangnya akurasi lemparan,pukulam,tendangan atau tembakan sehingga tidak mengenai sasaran. Akibat jika akurasi berkurang adalah strategi yang sudah dipersiapkan menjadi tidak jalan sehingga atlet akhintya kebingunan ,tidak tahu harus bermain bagaimana dan pasti kepercayaan dirinya akan berkurang. Selain itu ,hilangnya konsentrasi saat melakukan aktivitas olahraga dapat pula menyebabkan terjadinya cedera.
Diambil dari tulisan Dra Yuanita Nasution,M.App.Sc.,Psi

TDP Yunior FIKS Bandung diundur

27 Agustus 2008. Berita terbaru datang yaitu diundurkannya Turnamen Diakui Pelti (TDP) Kejuaraan nasional yunior FIKS 2008 dibulan Desember 2008. Awalnya dijadwalkan tanggal 15 - 21 Desember 2008 dan diundur menjadi 22-28 Desember 2008..

Yang masih tanda tanya adalah Gubernur Jabar Cup yang diundurkan waktu pelaksanaannya oleh PengProv Pelti Jawa Barat yang hari ini sedang selenggarakan Musyawarah Provinsi Pelti di Bandung untuk memilih Ketua Pengprov Pelti Jabar mendatang. KesibukanPON kemudian Msyawarah belum bisa memutuskan waktu yang tepat tergantung dari pengurus baru terpilih.

Sama juga nasibnya Jember Open (TDP Kel.Yunior) yang diundurkan sampai batas waktu yang belum ditentukan.

Begitu juga nasib dari TDP Kel.Yunior Agung Cup di Blitar yang dijadwalkan 25-31 Agustus 2008, sampai hari ini tidak jelas kelanjutanya, bahkan berita tidak resmi menyatakan dibatalkan.

Turnamen baru adalah ITF Asia Aceania (Closed) yang termasuk paling tinggi kelasnya saat ini di Indonesia karena masuk kategori grade B-1. Turnamen tenis yunior internasional ini terbuka bagi petenis dari Asia dan Oceania saja. Pengurus Pelti Kota Balikpapan sedang sibuk mencari dana menutupi anggaran yang termasuk besar karena harus berikan full hospitality bagi peserta yang masuk babak utama dan pelatihnya. Size of draw sebesar 64 baik putra dan putri di babak utama dan juga kualifikasi.

Direncanakan diselenggarakan di Balikpapan Tennis Stadium yang baru digunakan untuk Pekan Olahraga Nasional XVII Kaltim 2008 dan Men's Futures ($ 10,000) dibulan Agustus 2008.

Selasa, 26 Agustus 2008

Apakah Yang Diperlukan atlet untuk menjalani latihan mental ?

26 Agustus 2008. Adanya perubahan tingkah laku, perasaan atau pikiran atlet yang mengganggu si atlet itu sendiri atau mengganggu kelancaran pelatihan atau komunikasi antara atlet dengan orang lain, merupakan salah satu indikasi bahwa atlet tersebut mengalami disfungsi atau masalah psikologis. Namun,sebelum memastikan bahwa masalah tersebut disebabkan oleh faktor psikologis, perlu secara cermat dianalisis kemungkinan adanya penyebab faktor teknis atau fisiologis. Jika penyebab utamanya ternyata adalah faktor teknis atau fisik,maka faktor faktor tersebutlah yang perlu dibenahi terlebih dahulu. Masalah mental psikologisnya akan sulit teratasi jika penyebab utamanya tidak ditangani. Setelah dipastikan bahwa seorang atlet mengalami masalah mental psikologis,atau perlu meningkatkan keterampilan psikologisnya,maka kepada atlet tersebut dapat diterapkan latiha mental.Ada tiga karakteristik yang sebaiknya terdapat pada diri atlet yang akan menjalani latihan mental yaitu :

1. Si Atlet harus mau menjalani latihan mental tersebut
Jika suatu tugas dihadapi dengan sikap positif,maka potensi keberhasilannya akan semakin nyata.Sebaliknya,jika si atlet malas melakukan latihannya,maka kegagalan akan menghadang.Oleh karena itu,si atlet sendiri yang harus memutuskan bahwa ia mau menjalani setiap program latihan sampai selesai, dan harus yakin bahwa latihan tersebut akan membawa manfaat bagi kemajuan prestasinya. Tanpa adanya komitmen tersebut, atau jika atlet merasa terpaksa dalam menjalankan latihannya,maka manfaat dari hasil latihan yang dijalaninya akan sirna.

2. Atlet harus menjalankan setiap program latihan secara utuh. Keuntungan atau manfaat dari latihan mental hanya akan terasa jika atlet menjalankan seluruh program latihan secara utuh, tidak sepotong sepotong. Serupa dengan latihan keterampilan fisik, maka proses latihan mentalpun harus dilakukan berulang ulang, karena itu ia memerlukan waktu, usaha, maupun umpan balik dari kemajuan suatu latihan.

3. Si Atlet harus memiliki kemauan untuk menjalani latihan dengan sempurna, sebaik mungkin.. Setiap program latihan mental telah dirancang secara terstruktur sehingga seluruh kegiatannya memiliki fungsi dan manfaat masing masing. Termasuk seluruh penugasan dan evaluasi atau penilaian diri yang harus dilakukan oleh si atlet, merupakan bagian dari program latihan mental yang tidak boleh diabaikan. Latihan mental merupakan suatu proses yang harus dijalani sesuai prosedur, karena itu tidak ada jalan pintas untuk mencapai prestasi dalam olahraga.
Diambil dari tulisan Dra Yuanita Nasution,M.App.Sc.,Psi

Mengapa Atlet Elit Perlu Latihan Mental ?

26 Agustus 2008. Yang dimaksud dengan atlet elit dalam tulisan ini adalah atlet setaraf atlet nasional yang telah memiliki prestasi dalam olahraga yang ditekuninya. Untuk dapat meningkatkan prestasi atau performa olahraganya, sang atlet perlu memiliki mental yang tangguh, sehingga ia dapat berlatih dan bertanding dengan semangat tinggi, dedikasi total,pantang menyerah,tidak mudah terganggu oleh masalah2 non-teknis atau masalah pribadi. Dengan demikian ia dapat memiliki fisik prima, teknik tinggi dan strategi bertanding yang tepat, sesuai dengan program latihan yang dirancang oleh pelatihnya.Dengan demikian terlihatlah bahwa latihan mental bertujuan agar atlet dapat mencapai prestasi puncak, atau prestasi yang lebih baik dari sebelumnya.
Untuk dapat memiliki mental yang tangguh tersebut, atlet perlu melakukan latihan mental yang sistimatis, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari program latihan olahraga secara umum, dan tertuang dalam perencanaan latihan tahun atau periodesasi latihan.
Seringkali dijumpai, bahwa masalah mental atlet sesungguhnya bukan murni merupakan masalah psikologis,namun disebabkan oleh faktor teknis atau fisiologis. Contohnya: jika kemampuan atlet menurun karena faktor kesalahan teknik gerakan, maka persepsi sang atlet terhadap kemampuan dirinya juga akan berkurang. Jika masalah gerak ini tidak segera teridentifikasi dan tidak segera diperbaiki, maka kesalahan gerak ini akan menetap. Akibatnya, kemampuan atlet tidak meningkat, sehingga atlet menjadi kecewa dan lama kelamaan bisa menjadi frustrasi bahkan memiliki pikiran dan sikap negatif terhadap prestasi olahraganya.
Demikian juga dengan maslah yang disebabkan oleh faktor fisik. Masalah yang seringkali terjadi adalah masalah " overtrained" atau kelelahan yang berlebihan, sehingga menimbulkan perubahan penampilan atlet yang misalnya menjadi lebih lambat, sehingga atlet kemudian di"cap" sebagai atlet yang memiliki motivasi rendah. Kedua contoh tersebut menunjukkan bahwa masalah mental tidak selalu disebabkan oleh faktor mental atau faktor psikologis. Jika penyebab masalahnya tidak terlebih dahulu diatasi, maka masalah mentalnya juga akan sulit untuk dapat diperbaiki. Dengan demikian, jika akan menerapkan latihan mental untuk mengatasi masalah mental psikologis, maka atelt, pelatih maupun psikolog olahraga harus pasti bahwa penyebab masalahnya adalah masalah mental. (berlanjut)
Diambil dari tulisan Dra Yuanita Nasution M.App.Sc,Psi.

Pengetahuan Tentang ANTIOKSIDAN

26 Agustus 2008. Radikal bebas. Istilah ini sekarang makin populer, utamanya di kalangan para wanita. Maklum, selain mengancam kesehatan, radikal bebas juga berpotensi 'mengikis' kecantikan. Di dalam tubuh, radikal bebas muncul sebagai hasil dari proses oksidasi yang berlangsung di dalam setiap sel tubuh. Tak hanya dari dalam tubuh, radikal bebas juga muncul di luar tubuh kita (eksternal). Kata para ahli, polusi telah memicu produksi radikal bebas menjadi lebih banyak dari kondisi normal. Hal ini tentu sangat merugikan, salah satunya menyebabkan penuaan dini.

''Seseorang yang baru berusia 35 tahun, bisa saja setelah didiagnosis organ-organ tubuh bagian dalamnya ternyata sudah seperti organ tubuh manusia berusia 50 tahun,'' kata dokter Lula Kamal saat berbicara dalam talk show bertajuk Wanita dan Antioksidan, di Jakarta, belum lama ini. Selain penuaan dini, radikal bebas juga berpotensi menimbulkan penurunan fungsi organ tubuh.

Tak hanya polusi udara. Paparan zat-zat racun dari rokok juga bisa memicu produksi radikal bebas pada tubuh kita. Karena itu, jika selama ini Anda terbiasa merokok, segera hentikan kebiasaan buruk itu. Menurut Lula, selain efek nikotinnya yang memberikan efek candu bagi tubuh, asap rokok juga memicu terjadinya oksidasi. Begitu pula pola hidup yang tidak sehat, sering mengonsumsi alkohol, kurang istirahat, kurang olahraga, dan sering mengonsumsi makanan berkolesterol tinggi juga bisa memicu proses oksidasi pada tubuh yang akhirnya meningkatkan produksi radikal bebas.

Untungnya, ada senjata ampuh untuk melindungi tubuh dari ancaman radikal bebas. Senjata itu adalah antioksidan. Secara alami, zat antioksidan bisa diperoleh dari sayuran dan buah-buahan yang kita konsumsi. Sebut saja misalnya, brokoli, stroberi, dan kacang-kacangan. Penelitian mutakhir menunjukkan, kacang tanah merupakan bahan pangan yang paling banyak mengandung antioksidan.

''Tidak hanya pada makanan, bumbu dapur yang kita pakai untuk memasak pun mengandung antioksidan, '' tutur Lula. Di antara bumbu dapur yang mengandung antioksidan adalah kemiri dan kayu manis. Selain itu, vitamin A,C,E serta mineral seperti seng, mangan dan selenium juga megandung antioksidan.

Jangan sembarangan
Agar bisa mendapatkan manfaat semaksimal mungkin, antioksidan tidak boleh dikonsumsi secara sembarangan. Untuk diketahui, antioksidan baru bisa terserap tubuh ketika dikonsumsi dalam porsi tertentu. Sekadar contoh, antioksidan dari brokoli yang baru terserap tubuh jika seseorang mengonsumsinya sebanyak dua piring. Bila kurang dari porsi itu, maka akan terjadi substandard. Artinya, kebutuhan standar antioksidan bagi tubuh tidak terpenuhi.

Sulitnya seseorang mengonsumsi antioksidan alami yang ada pada makanan, mengharuskan individu mengonsumsi makanan tambahan (suplemen) yang mengandung antioksidan, semisal vitamin C. Nah, jika Anda ingin mengasup antioksidan dari suplemen, Lula menyarankan, untuk memilihnya secara teliti. Mengapa? Sebab, kandungan vitamin C yang tertera pada label belum tentu sesuai dengan yang terkandung pada produk.

Menurut Lula, kebutuhan vitamin C sebagai antioksidan adalah sekitar 600 miligram. ''Jadi, lebih baik mengonsumsi vitamin yang kandungan vitamin C-nya 1.000 miligram.'' Apakah tidak terlalu banyak, yang akhirnya bisa berakibat negatif? Ditegaskan oleh Lula, konsumsi vitamin C sebanyak 1.000 miligram masih aman, sekaligus mampu memenuhi kebutuhan standar antioksidan bagi tubuh. ***

source: artikel Republika

Senin, 25 Agustus 2008

AFR Masuk LP Cipinang

25 Agustus 2008. Mendengar nama Penjara atau Lembaga Pemasyarakatan (LP atau Lapas) , so pasti membuat bulu kuduk berdiri. Apalagi sampai masuk dan menjadi penghuninya. Membaca judulnya seperti diatas membuat banyak penafsiran. Berpikir positip, pasti dikaitkan dengan tenis. Yaitu mau melatih para napi atau pegawai Lapas. Bisa juga pasti ngurusin pertandingan antar LP atau yang ada kaitannya dengan turnamen tenis.

Pengalaman baru dialami hari ini adalah masuk Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Cipinang Jakarta. Mudah mudahan ini yang pertama dan terakhir. Begitulah dalam pikiran August Ferry Raturandang setelah kembali ke Senayan. Karena selama ini belum pernah memasuki halaman LP dimana saja.

Pandangan mengenai seramnya LP, ternyata berbeda dengan yang saat ini. Disaat melewati depan LP Cipinang sudah berbeda jauh dengan beberapa tahun silam, yang masih ada kesan penjara dari bangunan depannya. Kali ini berbeda, tidak menonjol didepan bangunannya, hanya yang masih terlihat adalah pagar berduri diatas bangunan dinding yang melingkari bangunan LP Cipinang.
Ini akibat dari mmakin aktipnya KPK memeriksa pejabat pejabat yang notabene orang berduit, termnasuk tokoh olahraga sekalipun.

Ketua Pengkot Pelti Balikpapan Susan Soebekti SH mengajak untuk menemaninya berkunjung ke mantan Gubernur Kaltim Suwarna AF ke Lapas Cipinang bersama sama petenis tim Kaltim yang baru membela di arena PON XVII Kaltim.
Sebagai insan tenis sangat senang bisa bertemu Suwarna AF, karena sewaktu menjabat Gubernur Kaltim, sangat berjasa sehingga PON XVII tahuin 2008 bisa berlangsung di Kaltim. Bukan itu saja, pembangunan lapangan tenis di Balikpapan juga sumbangsih Suwarna AF. Tidak lupa disaat dilaksanakan Women's Circuit pertama kali di Balikpapan, Suwarna AF hadir dan menjanjikan membantu membangun kompleks lapangan tenis di Balikpapan asalkan Walikota Balikpapan memberikan tanah dan dana dijanjikan dari Provinsi Kaltim.
Terdorong keinginan menyampaikan terima kasih karena kompleks tenis di Balikpapan cukup bisa dibanggakan di Indonesia dan Asia , sehingga keinginan bertemu cukup beralasan.

Mengajak wartawan Tennis, Abor Widjaja agar ikut bersama sama, tetapi yang bersangkutan menolak karena dikatakan kalau wartawan sulit bisa masuk Lapas Cipinang.Karena tidak ada informasi lain selain rencana kunjungan petenis Kaltim saja.

Begitu masuk gerbang utama tentunya dijaga, isambut oleh petugas KONI Provinsi Kaltim bersama petuhgas LP Cipinang, ketemu Ketua Pengprov Pelti Kaltim H.Awang Dharma Bakti bersama istri dan petinggi KONI Provinsi Kaltim lainnya.

Masuk pintu kedua yang lebih sempit lagi, disambut petugas dengan diberikan tanda pengenal tamu, dapat nomer 994 dan tangan kanan distempel. Seperti masuk Dunia Fantasi Ancol saja.Tapi yang wanita bebas saja.

Naik tangga masuk ke ruangan besar, ternyata ada spanduk bertulisan PENYERAHAN BONUS ATLET KALTIM PON XVII DAN OLIMPIADE. Banyak atlet dengan seragam Kaltim, termasuk Surya Wijaya Budi, Sebastian Dacosta dan Sandy Gumulya yang anggota tim Kaltim di PON XVII. Baru sadar kalau ada upacara penyerahan bonus oleh Suwarna AF selaku Ketua KONI Provinsai Kaltim. Hanya tempatnya berbeda yaitu di LP Cipinang.

Bertemu langsung dengan Suwarna AF didampingi Walikota Samarinda yang juga calon Gubernur Kaltim mendatang. Sedangkan Plt Gubernur Kaltim Tarmizi datang terlambat. Begitu juga bertemu petinggi KONI Pusat Ngatino SH yang mewakili KONI Pusat. Diceritakan kalau undangan mencantumkan acara pukul 10.00 wita, sehingga Ngatino sudah hadir pukul 09.00 wib.

Ruangan tidak seperti bayangan seram, karena ada AC, dan diiringi juga oleh musik keroncong dari LP , kemungkinan penghuni LP yang dibina menjadi musisi. Yang masih ada kesan penjara, dikaca jendela penuh dengan jeruji atau teralis besi. Tampak dari atas, bangunan diluar tertulis BLOK TAHANAN. Lainnya tidak ada kesan kalau berada di aula LP Cipinang, seperti layaknya diruang pertemuan gedung gedung lainnya.
Diiringi lagu lagu irama keroncong mengiringi suasana sebelum acara dimulai. Kebanyakan lagu2 Broery Pesolima yang juga merupakan favorit August Ferry Raturandang.

Laporan dari Plh Ketua Umum KONI Provinsi Kaltim, Ir.H.Zuhdi Yahya MP memulai acara kemudian dilanjutkan sambutan atau pengarahaqn dari Suwarna AF selaku Ketua Umum KONI Provinsi Kaltim yang mantan Gubernur Kaltim.
Sebelum memulai, Suwarna menyampaukan kalau sudah lama tidak pidato, karena sudah tidak jadi Gubernur Kaltim lagi. Kagok lah. Yang mendengarnya langsung bertepuk tangan.

Walaupun didalam LP Cipinang, Suwarna AF yang kelihatan cukup segar, tetap memantau kegiatan PON XVII sebelum sampai selesai pertandingannya. Kebanggaan atas prestasi Kaltim menjadi nomer 3 setelah DKI Jakarta dalam perolehan medali emasnya, membuat Suwarna AF tidak sia sia memacu masyarakat Kaltim berprestasi di olahraga.
Kemudian masuklah Plt Gubernur Kaltim Tarmizi mantan Bupati Aceh Utara dengan gagah berjalan masuk kedalam aula, disela sela sambutan Suwarna. Kedatangannya terlambat karena secara mendadak dipanggil oleh atasannya, Menteri Dalam Negeri RI.

Dalam sambutannya Tarmizi baru 2 bulan memangku jabatan Plt Gubernur Kaltim, cukup bangga atas prestasi Kaltim di PON XVII dan sudah wajar sekali bisa dicapainya target sebelumnya ( peringkat 5 ) menjadi nomer 3 dari perolehan medali emas.

Setelah sambutan dilanjutkan pemberian bonus secara simbolis kepada pemegang medali emas diberikan bonus Rp 150 juta, medali perak Rp. 50 juta dan medali perunggu Rp. 25 juta. Disaat pembawa acara meyampaikan kalau akan dipotong pajak, maka atlet2 berseloroh. " Uhhh "

Setelah itu 2 atlit dan 1 pelatih angkat besi pemegang medali perunggu Olimpiade Beijing dipanggil untuk dapatkan bonus lagi Rp. 25 juta. Wah, banjir bonus .
Setelah itu foto bersama atlet dan Gubernur maupun Suwarna AF, dan terakhir sebelum bubar dilanjutkan makan siang.

Memang berbeda sudah situasi LP saat ini yang banyak keuntungannya setelah kegiatan KPK menjadi jadi sesuai program Pemerintah menegakkan hukum di Tanah Air tercinta, dimana penghuninya banyak sekali berasal dari orang berduit.

Keluar LP Cipinang bersama orangtua petenis Jessy Rompies, Olaf Rompies, August Ferry Raturandang secara bercanda sampaikan pesan, mudah mudahan ini yang pertama dan terakhir ke LP Cipinang. Masuk pukul 09.30 dan keluar pukul 11.30. Cukup singkat sebagai pengunjung bukan sebagai pesakitan.

Masalah Pencabutan Pengakuan TDP

24 Agustus 2008. Kalau membaca dan mendengar berita berita dimasyarakat tenis tentang rencana pencabutan pengakuan atas TDP Bakrie Tegal Open di Tegal bulan Juli 2008, tanpa melihat akar permasalahannya tentunya kurang bijaksana.

August Ferry Raturandang menilai masalah ini hanya karena tingkah laku oknum tertentu (TS) dengan mendompleng ke induk organisasi tenis (Pelti) didaerah yang sedang haus akan turnamen. Tanpa disadari kalau Pelti mau diadu domba oleh oknum oknum tersebut.

“Kenapa TDP lainnya melanggar tidak dikenakan hukuman.?” ,ini pertanyaan muncul .
Selaku Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti Johannes Susanto , menyampaikan kalau TDP sebelumnya tidak ada laporan resmi. Sedangkan TDP Bakrie Tegal Open ini sudah diberitahu sebelumnya begitu PP Pelti mendengar rencana pelanggaran tersebut. Kenapa dikatakan rencana pelanggaran. Informasi diterima dari masyarakat tenis, kalau oknum ini sudah merencanakan akan melanggar dan tidak mau mendengar atau mematuhi aturan TDP tersebut. Inilah permasalahannya.

Bahkan orang kepercayaan sponsor mengira Pelti Kabupaten Tegal ditekan oleh PP Pelti agar buat pernyataan kalau tidak merasa salah karena yang lakukan adalah sponsor. Hal ini langsung dibantah oleh Johannes Susanto yang mengatakan kalau yang minta pernyataan dari Tournament Director adalah Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti.

Pernah diingatkan juga ke pelaksana didaerah, agar berhati hati kalau akan diadu domba dengan PP Pelti oleh oknum oknum tersebut. Kesadaran belum muncul karena didaerah masih berpikiran jernih. Tetapi sekarang sudah terjadi. Apakah pelanggaran ini masih perlu ditolerir ? Karena sudah ada unsur kesengajaan. Memang harus diakui ada yang Pro dan Kontra.

Festival Olahraga di Jakarta

23 Agustus 2008. Dihalaman kantor Menegpora di Senayan samping TVRI, pagi hari ini cukup ramai, karena ada Festival Olahraga diselenggarakan oleh Kantor Menegpora. August Ferry Raturandang menyempatkan diri hadir dan melihat kegiatan ini karena dilaksanakan juga Liga Mini Tenis 2008 dengan peserta dari Sumatra Barat, Riau, Jambi, Lampung, DKI Jakarta, Jawa Barat, Kalsel, Kaltim.

Penanggung jawab Hudani Fajri penuh kesibukan mempersiapkan acara Liga mini Tenis. Disamping tenis, ada futsal, basket ball, renang, bulutangkis. Disamping itu pula pameran dan musik mewarnai acara festival ini.

August Ferry Raturandang bertemu dengan Asdep Menteri, Marhot Harahap dan sempat berkeliling acara pertandingan. Hanya dsayangkan sekali tidak ada publikasi sehingga luput dari perhatian masyarakat.
“Kegiatan ini dalam rangka Hari Olahraga Nasional 9 September” ujar Marhot Harahap

Memang disayangkan sekali jika kegiatan olahraga tanpa diliput oleh media massa

Komentar2 di website Pelti

21 Agustus 2008. Membaca komentar masyarakat didalam website Pelti ( www.pelti.or.id), sangat mengiris hati sebagai pecinta tenis. Karena dengan berbagai cara kadang kadang mengabaikan etika sehingga lupa kalau tenis adalah gentlemen sport. Ya, mau diapain lagi setiap orang punya kemauan masing masing.

Penilaian August Ferry Raturandang terhadap komentar komentar tersebut, merupakan akibat dari ketidak puasan terhadap pertenisan nasional. Satu sisi Pelti selaku induk organisasi berupaya memuaskan semua pihak, satu sisi masyarakat menuntut agar hasilnya segera terwujudkan. Dan tidak mau tahu atas kendala kendala yang ada dihadapi induk organisasi.

Selama ikuti pertenisan nasional, mulai dari sebagai pemain aktif sejak berusia 13 tahun ikuti turnamen nasional sampai menjadi pengurus klub kemudian berkembang pengurus Pelti dari tingkat daerah (provinsi) sampai Pusat, tiap dekade selalu tenis Indonesia diramaikan dengan pemaksaan kehendak dari masing masing pihak dan egois pelaku pelaku sebagai ciri khas olahraga individual dan tidak akan menemui titik temu. Era Yonosewoyo sudah ada ribut2 antara pemain dan pengurus (ingatan saya Yustedjo Tarik ribut dengan KU PB Pelti), masuk era Moerdiono, era Cosmas Batubara, era Sarwono Kusumaatmadja, era Tanri Abeng dan masuk Era Martina Widjaja ( 2 periode).

Ada keributan antara Pelti dengan pemain, ada lagi ribut antara pengurus Pelti sendiri bisa mencuat keluar alias ke media massa. Sangat empuk jadi sasaran tembak berita dari media massa. Bahkan pernah mendengar langsung reporter salah satu media televisi ketemu petinggi Pelti minta komentar yang miring karena TV nya naik rating akibat rajin memberikan berita2 miring tersebut. Aneh kan, tapi nyata.

Ada yang mengangap tidak transparan Pelti terhadap masyarakat tenis, terutama pemilihan tim nasional menjadi prioritasnya, belum lagi sekarang muncul KKN dan sebagainya. Kriteria dipermasalahkan, padahal sepengetahuan August Ferry Raturandang, kriteria tim nasional sudah dibuat sejak era Moerdiono. Dan saat Martina Widjaja ( 2004) kriteria tersebut sudah dipajang diruang tamu kantor sekretariat Pelti, dengan tujuan agar mudah diketahui seluruh masyarakat tenis jika bertandang ke kantor Pelti.

Masalahnya, tidak ada keinginan bertamu ke kantor Pelti yang sebenarnya tidak rugi kalau mau bertamu ke kantor Pelti. Bisa dapatkan informasi langsung kekaryawan Pelti yang menangani bidangnya.

Selama ini ukuran keberhasilan dari mata masyarakat adalah tim nasional, dari tahun ketahun sehingga jika tim nasional anjlog maka dianggap prestasi tenis menurun. Ini sih sah sah saja, karena tuntutan masyarakat hanya dengan kacamata tim nasional. Sehingga menyepelekan grass root development yang selama ini sudah dibuat dan digalakkan sesuai dengan VISI dan MISI.

Masalah KKN , tergantung dari kacamata masing masing pihak. Harus diakui kalau dalam kepengurusan PP Pelti sekarang, yang duduk didalamnya ada yang kakak adik ( Sekjen Soebronto Laras dan Ketua Bid.Pembinaan Senior Diko Moerdono, Wakil Sekjen AFR dan Komite Kepelatihan Alfred H Raturandang ). Yang menjadi pertanyaan, apakah hubungan kakak adik ini ada dan bisa pengaruhi pembinaan atlet nasional ?
Tenis di Indonesia banyak berasal dari keluarga tidak bisa dipungkiri lagi, biasanya orangtua bermain tenis maka anak anaknya main tenis. Ini juga terjadi di keluarga Moerdono dan Raturandang, sehingga putra putranya main tenis.

Arus informasi diperhatikan sehingga ada website Pelti yang sangat dan amat sederhana, agar bisa mendapatkan informasi secepatnya. Begitu juga dilengkapi dengan email. Tetapi tanggapan yang muncul menghendaki agar website Pelti ini harus canggih tanpa memikirkan SDM yang menanganinya. Kesulitan SDM diera saat ini tidak bisa dijadikan alasan, tetapi kenyataannya demikian. Karena pendanaan saat ini berdasarkan prioritas.

August Ferry Raturandang sendiri mencoba memberikan semua informasi sedini mungkin ke masyarakat tenis yang memiliki email sesuai dengan kemampuan penguasaan TI nya. Karena pengetahuan tentang TI sangat minim ibarat tahu nyetir mobil tapi tidak bisa perbaiki apalagi membuat macam variasi. Contohnya saja blogger ini sangat polos sekali.

Ketidak puasan selama ini dilimpahkan kepada August Ferry Raturandang dengan berbagai cara. Ada yang kurang puas yang lebih ekstrim dengan mengajak berantem melalui pesan singkat (SMS) , hanya saja tidak mau dilayani. Karena semua masalah kalau ditangani dengan kepala panas maka tidak akan memecahkannya. Inilah resiko duduk sebagai pengurus induk organisasi tenis di Indonesia. Itu disadari sekali sehingga sudah harus membiasakan diri untuk bersabar. Cukup dihadapi dengan hati yang gembira ( walaupun hati hancur), adalah obatnya yang manjur. Begitu jua hati yang lembut bisa mendatangkan sahabat. Tetapi jika kita hadapi dengan hati yang licik, maka mendatangkan musuh.

Tetapi sebenarnya ada cara yang bisa untuk menghadapi permasalahan ini. Seperti yang dikatakan orang bijak , kalau masing masing pihak mau meningkatkan TOLERANSI maka semua perbedaan perbedaan masih bisa mencapai titik temu. Dalam agama juga disebutkan kalau adanya perbedaan perbedaan itu adalah hikmah.

Masalahnya sekarang, apakah setiap insan tenis mau meningkatkan Toleransi tersebut, kalau tidak, ya Kun Fayakun

Kamis, 21 Agustus 2008

Rapat POR MAESA

20 Agustus 2008. Pertemuan sore ini di gedung Nugra Santana oleh Ketua Umum POR Maesa Letjen(Purn) EE. Magindaan untuk menyusun kepengurusan baru POR MAESA Indonesia diselingin dengan canda khas kalangan Kawanua. Begitu muncul dalam rapat , EE Mangindaan menggunakan jaket warna coklat, langsung muncul komentar2. " So ganti baju dang, jadi Hanura." yang dengar langsung tertawa karena EE Mangindaan anggota DPR RI dari Partai Demokrat yang biasanya datang dengan jaket warna biru tua. Tapi tidak ada komentar dari Mangindaan atas guyonan tersebut.

Tampak hadir tim formatur hasil MKB (Musyawarah Keluarga Besar) POR MAESA Frits Wullur,Juanita Suling, Conny Rawung, Maxi W Pauran dan August Ferry Raturandang.

Oleh Mangindaan diminta konfirmasi calon calon anggota Pengurus yang sudah disiapkan , begitu pula bidang bidang yang akan digunakan. Dari nominasi nama nama yang sudah disiapkan tampak muka muka baru yang dari kalangan muda dikombinasikan dengan muka muka lama. Muka muka baru yang hadir dalam rapat ini seperti Maxi W Pauran, Erick Lasut, Donald Kolopita, Eddy Pesik dan dr. Rocky Wawolumaya.
Dari nominasi nama nama banyak juga muka muka baru belum hadir , seperti Prof.Dr.James Tangkudung, Orlando Robot, Farly Sumanti, Nico Sompotan, Frangky Kalalo, Lisye Sumakup, Ricko Giroth, Loecy S Kusoy, Tresye Muntuan, Sylvi Kalalo, Paula Sinyal, Ella Rumbayan, Barry Manembu, Vovi Lumanauw, James Sumampouw, Max Sasela, Luana Saskia S, Yunita Fanessa T.
Hadir pula dari anggota pengurus lama lainnya seperti Gilbert A Pesik,Ronald Kindangen,Flippy Tombokan, Harmen Lukas Tompodung.

Guyonan lainnya adalah sewaktu protes halus dari Harmen Lukas Tompodung yang dinominasikan sebagai Ketua Bidang Umum, minta kira kira job discriptionnya karena kesannya seperti Pembantu Umum. " Ya, beda beda tipis." ujar August Ferry Raturandang kepada Harmen Lukas Tompodung. Akhirnya nama tersebut diganti dengan Bidang Khusus.

Mangindaan meminta agar kedepan POR MAESA harus bisa membina klub , yang diakuinya selama ini POR Maesa yang aktip dan konsisten selenggarakan Pekan Olahraga Maesa Paskah hanya seperti event organizer. Ini satu satunya klub olahraga yang sudah berusia 84 tahun masih aktif dan konsisten selenggarakan turnamen. "Kita harus bisa bina atlet sendiri, ini keinginan saya." ujarnya.

Setelah nama nama tersusun, maka dicari waktu untuk pelantikan dan tempat untuk pelantikan di Jakarta.

"Kita datang sebenarnya untuk ambe biapong dari Manado pa Ferry." ujar Eddy Pesik. Memang oleh August Ferry Raturandang minta Eddy Pesik datang ke rapat karena bisa slaing kenal dengan anggota pengurus lainnya.
Rapat selesai pukul 19.30 ditutup dengan doa oleh Juanita Suling.

Aturan Baru ITF

20 Agustus 2008. Selama ikuti turnamen tenis internasional kadang kadang bisa mendapatkan masukan masukan baru yang belum dikenal selama ini. Peraturan tenis setiap tahu suka mendapatkan perbaikan dimana dianggap disesuaikan dengan kondisi pertenisan sekarang.
Karena sering berkomunikasi dengan ITF Referee yang selama ini datang dari luar Indonesia, maka informasi kasus bisa segera disampaikan dan didapatkan dalam diskusinya.

Salah satunya adalah, selama ini sepengetahuan August Ferry Raturandang dalam penentuan penerimaan pemain baik tunggal dan ganda menggunakan peringkat baik peringkat dunia untuk turnamen internasional dan peringkat nasional untuk turnamen nasional.

Di turnamen Men's Futures ini, ITF Referee Puneet Gupta katakan kalau untuk penentuan penerimaan pemain babak utama untuk pertandingan ganda tidak menggunakan peringkat dunia ganda ( ATP ranking) tetapi menggunakan peringkat dunia tunggal.

"Apakah ini peraturan baru ?" pertanyaan August Ferry Raturandang. "Tidak juga, karena sudah berlangsung 3-4 tahun lalu. " Oh ya ! " , ujar August Ferry Raturandang , karena sudah lama tidak baca peraturan turnamen internasional Pro Circuit

Rabu, 20 Agustus 2008

Membahas Tenis Indonesia dengan mantan petenis nasional

20 Agustus 2008. Disela sela pelaksanaan turnamen tenis internasional Mitra Kencana Women's Circuit 2008 di Kemayoran, August Ferry Raturandang kedatangan tamu teman lama , mantan petenis nasional Samudra Sangitan. Kejutan , bisa dikatakan demikian karena bertemu dengan Samudra Sangitan tidak terlalu sering. Terakhir kalinya bulan Agustus 2007, dirumah duka Alfred Henry Raturandang saat istrinya Alfred, Joyce Coenrad meninggal.

Perbincangan cukup menarik melihat akhir akhir ini pertenisan Indonesia tidak luput dari perbedaan pendapat yang masing masing pihak tidak mau mengalah karena ego masing masing yang selama ini mewarnai pertenisan sesuai dengan ciri khas olahraga perorangan. Banyak masukan yang diberikan oleh Samudra yang dalam hal ini masih jernih pemikirannya terhadap tenis di Indonesia.

Samudra bercerita pula masalah tenis veteran yang pernah digelutinya beberapa puluh tahun silam bersama K.Sindhunata (alm). Hanya kurang harmonisnya dengan petinggi PB Pelti saat itu sehingga banyak gagasannya tidak bisa berjalan dengan sempurna. Saat itu Indonesia mendapatkan kepercayaan penuh dari ITF untuk duduk dalam veteran ITF, tetapi tidak bisa dimanfaatkan.

Yang lebih serius adalah masalah adiknya sendiri Tony Sangitan yang menangani masalah turnamen tenis yunior dengan sponsor Bakrie Group, yang menimbulkan masalah dengan induk organisasi tenis yaitu PP Pelti.
"Janganlah kebesaran Bakrie itu justru tidak mendukung tenis Indonesia. Saya sudah beritahu adik saya untuk tetap kooperatip dengan PP Pelti. Kalau memang aturan tidak boleh beri uang, janganlah. " ujar Samudra Sangitan. Diakuinya pula kalau adiknya itu keras kepala, tetapi pengakuan Samudra, sekarang sudah mau mengerti setelah dinasehatinya.

Oleh August Ferry Raturandang, disampaikan kalau selama ini selaku petinggi Pelti mau meluruskan aturan aturan yang dibuat Pelti, tetapi dianggap seolah olah aturan tersbut karangan belaka AFR. Ketentuan TDP sudah pernah dikirimkan dengan email kepada Tony Sangitan, sehingga semua bisa lebih jelas, dan tidak menyimpang aturan yang sudah baku.
Bahkan AFR sempat meperkenalkan Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti yang baru Johannes Susanto di restoran Satay Senayan Kebayoran Baru kepada Tony Sangitan beserta istinya. Sehingga bisa mengetahui harus berhubungan dengan siapa di PP Pelti.

"Tugas saya adalah meluruskan atas penyimpangan aturan Pelti, bukan menghambat pelaksana TDP. Justru kami sangat mendukung adanya pelaksana TDP diluar Pelti. Jika ada penyimpangan maka akan ditegur. " ujar August Ferry Raturandang.

Masalah komunikasi sangat penting , selama ini PP Pelti sendiri sudah menyiapkan sarana komunikasi melalui IT, sehingga tidak ada alasan sulit diketemui. Kembali kepada itikad baik masing masing pihak jika ingin memajukan tenis di Indonesia.

Diakuinya pula kalau selama ini masih ada pihak pihak tertentu yang tidak puas terhadap kinerja induk organisasi tenis Pelti, baik ditingkat pusat, daerah maupun kota dan kabupaten.
"Memang sulit memuaskan semua pihak, tetapi paling tidak meminimalkan kesulitan kesulitan tersebut. Tapi tidak heran ada pihak pihak tertentu yang hanya melempar batu sembunyi tangan. Biar rame lah. Itu wajar wajar saja." komentar August Ferry Raturandang.

Lelucon selingan

20 Agustus 2008. Hari ini August Ferry Raturandang menerima email dari rekan tenis dari Surabaya, Andy Alimwidodo, sebagai pelepas lelah dengan lelucon lelucon orang Kristen sebagai berikut.

ALKITABIAH

Suatu hari, seorang istri sedang bersiap menyantap sepiring pisang goreng yang masih panas...
Suami : "Ma... bagi dong..."
Istri : " Ada tertulis : janganlah kamu meng-ingini milik orang lain."
Suami : " Ada tertulis juga : berilah, maka kamu akan diberi."
Istri: "Hai pemalas, pergilah kepada semut dan contohilah lakunya !"
Suami: " Ada tertulis : Kasihilah sesamamu manusia..."

Akhirnya, dengan terpaksa sang istri menyerahkan sebuah pisang goreng kepada suaminya...

"Nih, pergilah ! dan jangan berbuat dosa lagi !!
============ ========= ========= ========

Anak Polos
Pada saat Sekolah Minggu, ibu pengajar berkata didepan anak-anak, "Siapa yang ingin bertemu Bapa di Surga, angkat tangannya tinggi-tinggi? "
Ibu pengajar tiba-tiba kaget, melihat si Kames tidak mau angkat tangannya,
"Loh, Kames kenapa tidak ingin bertemu Bapa di Surga?"
Jawab Kames, "Maaf Ibu guruuuu, tadi mama pesan ama Kames, setelah Sekolah Minggu selesai Kames harus lekas pulang, gitu..."
------------ --------- --------- --------- --------- ------

Bukannya tak Tertarik

Selesai kebaktian seorang wanita dengan tersipu-sipu menghadap pendeta.
"Pak pendeta, saya mohon maaf karena ketika tadi bapak berkhotbah, suami saya telah berjalan keluar. Saya harap bapak tidak beranggapan dia tak tertarik pada khotbah bapak, tetapi ia memang suka berjalan kalau sedang tidur."
============ ========= ========= =========

GARA-GARA LILIN

Ny. O'Reilly yang sedang berjalan, berpapasan dengan Pastur O'Flannagan.
Pastur berkata, " Hai Ny . O'Reilly ... bagaimana kabar suami anda? Bukankah
saya yang menikahkan anda berdua kira-kira lima tahun yang lalu?"
"Ya, memang andalah yang menikahkan kami, Pastur", jawab Ny. O'Reilly.
Lalu Pastur bertanya lagi, "Berapa anak anda sekarang?" "Oh ... belum ada Pastur, kami belum mempunyai anak satupun."
"Baiklah, minggu depan aku akan pergi ke Roma, di sana aku akan berdoa dan menyalakan sebuah lilin untukmu", kata Pastur.

Bertahun-tahun kemudian, mereka bertemu lagi di jalan dan Pastur bertanya,
"Ny. O'Reilly apakah anda sudah mempunyai anak?"
"Oh sudah Pastur, saya mempunyai tiga pasang anak kembar, dan 4 orang anak
yang tidak kembar, jadi semuanya ada sepuluh orang." jawab Ny. O'Reilly.
Lalu Pastur berkata,"Wow, bukankah itu sangat luar biasa!! Lalu bagaimana
keadaan suamimu?"
"Dia sedang pergi ke Roma", jawab Ny. O'Reilly
"Ke Roma??? Ada urusan apa dia berangkat ke Roma?", tanya Pastur.
"Mematikan lilin yang Pastur nyalakan." Jawab Ny . O'Reilly.
============ ========= ========= =========

Garam Dunia
Budi adalah seorang murid Sekolah Minggu dari suatu gereja. Walaupun ibunya
belum mengenal Tuhan Yesus , ia tidak pernah melarang Budi untuk pergi ke
Sekolah Minggu.
Pada suatu hari Minggu, sesampainya Budi di rumah, ibunya bertanya,
"Pelajaran apa yang kamu dapatkan di Sekolah Minggu tadi pagi?"
Budi dengan semangat menjawab, "Tadi pagi guru Sekolah Minggu saya, Ibu
Meliati bersama dengan asistennya Ibu Hartatik, mengajarkan saya untuk
menjadi garam bagi dunia ini."
Ibunya terkejut dan berkata, "Weee lhadalah Nak, kamu mau jadi garam? Jangan
kecewakan Ibu, Nak! Ibu maunya kamu tuh jadi dokter atau insinyur!"
============ ========= ========= =========

Baptis
Anda tahu jaman dulu orang kalau dibaptis kan di pinggir kali. Satu pagi
hari ada acara pembaptisan. .. pendetanya ngerendem sampai pinggang.
Jemaat yang mau dibaptisnya ngantri di pinggir sungai tsb.
Tiba² lewat seorang yang mabok... sambil sempoyongan dia melihat banyak
orang antri di pinggir sungai... Dia terus ikut ngantri...
Sampai tiba giliran dia, dia masuk ke sungai sebatas pinggang, berikut
ini percakapan yang terjadi.
Pendeta memegang kepalanya dan menenggelamkan si orang mabuk tersebut
lalu mengangkat dan bertanya: Apakah anda sudah menemukan Yesus anakku?
Orang Mabuk: Belum.
Pendeta bingung... terus menenggelamkan siorang mabuk sekali lagi terus
nanya lagi: Apakah anda sudah menemukan Yesus anakku?
Orang Mabuk: Belum.
Pendeta tambah bingung plus sedikit kesel, dia tenggelamin lagi sekali
lagi... kali ini rada lamaan... dua menit penuh... terus dia nanya lagi:
APAKAH ANDA SUDAH MENEMUKAN YESUS ANAKKU?
Orang mabuk: (sambil gelagepan) Belum... Anda yakin dia tenggelamnya di
daerah sini???
============ ========= ========= ========

ORANG PELIT

Dua anak Sekolah Minggu sedang bercakap-cakap.
Samuel : "Coba terka, orang seperti apa yang paling banyak masuk neraka, apakah pencuri, pembunuh atau orang pelit?"
Natanael: "Tentu saja pencuri dan pembunuh! Karena yang satu mengambil harta orang sedangkan yang lain mengambil nyawa orang."
Samuel : "Kata papa-ku orang pelit yang paling banyak masuk neraka!"
Natanael: "Ach, masa iya ... ??? Apa dosanya, khan itu hartanya sendiri, suka-suka donk!"
Samuel : "Nah, itulah...! Saking pelitnya maka ketika Tuhan Yesus mau minta dosanya untuk dibuang ke tubir laut yang paling dalam, dia nggak ngasih!"
============ ========= ========= =======

Selasa, 19 Agustus 2008

Ada TDP Yunior Akan dicabut Pengakuan Pelti

19 Agustus 2008. Banyaknya penyimpangan aturan yang dibuat oleh pelaksana Turnamen tenis nasional selama ini belum mendapatkan perhatian dari induk organisasi tenis yaitu Pelti baik ditingkat cabang, daerah maupun pusat.
Tetapi untuk kepengurusan PP Pelti periode 2007-2012 mulai ada gebrakan baru dilakukan, karena menurut Johannes Susanto selaku Ketua Bidang Pertandingan PP Pelti, sudah diputuskan dalam rapat PP Pelti hari ini, mulai menindak TDP Bakrie Tegal Open yang berlangsung bulan Juli 2008 di Tegal karena melanggar aturan yang telah diberitahukan sebelumnya.

Pelanggaran dilakukan ada 2 yaitu tidak memperdulikan surat edaran PP Pelti masalah official ball karena turnamen menggunaka bola yang belum resmi menjadi official ball. Kesalahan kedua adalah pemenang diberikan hadiah uang langsung. Pengakuan dari pemeang selaku juara telah mendapatkan uang cash disaat itu. Alasan panitia adalah pemberian hadiah diluar tanggung jawab Panpel karena diberikan setelah selesai upacara. Ini kelihatan pembelaan dari panitia atau direktur turnamen dalam sms kepada August Ferry Raturandang.
Kalau dikatakan sebagai penggantian uang transport, tetapi besarnya berbeda antara juara, runner up dan semifinalis. Dan juga tidak dilaporkan ke PP Pelti.

Masalah sebenarnya adalah, penyelenggara yang dimotori oleh sponsor dan orang tertentu tidak mau atau sengaja mengabaikan peringatan sebelumnya sudah disampaikan baik tertulis maupun lisan. Surat pemberitahuan masalah official ball sudah dikirimkan.
Demikian pula teguran kesalah satu angota panpel dan juga anggota Pengprov Pelti Jawa Tengah Terry Sugiyanti, dilakukan sebelum turnamen berlangsung oleh August Ferry Raturandang sewaktu berada di Balikpapan. Jawaban yang diberikan atas peringatan tersebut dialihkan kalau penyelenggara adalah Pemerintah Kota Tegal bukannya Pengkot Pelti Tegal. Tetapi August Ferry Raturandang tekankan siapapun penyelenggaranya tetap akan kena sangsi turnamennya.

Memang selama ini dengan dalih jangan mengorbankan atlet seperti banyak dilontarkan orangtua atas hukuman yang akan dijatuhkan. Baik tiu terhadap pencatutan umur dan lain lain. Tetapi aturan tetap harus ditegakkan. Dan sebagai induk organisasi sudah harus tegas dalam menegakkan aturan. Hal yang sama dilakukanoleh International Tennis Federation jika ada pelanggaran pelanggaran dalam pelaksanaan turnamen diakui ITF. Hal yang sama harus dilakukan oleh Pelti di Indonesia.

Dari pencabutan sanction Pelti maka peserta turnamen tidak akan mendapatkan Peringkat Nasional Pelti atau PNP. Demikian pula sedang dicari hukuman yang akan diterima oleh Referee TDP tersebut.

Referee TDP ditunjuk oleh PP Pelti untuk menjalankan tugasnya sesuai dengan aturan atau ketentuanTDP yang dibuat oleh PP Pelti. Jika ada penyimpangan aturan dibuat Panpel, Referee harus melarangnya dan mencoba meluruskannya.

Senin, 18 Agustus 2008

Evaluasi Turnamen tenis internasional di Manado

17 Agustus 2008. Telah berakhirnya turnamen tenis internasional Salonpas di Manado hari ini dengan hasil ,keluar sebagai juara petenis asal Korea, Kwon Oh-Hee yang berhasil kalahkan petenis asal jepang Kento Takeuchi 64 62 siang hari ini membuat lega semua pihak.

Cuaca kota Manado yang tidak bersahabat karena hampir tiap hari turun hujan, tetapi untungnya pelaksanan turnamen sudah bisa lancar sesuai dengan jadwal.

Yang perlu mendapatkan perhatian serius dalam pelaksanaan adalah masalah toilet di lapangan Sario karena belum termasuk bersih, apalagi dikalangan petenis asing perlu mendapatkan perhatian. Hal ini diakui oleh ITF Referee Puneet Gupta asal India. Keinginan selenggarakan turnamen women's circuit ditahun depan sudah seharusnya mendapatkan perhatian masalah kebersihan. Kebiasaaan merokok salah satu penghambat kebersihan disekitar tempat duduk penonton maupun panitia, walaupun diawal turnamen sudah dipasang juga tanda dilarang merokok. Tetapi justru yang banyak merokok adalah panpelnya sendiri.
Contoh baik dilakukan oleh Referee yang termasuk perokok berat. Jika ingin merokok selama turnamen berlangsung, Puneet Gupta keluar dari lingkungan pertandingan dan merokok dibawah pohon diluar club house lapangan Sario.
Tetapi ada juga yang iseng beberapa hari kemudian, tanda dilarang merokok kemudian dipasang juga dibawah pohon dimana Puneet sering merokok, sampai diapun bertanya apa betul tidak boleh merokok, tetapi langsung diberi tahu kalau itu hanya lelucon untuk dia.

Kebiasaan membuang rokok tidak ditempatnya padahal panpel telah siapkan tempat tempat sampah yang cukup banyak, tidak membantu melawan kebiasaan buruk tersebut.

Minimnya penonton akibat turunnya hujan membuat sponsor juga kecewa tidak seperti tahun tahun sebelumnya, dimana sudah 2 kali Manado mendapatkan kehormatan selaku pelaksana turnamen internasional dengan sponsor Salonpas. Hal ini sempat pula dikemukakan oleh pihak Salonpas kepada August Ferry Raturandang. Begitu pula tidak adanya liputan media elektronik tidak seperti tahun tahun sebelumnya.
Berita yang minim di media cetak mendapatkan perhatian sponsor Salonpas. Oleh August Ferry Raturandang dikemukakan pelaksanan kai bertepatan dengan pelaksnaan Olimpiade di Beijing sehingga pemberitaan lebih cenderung ke Olimpiade dibandingkan ke Manado. Tetapi masih untung ada pemberitaan dari media cetak di Manado walaupun beritanya tidak terlalu besar.
Pemasangan spanduk turnamen sudah dilakuka dijalan jalan besar dikota Manado, walaupun ada satu spanduk di Tikala dihari pertama kedatanagn August Ferry Raturandang ke Manado sempat melihatnay tetapi dihari ketiga sudah hilang diangkat oleh Satpol PP Kotamadya manado. Padahal Ketua Pengprov.Pelti Sulut adalah Sekretars Kota Manado.

Sabtu, 16 Agustus 2008

Keluhan Sponsor Salonpas

16 Agustus 2008. Keluhan keluhan disampaikan oleh sponsor turnamen tenis internasional Salonpas kepada August Ferry Raturandang ditengah tengah pertandingan tenis Salonpas di lapangan tenis Sario Manado. Hadir Vce President PT. Hisamitsu Pharma Indonesia Margiyanto W didampingi Sales Manager Oudie Azwir, Rupiandjaya Supriatna dari Hisamitsu Makassar, Staff Rodamas dari Surabaya dan staf perwakilan Manado.

“Kami dari Jakarta hanya berbicara secara garis besarnya dalam sponsorship sehingga mereka yang dilapangan lebih mengetahui masalahnya. Untuk itu kami ingin duduk bersama mendengar permasalahan yang muncul dilapangan.” ujar Margiyanto W

“ Salonpas sebagai sponsor utama tetapi didalam lapangan ternyata spanduk POCARI SWEAT lebih dominan.” ujar Rudy dari Rodamas Surabaya yang mendapatkan tugas melihat pelaksanaan turnamen Salonpas di Manado.

Oleh August Ferry Raturandang selaku Direktur Turnamen tenis internasional Salonpas di Manado katakan bahwa sebenarnya spanduk Salonpas lebih dominan sedangkan spanduk Pocari sweat yang menempatkan 1 spanduk dalam satu lapangan. Sedangkan spanduk Salonpas lebih banyak dalam kuantiti spanduk dalam satu lapangan. “Mau tahu kenapa sampai kesannya demikian. Karena spanduk Pocari Sweat yang ditulis adalah hanya nama product saja sesuai dengan ukuran yang besar dan mudah terbaca dari jauh sekalipun, sedangkan Salonpas bentuk spanduk sangat kecil dan tulisan Salonpas tidak terbaca karena ada gambar bentuk produk yang sebenarnya tidak perlu didalam lapangan tenis. Cukup tulisan produk yaitu SALONPAS. Usul saya kalau sponsor turnamen tenis cukup buat spanduk SALONPAS saja tidak perlu tonjolkan bentuk botol atau tubenya, akibatnya dari total ruang yang ada dalam spanduk tulisan Salonpas sangat kecil. Hal ini cukup dimengerti oleh Vice President PT. Hisamitsu Pharma Indonesia Margiyanto W
Dalam propolah disebutkan pula kalau masih ada tempat untuk sponsor lainnya yang tidak merupakan kompetitor dari sponsor utama yang telah mendapatkan hak judul turnamen salah satunya. Brarti pelaksanan masih ada kesempatan mendapatkan sponsor lainnya.

"Kami ingin tahu, kenapa pemasangan spanduk, umbul2 masih dibebankan kepada kami oleh Panpel.” Pertanyaan ini datang dari Rudy staf Rodamas yang sangat penasaran dan kecewa atas perlakuan dari Panpel di Manado, tetapi baru mau diungkapkan didepan atasannya dari Jakarta yang mana sebenarnya bisa langsung disampaikan kepada August Ferry Raturandang selaku penanggung jawab pertandingan (Direktur Turnamen)

Sejaka awal dan selama turnamen komunikasi dengan Salonpas cukup baik, karena petugas Salonpas Rupiandhaya Supriatna langsung hubungi August Ferry Raturandang jika ada hal hal yang kurang berkenan atau ketidak puasannya atas perlakuan Panpel terhadapnya.
Tetapi tidak demikian dengan Rudy dari Rodamas Surabaya yang sebenarnya tiap hari bertemu tetapi tidak pernah berkomunikasi langsung dengan August Ferry Raturandang untuk menyampaikan ketidak puasannya tetai lebih memilih menunggu Vice President PT Hisamitsu yang datang 2 hari sebelum pertandingan selesai.

Oleh August Ferry Raturandang disampaikan bahwa hak dan kewajiban sponsor Salonpas sudah jelas ada sesuai dengan proposal yang diberikan oleh PP Pelti ke PT Hisamitsu Pharma Indonesia selaku produsen Salonpas. Hanya hak dan kewajiban ini tidak diteruskan ke pelaksana atau perwakilan sponsor Salonpas di Manado.
Oleh Ketua Panpel Turnamen internasional Salonpas, Albert Wuysang minta agar pemasanagan spanduk yang menggunakan tenaga luar membutuhkan beaya yang dibebankan ke Salonpas selaku sponsor. Hal ini tidak diketahui oleh August Ferry Raturandang, dan keinginan ini dipenuhi juga oleh Salonpas. Yang menjadi masalah permintaan makin lama makin besar sehingga terlihat Salonpas keberatan. Dan akhirnya baru mendatangi August Ferry Raturandang yang juga wakil dari PP Pelti yang selama ini berhubugan dengan PT Hisamitsu Pharma Indonesia di Jakarta

August Ferry Raturandang kemukakan sesuai dengan proposal PP Pelti , Salonpas selain menyiapkan dana yang besarnya tertentu dan pengadaan materi promosi seperti spanduk, seragam penyelenggara, topi, umbul umbul, bambu umbul umbul. “Hanya itu, tetapi saya tidak pernah disampaikan laporan adanya permintaan dana tambahan dari Ketua Panpel.Sedangkan sejak saya tiba hari Sabtu, langsung saya cek pemasangan promosi yang ada didalam lapangan dan tidak ada keluhan yang muncul. Ini yang saya sayangkan, kenapa baru sekarang disampaikan. Karena Anda berhubungan langsung dengan Ketua Panpel dan saya tidak dilibatkan maka saya anggap sudah ada kesamaan persepsi. Serahkan semua kepada saya selaku Direktur turnamen dan juga yang mengeluarkan proposal PP Pelti ke Salonpas di Jakarta.” Ujar August Ferry Raturandang.

Disamping itu oleh August Ferry Raturandang sampaikan kalau kepentingan sponsor itu lebih diutamakan. Kekurangan pelaksanaan kali ini adalah kendala cuaca kota Manado yang sering turun hujan sehingga penontonnya tidak seperti tahun tahun sebelumnya cukup membludak. Kalau berita media massa hanya dapat tempat yang kecil karena berita Olimpiade cukup dominan.
Pertemuan seperti ini sangat perlu sehingga semua pihak yang ikut didalamnya bisa saling mengerti atas hak dan kewajibannya.
"Bagi saya masukan masukan ini sangat penting sehingga dimasa depan akan lebih rapi dalam penanganannya."

Kamis, 14 Agustus 2008

Elbert dan Ayrton Kalah

15 Agustus 2008. Setelah menunggu karena tertunda sehari sebelumnya, akhirnya Elbert Sie dan Ayrton Wibowo harapan tuan rumah gagal untuk masuk 8 besar turnamen tenis internasional Salonpas 2008 yang berlangsung dilapangan tenis Sario manado.
Hari ini udara cukup cerah, Ayrton bertanding pukul 09.00 dilapangan nomer 3 melawan Pheng Hsien Yin asal Chinese Taipei dan lawannya menang 63 63. Begitu juga dliapangan 1, Elbert Sie gagal maju setelah dikalahkan petenis Korea Kim Woo Ram 36 46.

Kekalahan kedua petenis tuan rumah tentunya sangat mengecewakan masyarakat Manado karena saat pertama kali Men’s Futures digelar di Manado tahun 2006, justru Elbert Sie keluar sebagai juara, bahkan sebagai runner up petenis tuan rumah lainnya yaitu Suwandi. Kedua petenis yang kalah dibabak kedua ini hanya bisa mengumpulakan 1 ATP point.

Lihat Kondisi Lapangan Tenis di Tondano

14 Agustus 2008. Karena kuatir akan terganggunya pertandingan karena hujan melanda kota Manado, sehingga Referee Puneet Gupta meminta August Ferry Raturandang selaku Direktur Turnamen alternatip lapangan indoor. Di Manado ada satu lapangan indoor milik Pemerintah Provinsi Sulawes Utara di Bumi Beringin , hanya masalahnya adalah beda permukaan lapangan.
Melihat situasi yang tidak menguntungkan karena turunnya hujan, maka August Ferry Raturandang berinisiatip melihat atau mencek lapangan indoor di Tondano yang letaknya 45 km dari kota Manado.

Perjalanan dengan kendaraan ditengah tengah gerimis dikota Manado, memberikan warna tersendiri, sekalian melihat fasilitas olahraga tenis di Kabupaten Minahasa. Karena di Tondano ada 4 lapangan tenis milik Universitas Negeri Manado atau UNIMA (eks IKIP) di Tondano.
Perjalanan berliku liku menaiki bukit kearah Pineleng, dan melewati Tinoor yang terkenal dengan restoran kemudian memasuki Kinilouw yang mempunyai kolam renang dibawah Gunung Lokon yang masih aktip. Kemudian memasuki kota Tomohon yang belum lama ini selenggarakan Festival Bunga , memberikan suasana berbeda. Kotanya dingin, cukup bersih dan terlihat adanya pembangunan sepanjang jalan ditengah tengah kota Tomohon. Ada Supermarket, KFC dan Gedung SINODE yang cukup megah, memperlihatkan adanya pembangunan yang berarti dibawah Walikota Tomohon Jefferson Rumayar yang termasuk Walikota termuda di Indonesia. Sayangnya lapangan tenis di Tomohon hanya 1. Ada keinginan lapangan tenis di kota Tomohon dibangun sebanyak mungkin, karena istri dari Walikota Tomohon masih ada hubungan famili dari Ibu AF Raturandang.
Karena baru sekali ketemu Walikota Jefferson Rumayar di Jakarta dalam pesta pernikahan anaknya Mendagri, sehingga belum sempat membicarakan masalah pembinaan tenis di Tomohon.

Setelah itu menuju kota Tondano untuk melihat lapangan tenis Sasaran yang milik Pemerintah Kabupaten Minahasa. 2 lapangan tenis yang merupakan renovasi lapangan lama terlihat cukup baik dan layak bagi pelaksanaan turnamen tenis. Memasuki lapangan pukul 16.00 , terlihat adanya aktivitas, dua lapangan dipakai saat ini latihan bagi masyarakat Tondano. Permukaan lapangan sama dengan di Sario, dan ukuran lapangan baik kebelakang dan samping cukup memadai.

Setelah berbincang bincang dengan salah satu petenis Ance Rey yang sudah dikenal, August Ferry Raturandang sampaikan masalah toilet yang perlu mendapatkan perhatian.

Setelah itu berangkat ke Tataaran untuk melihat kondisi lapangan tenis yang ada di Universitas Negeri Manado (UNIMA) yang berjumlah 4 lapangan dalam satu kompleks. Memasuki kompleks UNIMA, stadion sepak bola cukup besar hanya kurang terpelihara. Demikian pula 4 lapangan tenis yang sangat tidak terpelihara. Lapangan memiliki fasilitas lampu, tapi belum tahu kalau bisa menyala atau tidak. Lapangan tenis ini dikelola oleh Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Manado (eks IKIP).
Kondisi yang memprihatinkan ini akibat kurangnya aktivitas khususnya turnamen. Jikalau sering ada kegiatan turnamen, otomatis pemeliharaan akan dilakukan. Jika tidak maka kondisi ini akan memperparah , seperti yang terjadi selama.
"Siapa saja yang bermain disini." tanya AF Raturandang ke salah satu mahasiswa yang datang kelapangan tenis. " Mahasiswa FIK dan juga dosennya. Sedangkan yang melatih adalah Anwar Mokoagouw yang juga dosen di FIK." ujarnya.

Dalam perjalanan, August Ferry Raturandang yang dalam kendaraan bersama Rexy Raturandang, Sarah H Raturandang dan Alfrits Singkay salah satu pelatih tenis ITF Level-1 di Manado.Sambil bercanda didepan warga Manado ini, August Ferry Raurandnag sampaikan kepada istri Sarah H Raturandang . “ Siapkan anggaran tahun depan untuk bantu renovasi lapangan tenis Unima ini.” Ujar August Ferry Raturandang seolah olah seorang konglomerat. Langsung ditanggapi oleh Sarah .” Kayak banyak uang saja.”
“Yang penting ada niat. Siapa tahu dapat rejeki. Tinggal berdoa saja, siapa tahu dipenuhi.” ujar August Ferry Raurandang tidak mau kalah. “Betul begitu Om, sapa tahu dapa rejeki.” Ujar Alfrits Singkay.

Memasuki malam, perjalanan dimanfaatkan ke Kotamobagu. Hanya untuk merasakan kopi susu dan biapong (Bakpao)Kawangkoan yang cukup terkenal. Dari Tondano perjalanan harus masuk kota Tomohon, dan setelah itu memasuki Lahendong yang dikenal dengan belerangnya sampai menusuk hidung. Sepanjang perjalanan terlihat banyak bangunan gereja karena mayoritas penduduk adalah Kristen. Melewati pula goa peninggalan Jepang terletak dipinggir jalan sebelah kiri.
“Kenapa gua gua ditutup dengan bambu.” tanya August Ferry Raturandang kepada Alfrits Singkay. “Dorang pake voor batunangan, sampe ditutup.”ujarnya.

Melewati Leilem, teringat kepada mertua laki laki Vicky Raintung (alm) yang asalnya dari Leilem. “Opa 30 tahun jadi kepala desa di Leilem.” ujar Sarah H Raturandang. “Jadi banyak punya rumah dong.” Kata AF Raturandang kepada istri Sarah . “ Mana ada, karena setelah itu dibiarkan sewaktu perang Jepang.” Ujarnya pula.
Melewati Sonder, teringat sama Johannes Susanto yang istrinya bermarga Wenas berasal dari Sonder. Cuma tidak tahu apa Sonder atas atau bawah. “Kalau tanya sama Santo yang dia tahu cuma zonder broek. Karena Johannes Susanto belum pernah injak Minahasa.” Canda Ferry dimobil.

Memasuki restoran Gembira di Kawangkoan, tidak disangka ketemu Lita Soegiarto mantan petenis nasional bersama kakaknya dan sanak saudaranya. Beberapa hari lalu Lita juga mengunjungi lapangan Sario mau menonton turnamen tenis internasional Salonpas.
“Kita mau ke Sangihe karena dulu pernah tinggal disana. Tapi lihat kondisi hujan tiap hari di Manado, dapa tako mo kasana.” Ujar Lita.

Manado Inginkan Tambahan Turnamen

14 Agustus 2008. Ketua Pengprov PELTI Sulawesi Utara Ir.Vicky Lumentut MM menyampaikan keinginan selenggarakan turnamen nasional yunior dan Women’s Circuit ditahun 2009. Hal ini disampaikan kepada Wakil Sekjen PP PELTI August Ferry Raturandang disela sela pelaksanaan Turnamen tenis internasional SALONPAS yang sedang berlangsung di lapangan tenis Sario Manado.
August Ferry Raturandang yang sangat anthusias agar tenis di bumi Nyiur Melambai ini tenis bisa berkembang seperti beberapa puluh tahun silam, menyambut baik keinginan Ketua Pengprov.PELTI Sulut ini. “ Kami akan memfasilitasi keinginan Pak Vicky ditahun 2009. Asalkan Turnamen internasional khusus putra seperti Salonpas tetap dilaksanakan di Manado.” ujar Ferry disaksikan juga oleh Albert Wuysang Sekretaris Pengprov.PELTI Sulut dan Amin Pujanto Humas PP PELTI di lapangan Sario Manado.

Kota Manado memiliki sarana pertandingan yang memadai sehingga tidak ada alasan kalau tidak ada turnamen tenis secara rutin, khususnya turnamen nasional kelompok yunior seperti tahu 2006 lalu Maesa Paskah dilaksanakan di lapangan Sario Manado.
“Turnamen merupakan evaluasi pembinaan .Jika tidak ada turnamen maka sulit sekali tenis akan maju. Dengan beaya mahal maka harus keluar kotanya. Tapi jika ada turnamen dikotanya maka banyak atlet akan termotivasi meningkatkan prestasinya.” Ujar August Ferry Raturandang yang selama ini aktif selenggarakan turnamen tenis yunior PERSAMI dengan label Piala Ferry Raturandang.

Setiap insan bisa selenggarakan turnamen tenis nasional maupun internasional. Hal ini yang sering digembar gemborkan oleh August Ferry Raturandang agar tenis bisa melaju dengan pesat di Indonesia. Karena ada anggapan yang keliru kalau turnamen tenis harus PELTI yang selenggarakan. “Turnamen tidak harus PELTI yang selenggarakan. Cukup memberitahukan dan PELTI akan mendukung semua kegiatan tenis yang dilakukan oleh pihak diluar PELTI.” Ujarnya. Dikatakan pula kalau mau masuk sebagai turnamen nasional atau internasional maka wajib melaporkan ke PP PELTI dan Pengprov dan Pengkab atau Pengkot PELTI diberitahukan. Nanti PP PELTI akan berikan Panduan Pelaksanaannya. Jadi tidak harus PELTI yang selenggarakan, bahkan jika ada pihak ketiga yang ingin selenggarakan akan sangat menguntungkan bagi PELTI sendiri.

Rabu, 13 Agustus 2008

Christo Kalah, Ryan Kalah dan Elbert dan Ayrton Maju kebabak kedua

13 Agustus 2008. Setelah diguyur hujan sehari sebelumnya sehingga tidak ada pertandingan yang bisa dilaksanakan, pagi ini Christopher Rungkat gagal melanjutkan pertandingan lawan Elbert Sie disaat kedudukan 3-0 set kedua. Diset pertama Elbert Sie unggul 60. Christopher berusaha mengatasi attacking baseliner ala Elbert dengan saling adu reli tetapi Elbert secara konsisten tidak buat kesalahan dan Christopher justru buat kesalahan, sehingga angka lebih ke Elbert Sie. Penonton dibuat puas atas permainan kedua petenis muda usia ini. Elbert bermain penuh variasi dengan sekali kali berikan dropshot yang membuat hasil.
Gagalnya Christopher Rungkat disebabkan kondisi fisiknya masih belum pulih benar setelah kena radang kerongkongan di turnamen sejenis di Jakarta.

Sebelumnya dilapangan yang sama turun Ayrton Wibowo bertanding melawan Ryan Tanujoyo. Dalam waktu 2 jam 5 menit Ayrton mengalahkan Ryan Tanujoyo 46 63 62. Set pertama milik Ryan 64, Ryan memanfaatkan bola bola slice backhand yang sering dikembalikan salah atau keluar dipukul oleh Ayrton Wibowo. Kemudian diset kedua Ayrton mulai bangkit dan mengejar ketinggalannya dan menang 63. Diset penentuan ternyata kondisi fisik Ryan mulai menurun dan Ayrton unggul 62. Ryan sempat dua kali minta medical time out. Yang pertama kaki kanannya pecah sehingga dibalut plester.

David Agung Susanto yang menantang unggulan pertama asal Korea tidak berkutik karena sering buat kesalahan sendiri. David Agung kalah 36 26 dalam waktu satu jam. Terlihat David Agung terlalu banyak buat kesalahan sendiri.

Dibabak kedua Elbert akan ketemu petenis asal Korea Kim Woo Ram yang mengalahkan Lee Siong Jo 63 64 sedangkan Ayrton Wibowo ketemu petenis asal Taiwan Peng Hsiuen yang kemarin mengalahkan rekannya dari taiwan Yi Chu Huen 64 26 63

4 pasangan Ganda Putra tuan rumah gagal ke babak kedua. Diawali dengan pasangan Christopher Rungkat/Ayrton Wibowo yang tidak bisa bertanding karena sebelumnya Christopher mengundurkan diri sewaktu bertanding tunggal. Dikuti pasangan Ryan Tanujoyo/Elbert Sie kalah dari pasangan Jepang Akito Higa/Arata Onozawa 36 26. Pasangan Surya Wijaya/Michael Christian T kalah dari pasangan gado gado Thailand/Australia , PerakatSiriluethaiwattana/Jared Easton 16 16. Begitu pula pasangan Faisal Aidil/David Agung Susanto kalah dari pasangan Jepang Bumpai Sato/Kento Takeuchi 26 36

Selasa, 12 Agustus 2008

Ketemu Teman Lama

12 Agustus 2008. Hadirnya August Ferry Raturandang ke lapangan tenis Sario Manado, memiliki kesempatan ketemu teman teman lama di tenis yang masih menetap di Manado seperti Ken Baculu.Langsung tilpon dengan gaya perintah, agar segera meluncur ke Sario. Ketika ditanya dari siapa, secara tegas langsung diperintah segera datang, daripada kirim anggota untuk menciduknya. Gaya guyon begini memang lebih mengena daripada serius, karena Ken Baculu orangnya sangat kocak.

Teringat pertama kali ke Manado tahun 1970, August Ferry Raturandang membentuk klub tenis khusus yunior dengan nama Manado Youth Tennis Club ( MYTC ) yang mendapat dukungan dari Pangdam Merdeka saat itu Brigjen TNI Widjojo Soejono.
Mengurus klub remaja remaja di Manado tidaklah mudah, dengan materi 5 putra dan 20 putri Manado. Putranya terdiri dari Ken Baculu, Bertie Sampouw, Ismail, Jopie Tololiu (alm), dan August Ferry Raturandang. Bertindak selaku pelatih, August Ferry Raturandang harus berjuang memperebutkan lapangan Sario dari rebutan dengan kalangan veteran ibu ibu yang saat itu sangat aktip juga. Dari 20 putri yang ikut terdapat antara lain Anneke Pakasi, Vivi dan Oleke Rompas, Vonny Wongkar, Etty Sumampouw, Siska dan Lusi Tumbelaka, Erna dan Erni Kawengian. Kendala saat itu mengatur nona nona Manado cukup besar karena manjanya. Tetapi dapat diatasi karena semua dilaksanakan dengan fun . Tetapi semua pemai tersebut sudah pindah keluar Manado kecuali Ken Baculu. Kapan akan ada lagi klub tenis yunior seperti dulu di Manado. Ini hanya kenangan belaka, sambil menunggu turunnya tangan kalangan pemuda di Manado sendiri sehingga tenis di Manado bisa seperti dulu lagi.

Hujan menghentikan turnamen Salonpas

12 Agustus 2008. Hari ini cuaca kota Manado tidak mendukung, membuat tidak lancarnya pelaksaan turnamen tenis internasional SALONPAS yang berlangsung di lapangan tenis Sario Manado. Dijadwalkan mulai pkl 10.00, pemain sudah lakukan pemanasan, disaat akan dimulai turunlah hujan secara perlahan yng tentunya makan waktu lama untuk berhenti. Oleh Referee diputuskan diundur mainnya mulai pkl. 12.00. Tepatnya pkl 11.45 hujan berhenti, dilakukan pengeringan lapangan oleh petugas. Tapi 30 menit kemudian hujan turun kembali.
Untungnya sambil menunggu hujan berhenti, dihibur dengan musik organ dengan penyanyi penyanyi amatir yang terdiri dari pelatih tenis dari Manado maupun Jakarta. Suasana berubah menjadi tempat hiburan.
Tepat pkl. 14.30 pertandingan akan dimulai dan pemain langsung masuk lapangan. Hanya berselang 10 menit, turun lagi hujan sehingga tidak bisa dilanjutkan. Musikpun mengisi kekosongan dan petenis Korea tetap bermain kartu dilapangan tenis Sario sambil menunggu giliran bertanding.
Tepat jam 16.00 petenis memasuki lapangan, tetapi lima menit kemudian setelah pemanasan ternyata hujan turun rintik rintik. Bubar lagi, dan pertandingan tertunda.
Akhirnya sampai pukul 16.30 hujan gerimis tidak mau kompromi, turnamen ditunda besok hari,

Senin, 11 Agustus 2008

Muncul Gagasan Bentuk sekolah Tenis di Tondano

12 Agustus 2008. Gagasan dirikan training camp ataupun sekolah tenis di Tondano yang letaknya 45 km dari kota Manado Sulawesi Utara muncul disela sela turnamen tenis internasional SALONPAS 2008 di lapangan tenis Sario Manado. Hadir dalam pembicaraan antara dr. Joy Rattu, August Ferry Raturandang, Eddy Pandelaki dan Eddy Baculu.

Oleh dr. Joy Rattu katakan kalau kita perlu lakukan pelatihan petenis yang lebih menjurus ke scientific. Bukan sepeti sekarang masih kurang ilmiah penanganan atlet tenis. Hal ini diakui oleh August Ferry Raturandang. "Coba lihat kelemahan atlet tenis Indonesia adalah fisik. Setiap petenis tidak dibekali oleh pengetahuan tentang fisik, gizi dll." ujar August Ferry Raturandang. Sedangkan dr.Joy Rattu akui kalau di Russia yang diketahuinya setiap atlet sudah tahu akan pengetahuan kesehatan, gizi dari mulai mengenal olahraga, sejak awal sehingga tidak perlu lagi disuruh lakukan oleh pelatihnya.

"Coba dirancang dengan baik, karena so pasti PP Pelti sangat mendukung seklai program training camp diluar Jawa. Kami akan coba bantu sebisanya asalkan programnya jelas." ujar August Ferry Raturandang. dr. Joy Rattu akan membawa contoh program latih dari Russia yang dimilikinya. Dr. Joy Rattu ini adalah salah satu pelatih fisik yang pernah digunakan oleh PSSI maupun Persma Manado

Sebagai pelatih tenis ada Eddy Pandelaki mantan pelatih sekolah SMU Ragunan, sekolah tenis KTC (Kemayoran) Jakarta, bisa memulainya.

"Perlu ditekankan agar setiap orangtua harus sadar membeayai anaknya terutama pendidikan itu mutlak melalui sekolah formal. Tidak ada yang gratis." ujar August Ferry Raturandang yang sangat terobsesi atas pembinaan atlet tenis didaerah.
Tondano kota yang cukup sejuk telah mmepunyai 2 lapangan indoor sehingga akan dimanfaatkan oleh masyarakat tenis di Tondano. Yang selama ini kendalanya adalah minimnya pelatih. AF Raturandang katakan kalau untuk pemula Eddy Pandelaki cukup berpengalaman. Sejak Eddy Pandelaki kembali ke kampungnya di Telap Tondano, sudah pernah disampaikan kepada rekan rekan Pelti Cabang Tondano agar dimanfaatkan pengalamannya melatih. Ternyata baru sekarang mau dimanfaatkan sejak pembangunan lapangan indoor di Tondano.

"Berikan dengan email progress reportnya biar bisa difollow up ."anjuran AF Raturandang ke dr. Joy Rattu. Semoga keinginan ini bisa terealiser demi kemajuan tenis di Sulawesi Utara maupun Indonesia sesuai dengan program dari PP Pelti.

Keinginan masyarakat tenis terhadap tenis di Sulawesi Utara perlu mendapatkan dukungan baik oleh masyarakat tenis sendiri maupun pelaku pelaku tenis baik dalam bentuk klub ataupun induk organisasi PELTI

Minggu, 10 Agustus 2008

Kesulitan Transportasi Balikpapan ke Manado

9 Agustus 2008. Akibat transportasi dari Balikpapan ke Manado tidak lancar karena sulit dapat tempat duduk, banyak petenis asing yang langsung kembali ke Jakarta untuk kenegaranya. Saat sign-in kualifikasi turnamen Salonpas International Tennis Champs di Manado, yang mendaftarkan hanya 39 petenis dari 64 tempat yang tersedia.

Sewaktu Men's Futures ini diselenggarakan di Jakarta tanggal 28 Juli - 3 Agustus 2008, peserta babak kualifikasi mencapai 68 sehingga 4 petenis asing tidak diterima. Begitu pula di balikpapan tangal 4 - 10 Agustus 2008 ternyata hadir 65 petenis babak kualifikasi sehingga 1 ditolak ikut.

Sebagai pelajaran dimasa mendatang untuk dipikirkan kembali jadwal turnamen ini antara Manado dan Balikpapan.

Sebelum ke Manado, August Ferry Raturandang terima telpon dari Johannes Susanto minta agar diberikan wild card kualifikasi untuk Michael Christian. Saat sign in mau ditutup oleh Referee PPuneet Gupta minta hubungi Surya Wijaya Budi untuk menanyakan soal kemungkinan ada atlet yang malam ini tiba di manado dari Balikpapan. Seteah dicoba hubungi Surya Wijaya ternyata tidak bisa karena nomernya yang ada sama August Ferry Raturandang adalah nomer lamanya yang sudah tidak digunakan lagi. Kemudian dicoba kirim SMS kepada Direktur Turnamen di Balikpapan, dan dapat jawaban agar hubungi bagian trasportasinya panpel Balikpapan. karena tidak bisa kontak Surya, dan karena peserta babak kualifikasi kurang dari 64 maka dianggap tidak perlu wild card.

Setelah itu langsung diundi oleh Referee, August Ferry Raturandang belum sadar kalau Michael Christian namanya tidak ada

Beatrice Gumulya Juara

9 Agustus 2008. Petenis muda Beatrice Gumulya meraih gelar juara turnamen Women's Circuit untuk yang pertama kalinya setelah memenangi final Mitra Kencana Women's Circuit di Pusat Tenis Kemayoran. Di final, Bea mengandaskan unggulan pertama yang sekaligus juga kakak kandungnya, Sandy Gumulya, dengan skor 6-1, 3-6, 6-2.

Pertarungan keluarga Gumulya di final itu merupakan kali pertama terjadi di pertenisan Indonesia, seperti yang terjadi di Wimbledon 2008 antara Serena Williams dan Venues Williams. Dengan hasil ini, Bea berhak mengantongi hadiah uang sebesar 1.600 dolar AS. Sedangkan Sandy harus puas mendapatkan 1.000 dolar AS.

Kemenangan ini, menurut Bea, layak diperolehnya lantaran ia tampil lebih baik dari Sandy. "Sandy tadi main kurang bagus saja. Sedangkan saya main tanpa beban. Tetapi, dari awal, saya memang berniat untuk memenangi final hari ini," ujar Bea yang masih memiliki peringkat 1.000-an di deretan petenis WTA.

Sandy juga mengakui kalau penampilan adiknya memang lebih bagus pada saat final itu. Menanggapi pertanyaan tentang kemungkinan Sandy mengalah, Sandy secara tegas menolak anggapan tersebut. Demikian pula dengan Bea.

Kedua petenis yang dilatih Suzanna Anggarkusuma di Ragunan itu telah memiliki program untuk mengikuti pertandingan berikutnya. Sandy akan mencoba bertarung di Commonwealth Bank Championship di Bali. Sedangkan Bea akan berangkat ke Amerika Serikat (AS) dalam rangka mengikuti AS Terbuka junior bersama Jessy Rompies dan Christopher Rungkat. "Saya akan berangkat tanggal 20 Agustus ini. Nanti di sana akan bersama Jessy dan Christo," kata Bea.

Pertandingan ganda putri, Angelique Widjaja dan Liza Andriyani mewujudkan harapan dengan menjuarai ganda turnamen Mitra KencanaWomen's Circuit di Pusat Tenis Kemayoran, Di final, petenis yang tampil dengan wild card ini menumbangkan unggulan teratas, Chen Yi/Kim Jin Hee (TPE/Kor), 6-3, 6-0. Kemenangan pasangan mantan petenis nasional ini bakal melengkapi sukses setelah di tunggal terjadi all Indonesian final.

Angie/Liza tampil dengan penuh ceria. Sejak awal set pertama, keduanya selalu memimpin atas lawannya melalui permainan yang kompak. Keduanya mendominasi pertandingan dengan berani mengadu voli atas juara ganda Women's Circuit Solo itu.

Sejak set pertama, pasangan ini selalu menang mudah, kecuali saat menghadapi pasangan Lavinia Tananta/Sophia Muslap, yang harus berakhir rubber set.

"Nggak menyangka juga sebenarnya kalau kami akan terus melaju apalagi juara. Tetapi prinsipnya, kami tampil di event ini karena fun. Kepastian berpasangan dengan Angie pun baru terjadi last minutes," kata Liza usai menerima hadiah 650 dolar AS yang harus dibagi dengan Angie.

Tentang keikutsertaannya di event ini, Angie mengaku hanya ingin main saja karena lama tidak turun di turnamen Womens Circuit. "Eh, nggak tahunya masih menang. Senanglah bisa dapat gelar lagi," kata mantan ratu tenis Indonesia.