Senin, 30 Juni 2008

Muncul Petenis Muda dari Daerah

30 Juni 2008. Kegiatan turnamen tenis antar daerah yang berlangsung sejak 27 Juni – 3 Juli 208 di Balikpapan diikuti oleh 15 daerah seperti Sumatra Barat, Riau, Bengkulu, Lampung, Bangka Belitung, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Mauluku Utara, Maluku, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur cukup membuat gairah peserta dari daerah daerah tersebut. Diimbangi dengan hadiah berupa prize money total Rp. 140 juta disediakan oleh PP Pelti, untuk beregu , tunggal dan ganda maupun ganda campuran.

Dari pengamatan August Ferry Raturandang, materi petenis putri yang ikut bertanding, ada beberapa petenis daerah yang bisa diangkat jika mendapatkan pelatihan yang benar. Dari segi usia, maupun postur tubuh bagi petenis yunior bisa dikembangkan. Dari Kalimantan Selatan seorang putri Pertiwi Awilda , Sulawesi Selatan Nur Oktavianti, Sumatra Barat Dwi Rahayu Pitri dan Nurviani Sepdyta. Petenis yunior ini akan ditempa lagi di coaching clinic yang rencana dilaksanakan dilapangan tenis Family Club Bukit Damai Indah Balikpapan mulai 8-15 Juli 2008.
Diharapkan dengan munculya program sentra sentra pembinaan dibeberapa wilayah ini bisa mengangkat tenis didaerah daerah.

Dalam percakapan dengan pelatih tim Sumsel, Drs Mustafa asal Pare Pare sangat menyesal tidak menurunkan andalanya Lianasari Batubara di tunggal peroragan, karena saat itu oleh August Ferry Raturandang belum disebutkan jumlah prize money untuk perorangan. "Saya tidak tahu kalau prize moneynya cukup besar." ujarnya sangat menyesal.

Harus diakui petenis daerah yang ikut pertandingan masih banyak yang harus dibenahi , dan cukup mendasar. Dalam percakapan dengan pelatih daerah masalah pertenisan nasional, diungkapkan oleh August Ferry Raturandang masalah kualitas pelatih tenis di daerah daerah. Jika mau mendapatkan petenis berkualitas tentunya dibutuhkan pelatih berkualitas pula. Oleh AF Raturandang dianjurkan agar daerah daerah harus meningkatkan SDM khususnya pelatih dengan ikuti program pelatihan pelatih yang dilakukan oleh PP Pelti.

Tudingan Penyebab Mundurnya TUGU MUDA 2008

29 Juni 2009. Tudingan tudingan dialamatkan ke August Ferry Raturandang tidak henti hentinya dianggap sebagai penghambat keinginan selenggarakan turnamen tenis, dan bagi August Ferry Raturandang sudah tidak asing lagi. Hari ini August Ferry Raturandang sedang berada di Balikpapan, terima telpon dari Johannes Susanto yang ceritakan hasil pembicaraan antara Enggal Karjono mantan ketua Bidang Pertandingan dengan Panitia Bakrie Junior , Tony Sangitan. Hasil pembicaraan tersebut yang menyangkut diri August Ferry Raturandang sebagai penyebab batalnya turnamen nasional yunior Tugu Muda. Bagi yang kurang mengetahuinya tentu akan percaya. Sehingga dianggap sebagai kambing hitam . “Hebat dong gua ini bisa hambat turnamen tenis.” Canda August Ferry Raturandang kepada Johannes Susanto. Banyak pihak kurang mengetahui kalau August Ferry Raturandang hendak mengkoreksi setiap penyimpangan aturan aturan di pertenisan nasional.

Masalah mundurnya Piala Tugu Muda 2008 adalah sewaktu PP Pelti menerima pendaftaran TDP Bakrie Tegal Open yang dijadwalkan tanggal 30 Juni – 6 Juli 2008 di kota Tegal Jawa Tengah yang waktunya bersamaan dengan waktu dari Tugu Muda dimana dalam formulir pendaftaran TDP tersebut telah disetujui oleh Sekretaris Pengprov Pelti Jawa Tengah. Ada sedikit keanehan karena waktunya bertepatan dengan turnamen Tugu Muda yang saat ini memasuki lebih dari 15 tahun. Saat itu langsung hubungi Sekretaris Pengkot PELTI Tegal Purnomo minta konfirmasi masalah turnamen baru Bakrie Tegal Open. Oleh Purnomo dijelaskan kalau Tugu Muda tahun 2008 dibatalkan karena Pengprov PELTI Jawa Tengah sedang konsentrasi PON XVII. Bahkan disampaikan kalau PP Pelti tidak perlu terlalu curiga dulu kalau belum tahu permasalahannya.

Agar lebih jelas maka PP Pelti buat surat resmi ke Pengprov PELTI Jawa Tengah minta konfirmasi pelaksanaan Tugu Muda 2008 yang waktunya sudah dekat. Jawaban resmi akhirnya datang juga dari Pengprov Pelti Jawa Tengah. Jawabannya adalah karena waktu pelaksanaan tersebut ( 30 Juni-6 Juli 2008) sudah digunakan untuk Bakrie Tegal Open.
Ternyata terjawab udah masalahnya yang saling bertentangan. Akhirnya mengingat Tugu Muda sudah merupakan ikon turnamen tenis yunior di Jawa Tengah sedangkan Bakrie Tegal Open merupakan turnamen baru, maka PP Pelti memutuskan tidak menyetujuinya. Turnamen baru mengalahkan turnamen lama tidak boleh terjadi.

Bagaimana caranya agar Turnamen Tugu Muda tidak terhenti. Inisiatip menghubungi PengKot PELTI Semarang agar bisa mengambil alih pelaksanaan dari Pengprov Pelti Jateng setelah mendapatkan restu dari Pengrov Jateng. August Ferry Raturandang menghubungi salah satu rekan yang dikenalnya yitu Muthowal yang juga seorang pelatih di Semarang dan juga duduk di Pengkot Semarang. Masalah dana selaku pelaksana lebih ditonjolkan karena belum pernah laksanakan event ini. August Ferry Raturandang lebih menekankan kepada masalah menyelamatkan turnamen tesebut seperti yang pernah dilakukan terhadap mundurnya Piala Pangdam Siliwangi. Bahkan akan dibantu carikan sponsor. Tetapi karena kurang yakin masalah dana yang didapat, Mothowal menanyakan berapa besar kira2 dana yang didapat. Diminta agars egera buatkan proposal termasuk dana yang dibutuhkan, karena akan dicarikan sponsor. Dan sponsor sudah diperolehdan sudah disampaikannya.

Karena ingin mulai bekerja berdasarkan surat penunjukan baik oleh PP Pelti ataupun Pengprov Pelti seperti yang dikehandaki Muthowal, maka PP Pelti kirimkan surat ke Pengprov Pelti Jawa Tengah menyampaikan adanya keinginan menyelamatkan Piala Tugu Muda dengan cara melimpahkan kepada Pngkot Pelti Semarang. Kemudian datang surat jawaban dari Pengprov Pelti Jawa Tengah yang menyatakan kalau Pengkot Semarang sudah lama tidak aktip bahkan masa kepengurusannya sudah habis dan juga dikatakan selama ini komunikasi dilakukan oleh PP Pelti ke perorangan yaitu Sdr. Muthowal, maka Pengprov Pelti Jawa Tengah tidak akan bertanggung jawab . Akibatnya, rekan rekan yang semula semangat ingin menggelar Tugu Muda dengan terpaksa mundur dengan maksud agar hubungan kedepan bisa lebih baik. Sangat sayang sekali pelaksanaan turnamen Piala Tugu Muda tidak bisa dilaksanakanahun 2008 hanya karena tidak ada dukungan dari Pelti sendiri, maksudnya daerah. Dana sudah tersedia tetapi karena tidak dirstui maka semua kegiatan mundur teratur.

Piala Gubernur JABAR Mundur

29 Juni 2008. Tiada disangka kalau hari ini menerima telpon dari Sekretaris Pengprov PELTI Jawa Barat A.Rivai yang menyampaikan kesulitannya menghadapi persiapan turnamen nasional Piala Gubernur Jawa Barat yang dijadwalkan tanggal 14 – 20 Juli 2008 di Bandung.
Kegiatan Pekan Olahraga Nasional XVII 2008 yang berlangsung di Kalimantan Timur baru selesai 15 Juli 2008, membuat kegiatan ini akan terhambat baik dari peserta yang baru selesai ikuti PON XVII dan juga pelaksananya sedang sibuk ikuti tim Jabar di PON XVII.

Untuk itu August Ferry Raturandang menyampaikan sebaiknya langkah pengunduran jadwalnya dengan beritahu PP PELTI dengan surat resmi.
Langkah mengundurkan jadwal tersebut lebih baik dilakukan karena saat ini belum ada respons dari Gubernur Jawa Barat yang baru. Disamping itu bisa lebih konsentrasi mempersiapkan Musyawarah Provinsi Pelti Jawa Barat yang harus segera dilaksanakan karena Pengurus Provinsi PEKTI Jawa Barat sudah seharusnya lakukan Musyawarah Provinsi PELTI Jabar karena sudah habis masa berlakunya.

Di tahun 2008 ini ada juga turnamen yng diundurkan yaitu turnamen yunior Tugu Muda di Semarang dan Solo Open Yunior di Solo. Tetapi pengunduran beberapa turnamen masih lebih baik daripada pembatalan turnamen, karena turnamen sudah merupakan kebutuhan atlet tenis jika ingin berprestasi lebih baik.

Sabtu, 28 Juni 2008

Pertandingan Gunakan Pakaian Trainingspak

28 Juni 2008. Ditengah tengah pertandingan tenis antar daerah yang berlangsung menjelang Pekan Olahraga nasional XVII 2008 di Balikpapan, August Ferry Raturandang melihat suatu kejanggalan yang kelihatannya sudah menlanggar aturan yang dibuat induk organisasi tenis dunia maupun Indonesia.
Jika melihat atlet tenis bertanding menggunakan pakaian berjilbab sudah tidak asing lagi di pertenisan Indonesia . Hari ini saat pertandingan antar tim putri Lampung melawan sulawesi Selatan , terlihat tunggal putri Sulawesi Selatan Asti Ebo menggunakan pakaian latihan trainingspak, yang tentunya berbeda dengan jilbab seperti yang digunakan oleh Lianasari Batubara.

Saat itu juga bertanya kepada Referee Slamet Widodo masalah pakaian ini, dan diluar dugaan kalau di perempuan diperkenankan. Tapi karena masih kurang yakin, langsung diberitahu kalau berpakain jilbab berbeda dengan pakaian pemanasan (trainingspak).
Kemudian Slamet mempertahankan diri dengan katakan di peraturan TDP tidak ada yang menyatakan dilarang. Tetapi epraturan internasional jelas melarang. Aneh sekali, karena peraturan TDP mengacu ke peraturan internasional.

Nah kalau sudah begini maka siapa yang mengontrol kerja Referee di TDP Nasional. Kekuranag referee juga manusiawi. Tetapi jika serinmg lakukan kesalahan maka hal ini bisa menjadi tidak wajar. Pertanyaannya siapa yang kontrol kerja referee ?

Rabu, 25 Juni 2008

JIKA ANDA MUDAH TERSINGGUNG

25 Juni 2008
Jika Anda Mudah Tersinggung - BELAJARLAH Meredam Rasa Tersinggung

Salah satu hal yang sering membuat energi kita terkuras adalah timbulnya rasa ketersinggungan diri. Munculnya perasaan ini sering disebabkan oleh ketidaktahanan kita terhadap sikap orang lain.

Ketika tersinggung, minimal kita akan sibuk membela diri dan selanjutnya akan memikirkan kejelekan orang lain. Hal yang paling membahayakan dari ketersinggungan adalah habisnya waktu kita menjadi buah roh.

Efek yang biasa ditimbulkan oleh rasa tersinggung adalah kemarahan. Jika kita marah, kata-kata jadi tidak terkendali, stress meningkat, dan lainnya. Karena itu, kegigihan kita untuk tidak tersinggung menjadi suatu keharusan.

Apa yang menyebabkan orang tersinggung? Ketersinggungan seseorang timbul karena menilai dirinya lebih dari kenyataan, merasa pintar, berjasa, baik, tampan atau cantik dan merasa sukses.

Setiap kali kita menilai diri lebih dari kenyataan bila ada yang menilai kita kurang sedikit saja akan langsung tersinggung. Peluang tersinggung akan terbuka jika kita salah dalam menilai diri sendiri. Karena itu, ada sesuatu yang harus kita perbaiki, yaitu proporsional menilai diri.

Teknik pertama agar kita tidak mudah tersinggung adalah tidak menilai lebih kepada diri kita. Misalnya, jangan banyak mengingat-ingat bahwa saya telah berjasa, saya seorang guru, saya seorang pemimpin, saya ini orang yang sudah berbuat. Semakin banyak kita mengaku-ngaku tentang diri kita, akan membuat kita makin tersinggung.

Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk meredam ketersinggungan

Pertama, belajar melupakan.

Jika kita seorang sarjana maka lupakanlah kesarjanaan kita. Jika kita seorang direktur lupakanlah jabatan itu. Jika kita pemuka agama lupakan kepemuka agamaan kita. Jika kita seorang pimpinan lupakanlah hal itu, dan seterusnya. Anggap semuanya ini berkat dari Allah agar kita tidak tamak terhadap penghargaan. Kita harus melatih diri untuk merasa sekadar hamba Allah yang tidak memiliki apa-apa kecuali berkat ilmu yang dipercikkan oleh Allah sedikit. Kita lebih banyak tidak tahu. Kita tidak mempunyai harta sedikit pun kecuali sepercik titipan berkat dari Allah. Kita tidak mempunyai jabatan ataupun kedudukan sedikit pun kecuali sepercik yang Allah telah berikan dan dipertanggung jawabkan. Dengan sikap seperti ini hidup kita akan lebih ringan. Semakin kita ingin dihargai, dipuji, dan dihormati, akan kian sering kita sakit hati.

Kedua, kita harus melihat bahwa apa pun yang dilakukan orang kepada kita akan bermanfaat jika kita dapat menyikapinya dengan tepat.

Kita tidak akan pernah rugi dengan perilaku orang kepada kita, jika bisa menyikapinya dengan tepat. Kita akan merugi apabila salah menyikapi kejadian dan sebenarnya kita tidak bisa memaksa orang lain berbuat sesuai dengan keinginan kita. Yang bisa kita lakukan adalah memaksa diri sendiri menyikapi orang lain dengan sikap terbaik kita. Apa pun perkataan orang lain kepada kita, tentu itu terjadi dengan izin Allah. Anggap saja ini episode atau ujian yang harus kita alami untuk menguji keimanan kita.

Ketiga, kita harus berempati.

Yaitu, mulai melihat sesuatu tidak dari sisi kita. Perhatikan kisah seseorang yang tengah menuntun gajah dari depan dan seorang lagi mengikutinya di belakang Gajah tersebut. Yang di depan berkata, "Oh indah nian pemandangan sepanjang hari". Kontan ia didorong dan dilempar dari belakang karena dianggap menyindir. Sebab, sepanjang perjalanan, orang yang di belakang hanya melihat pantat gajah. Karena itu, kita harus belajar berempati. Jika tidak ingin mudah tersinggung cari seribu satu alasan untuk bisa memaklumi orang lain. Namun yang harus diingat, berbagai alasan yang kita buat semata-mata untuk memaklumi, bukan untuk membenarkan kesalahan, sehingga kita dapat mengendalikan diri.

Keempat, jadikan penghinaan orang lain kepada kita sebagai ladang peningkatan kwalitas diri dan kesempatan untuk mempraktekkan buah - buah roh Yaitu, dengan memaafkan orang yang menyakiti dan membalasnya dengan kebaikan.

Pembanguan Centre Court Belum selesai

25 Juni 2008. Persiapan Pekan Olahraga Nasional XVII di Kaltim yang selalu jadi pembicaraan serius bagi pelaku pelaku olahraga di Indonesia dimana saja bukan berarti pembangunan sarana terhenti. Sampai saat ini lapangan tenis yang baru di Balikpapan walaupun telah menjadi sorotan cukup serius bagi masyarakat Kaltim karena memakan beaya cukup fantastik yaitu sekitar Rp 100 miliar, ternyata dalam kunjungan kali ini August Ferry Raturandang yang sudah dicopot jabatan sebagai Technical Delegate tenis, masih menyempatkan diri melihat hasil pembangunan lapangannya di Balikpapan. Ternyata masih dalam pembangunan centre court yang dijanjikan oleh pemborongnya akan selsai 30 Juni 2008. Tapi melihat selama ini August Ferry Raturandang masih meragukan bisa berhasil.

7 lapangan outdoor sudah selesai dibangun beserta tribunnya, sehingga saat Pekan Olahraga nasional XVII berlangsung bukanlah masalah. Hanya sampai saat ini pembangunan gedung gedung disekitarnya masih berlangsung.

Sedangkan penghijauan sudah ditanam pohon pohon yang ternyata sangat kecil sehingga akan makan waktu cukup lama baru bisa rindang.
Pegalaman memegang Pusat Tenis Kemayoran selama 8 tahun, bisa memberikan pandangan ataupun estimasi dari penghijauannya makan waktu lama sehingga bisa sangat rnidang dan menarik.

Selasa, 24 Juni 2008

Referee bisa buat Kesalahan

24 Juni 2008. Setiap petugas Referee selaku penanggung jawab kelancaran pertandingan bisa membuat kesalahan. Dan pengamatan selama ini oleh August Ferry Raturandang Referre asing pun pernah lakukan kesalahan,begiu juga Referee Indonesia yang minim pengalaman.. Hal ini timbul pertanyaan karena di turnamen tenis yunior Oneject Indonesia yang berlangsung di Bandung, terjadi kesalahan Referee baik di Internasional maupun nasional.

Sewaktu petenis dari Bali kelompok umur 12 tahun datang terlambat ke Taman Maluku, ingin ikut bertanding di turnamen tenis Oneject Indonesia, ternyata penutupan sign-in sudah dilakukan dan sudah diundi sehingga sulit rasanya diterima. Referee Herta Sekar menghubungi August Ferry Raturandang meminta pertimbangannya. Oleh August Ferry Raturandang dikatakan kalau semua wewenang ada di Referee bukan Direktur Turnamen. Mengenai kasus ini terserah Referee , yang bisa menolak dan menerima karena faktor kasihan sudah datang dari jauh, asal ada alasannya , misalnya telah telpon ke Referee untuk dibantu sign-in, sedangkan Referee lupa memasukkan namanya. Ini kesalahan Referee , jadi atlet tersebut berhak ikut.
Setelah itu panggil calon lawannya yang ada nomer tilponnya dan sampaikan kalau kesalahan Referee sehingga yang telah mendapatkan bye sudah harus main juga. Dalam kasus ini seharusnya dilakukan Re-draw, walaupun sudah ada yang bertanding.

Dalam peran Referee disuatu turnamen tenis selama ini dalam pengamatan August Ferry Raturandang di Indonesia beberapa Referee asing pernah lakukan kesalahan terutama dihari pertama. Apakah lupa memasukkan nama petenis yang sudah lakukan tugasnya yaitu sign-in dan undian sudah dilakukan dan bahkan sudah ada yang dipertandingkan maka Referee harus lakukan Re-Draw. Jika kesalahan atlet maka tidak ada toleransinya dan langsung terima hukumannya. Begitu juga pernah Referee asing salah memasukkan data kekomputernya dimana dikatakan si A kalah padahal si A menang. Ini namanya Human error.

Begitu juga perlu diketahui Referee sebelum lakukan tugas mengundi maka dicross check ke bagian penerima pembayara entry fee, baru lakukan undian. Karena dikuatirkan ada yang belum bayar tetapi sudah masuk namanya atau sebaliknya dan sudah diundi. Kalau terjadi demikian maka atlet tersebut besok sebelum bertaning di paggil untuk melunasi pembayarannya. Jadi koordinasi dengan bagian pembayaran pendaftaran sangat penting dan mutlak dilakukan oleh Referee.

Apa yang harus dilakukan oleh Referee sebelum turnamen ?

Persiapan yang dilakukan oleh Referee sebelum turnamen sudah mutlak dilakukannya. Misalnya, daftar peserta harus diperiksa dulu, karena ada kemungkinan ada yang mengundurkan diri. Untuk turnamen internasional lebih mudah karena bisa melalui internet. Sehingga setiap Referee sudah harus mempunyai kemampuan menggunakan komputer atau laptop sebagai alat kerjanya. Dari internet bisa dilihat apakah ada yang mengundurkan diri, sehingga mudah membuat List of acceptance atau daftar pesertanya baik yang di babak utama dan babak kualifikasi. Kemudian dilihat peringkat dunia terakhir yang digunakan untuk penentuan seeding atau unggulannya.

Kemudian siapkan formulir sign-in. Ada 2 cara yang disodorkan formulir yang tidak tercantum nama pesertanya atau cara kedua dengan sudah mencantumkan nama dari peserta dengan nomer IPIN (karena sewaktu mndaftar selalu diisi nomer IPINnya) Dari kedua cara ini yang paling efektif adalah cara kedua sehingga mudah mengontrol dengan daftar pesertanya. Karena kalau pesrta yang tulis namanya kadang kala sulit dibaca tulisannya.

Setelah sign-in ditutup maka seharusnya dikoordinasikan dengan bagian penerima pembayaran uang peserta, agar tidak ada yang luput.Setelah itu kemudian baru lakukan undian. Ini cara yang lazim dilakukan oleh Referee yang profesional.

Senin, 23 Juni 2008

Mengenal SPORTIVITAS

23 Juni 2008. Sudah saatnya sekarang sebagai pelaku pelaku olahraga khususnya tenis bisa membaca sekedar mengingatkan betapa pentingnya SPORTIVITAS didalam perputaran olahraga tenis. Apalagi saat ini kegiatan turnamen tenis sedang gencar gencarnya dijalankan oleh masyarakat tenis di Indonesia. Hari ini dapat berita dari Bandung ada protes dilakukan oleh Orangtua petenis yunior turnamen Oneject Indonesia yang mengancam mundur dari kelompok umur 12 tahun hanya karena kesalahan dilakukan oleh Referee. Marilah kita semua merenungkan apa yang terjadi selama ini didunia tenis khususnya, dengan tujuan untuk memajukan olahraga khususnya tenis.

"Lebih baik belajar dari satu orang yang telah menjalankan sportivitas daripada belajar ke seratus orang yang hanya bisa omong belaka."-- Knute Rockne, pelatih sepakbola Amerika

JANGAN salahkan sepak bola bila dalam bulan ini banyak karyawan yang datang ke kantor dengan mata sembap, kekurangan darah seperti vampir yang sedang diet. Sudah banyak yang paham, ini adalah buah dari turnamen sepak bola Piala Eropa yang tengah digelar di Austria dan Swiss hingga akhir bulan ini. Di sana para bintang dunia di
lapangan hijau tengah beraksi. Teramat sayang untuk dilewatkan.

Meski hasilnya banyak deadline yang ketabrak, termasuk message of monday yang sedang Anda baca ini. Beruntunglah publik penggila sepak bola di negeri ini. Semua tontonan gratis, kecuali tentu saja tagihan listrik yang harus dibayar. Tontonan gratis ini sungguh bernas. Penonton setia tidak hanya disuguhi permainan atraktif, pergerakan bola yang fantastis, tetapi juga ini yang penting, sikap teladan dari para aktor di lapangan. Semua tunduk pada aturan permainan. Ingat penyerang ganteng Italia, Luca
Toni, yang golnya dianulir wasit saat melawan Rumania? Dalam tayang ulang terlihat jelas bahwa Toni tidak berada dalam posisi off-side.
Artinya, gol itu sah. Coba andai saja Toni berlaku seperti konstituen yang kalah dalam Pilkada di berbagai daerah. Dapat diperkirakan, jidat sang wasit benjol kena kepruk. Namun nyatanya tidak, ia menghormati keputusan wasit meski dengan hati yang dongkol sebesar telor bebek. Nah, inilah nilai luhur dari olahraga. Setiap
atlet yang bertarung dengan sendirinya menyerap semangat ini. Mereka menerima kekalahan, juga menerima kemenangan. Semua sudah terwadahi dalam aturan permainan. Andai hal itu tak mereka punyai, sangat mungkin pertandingan sepak bola memakan waktu berjam-jam atau bahkan sehari penuh, karena tim yang satu tak mau menerima kekalahan. Sepak bola adalah salah satu warisan besar yang ditemukan manusia. Walau
keras, toh semangat sportivitas adalah segalanya.

Sportivitas pada mulanya memang lebih akrab untuk terminologi olah raga. Pada hakekatnya, sportif adalah suatu sifat kesatria, mau mengakui keunggulan pihak lain, menerima kegagalan dan kekalahan, memahami dan mengerti perbedaan yang muncul, serta menjunjung tinggi kejujuran dan keadilan. Namun kini, kata 'sportif' digunakan secara
umum, termasuk dalam dunia politik dan juga bisnis.

Tanggal 8 Juni 2008, Museum Gedung Nasional, Amerika, sebuah acara penting berlangsung. Hillary Clinton, calon presiden dari Partai Demokrat melakukan pidatonya yang bersejarah di hadapan dua ribu pendukungnya. Hari itu, untuk pertamakalinya, Hillary Clinton mengakui kekalahannya dari pesaing utamanya, Barack Obama sebagai nominee calon presiden Amerika dari Partai Demokrat. Dalam pidatonya, Hillary mengatakan, "Saya mendukung Obama dan memberikan dukungan penuh kepadanya. Hari ini, saya mengucapkan selamat kepadanya atas kemenangannya dan pertarungan luar biasa yang dijalaninya. " Senator Hillary tidak hanya mengakui kekalahannya,
tetapi juga mendukung penuh bagi kandidat presiden Amerika dari Partai Demokrat, Barack Obama. Hillary menyatakan akan habis-habisan melakukan apa pun agar Obama terpilih menjadi presiden. Sikap yang ditunjukkan Hillary patut diacungi jempol. Hillary bukan hanya bersikap sportif, dengan mengakui kekalahannya, tetapi juga berpikir ke depan untuk secara bersama-sama dengan Obama, memenangkan pemilu
dari partai yang sama.

Sikap yang ditunjukkan Hillary, tak beda jauh ketika Al Gore kalah dalam pemilihan presiden melawan penantangnya George W. Bush. Gore kalah bukan karena telah selesainya hasil perhitungan suara dilakukan. Mahkamah Agung Amerika akhirnya memutuskan sengketa perhitungan suara yang terjadi. Ketika tahu Gore akhirnya kalah
dalam pemilihan presiden, dalam pidatonya, Gore mengatakan bahwa ia baru saja menelepon George Bush untuk menyampaikan bahwa ia menerima kekalahannya dan mengucapkan selamat atas terpilihnya George W. Bush sebagai Presiden Amerika ke-43. Di bagian lain pidatonya yang cukup puitis, Gore menyatakan bahwa ia sebenarnya tidak setuju dengan keputusan Mahkamah Agung sehari sebelumnya, yang memenangkan Bush
sebagai Presiden, namun dia sangat menghargai keputusan itu dan menerimanya. Bahkan Gore mengajak segenap warga Amerika agar bersatu dan bersama-sama berdiri di belakang presiden baru Amerika. Sungguh, suatu ajakan yang sangat simpatik melihat betapa kisruh dan tegangnya selama 36 hari terakhir dalam proses perhitungan suara
pemilihan presiden sebelumnya.

Sikap sportif tak hanya berlaku bagi mereka yang kalah dalam suatu pertarungan, tetapi juga sebaliknya. Anda masih ingat si leher besi Mike Tyson? Mike Tyson merupakan petinju legendaris di zamannya.
Kemenangan Tyson sebagian besar dilakukan dengan memukul KO lawannya sebelum pertandingan berakhir. Ketika Tyson menggulung lawan- lawannya, tak ada apresiasi kemenangan yang gegap gempita dari Tyson. Setelah meng-KO lawannya, Tyson cukup tenang, datar dan menghampiri lawannya serta memberikan pelukan persahabatan yang
hangat. Seolah Tyson hendak mengatakan, ini hanyalah sebuah permainan.

Sikap sportif inilah yang harus dikembangkan dalam kehidupan sehari- hari kita. Baik dalam lingkungan rumah, kantor, dunia bisnis ataupun dalam dunia politik. Dalam kehidupan sehari-hari, dapat kita tunjukkan dengan bersikap jujur dan terbuka terhadap pasangan dan anak. Mau menerima masukan, kritik, bahkan dari anak sekalipun.
Serta, ini juga yang penting, mau bertanggung jawab terhadap semua perbuatan yang dilakukannya. Dalam dunia bisnis misalnya, menerima kekalahan dalam proses tender. Atau mengakui keunggulan produk pesaing yang ternyata memang lebih baik dan berkualitas.

Bagaimana dalam dunia kerja? Selalu ada kompetisi dengan aturan main yang tak seragam di dunia kerja. Mulai dari cara yang paling halus, hingga yang paling kasar sekalipun. Tetapi tetap saja, dalam menghadapi kompetisi tersebut, Anda harus bersikap sportif. Sikap sportif dalam pekerjaan, dapat Anda tunjukkan dalam kerjasama dengan rekan kerja lainnya. Jangan pernah ragu untuk membantu rekan yang
sedang menghadapi kesulitan dalam menyelesaikan tugasnya. Di lingkungan kerja pun, Anda harus tetap saling menghormati atas setiap perbedaan yang muncul. Sikap toleransi terhadap sesama rekan kerja juga harus ditumbuhkan. Sikap ini merupakan bentuk penghargaan terhadap setiap perbedaan kekuatan dan kelemahan. Diharapkan, dengan sikap ini mampu menumbuhkan dan menggerakkan sikap sportif rekan
kerja lainnya.

Dengan mengembangkan nilai sportivitas bagi setiap individu, diharapkan yang muncul adalah pribadi-pribadi yang tangguh. Pribadi yang unggul dalam menjunjung tinggi kejujuran, keadilan, keterbukaan dan kebersamaan dalam kehidupan. Masalah-masalah bangsa ini sesungguhnya dapat kita atasi secara maksimal dan optimal, bila
semua pihak mau bersikap sportif.

Alangkah indahnya bila persaingan Anda di kantor diakhiri dengan acara tukar-tukar kaus seperti di lapangan sepakbola, atau mendatangi lawan yang terkapar di ring setelah tersungkur knock out atau memberikan karangan bunga ucapan selamat atas kemenangan sang lawan dalam Pilkada. (160608)

Sumber: Sportivitas oleh Sonny Wibisono

Minggu, 22 Juni 2008

Bisakah Sign-in per telpon Dilakukan ?

23 Juni 2008 Jawaban yang pasti adalah, sign-in harus dilakukan didepan Referee. Memang beberapa turnamen nasional selama ini sign-in dilakukan bukan didepan Referee tetapi didepan petugas turnamen (Tournament Desk) Tetapi jika melihat Referee asing yang selama ini bertugas sendiri , Referee tidak mau menerima jika oleh petugas Panpel lainnya lakukan sign-in tidak didepannya.
Tangung jawab Referee atas turnamen sangat besar sehingga Referee tidak mau karena kesalahan orang lain (Panpel) sehingga Referee yang bertanggung jawab. Tetapi kebijaksanaan selalu ada bagi setiap petugas Referee. Maksudnya Referee mau menerima permitaan dengan telpon jika Referee yakin betul sehingga berani menerima resiko atas keputusannya.

Referee yang berani ambil resiko ini tentunya sudah berpengalaman. Bagi yang belum apalagi tidak kenal peserta turnamen tentunya akan menolaknya.
Selama ini banyak petenis Indonesia khususnya turnamen nasional lakukan hal ini dan Referee bersedia menerimanya. Bahkan turnamen internasional yunior, Referee asal Indonesia brani lakukan sign-in per telpon.
Yang menjadi masalah jika bukan Referee yang menerima permintaan telpon dan mengabulkan permintaan tersebut.

Ikuti Turnamen melalui WILD CARD

22 Juni 2008. Mundurnya atlet tenis disuatu turnamen adalah biasa selama mengikuti aturan aturan yang baku, maksudnya ada tenggang waktu untuk membatalkan diri. Aturan antara turnamen yunior dan Pro Crcuit juga suka2 berbeda sehingga kadang kala akan membingungkan bagi atletnya sendiri jika suka ikuti kedua macam turnamen. Batas waktu mengundurkan diri juga berbeda beda. Disini peran aktip peserta turnamen untuk mencari tahu status keberadaannya dalam turnamen sangat dibutuhkan sekali. Caranya adalah bisa melalui website turnamen tau badan tenis internasional (turnamen internasional)atau kontak dengan telpon aau fax bisa juga dilakukannya.

Untuk turnamen yunior ITF batas waktu penutupan pendaftaran dan pembatalannya adalah 21 hari Jika kurang dari 21 hari maka akan kena penalti khususnya yang namanya sudah tercantum dalam babak utama dan kualifikasi. Kalau namanya tercantum dalam alternate list tidak ada kewajiban untuk membatalkan tetapi bisa hadir dengan resiko sendiri maksudnya bisa tidak ikut tetapi bisa jadi bisa ikut karena dari daftar tersebut ada yang membatalkan diri sehingga secara tidak langsung namanya bisa naik keatas. Hal ini perlu diketahui oleh petenis yunior. Berbeda dengan turnamen Pro Circuit seperti tunrmane Men’s Futures dan Women’s Circuit. Batas waktu pendaftaran adalah 21 hari kemudian batas waktu pembatalan adalah 14 hari.

Di turnamen Oneject Indonesia yang berlangsung 22-29 Juni 2008 di Bandung, Grace Sari Ysidora, Bella Destriana, Sonny Purnomo, Sinatrya Putra, Asifa Ramadhani sudah mendaftar kemudian membatalkan diri. Tertapi berkeinginan ikut kembali. Hal ini bisa diterima jika melalui WILD CARD, walaupun memiliki peringkat dunia tinggi seperti Grace Sari. Kemudian Grace , Bella dan Sonny, Sinatrya dan Asifa langsung buat surat permintaan wild card babak utama. Jatah wild card terbatas maka yang dapat diterima wild card adalah Grace, Bella, Sonny. Sedangkan Asifa dan Sinatrya tidak mencantumkan permintaan untuk wild card babak kualifikasi.
Karena peserta tunggal putra banyak yang membatalkan diri sehingga ada peluang Sinatrya Putra masuk kualifikasi dengan menyelamatkan petenis yunior ini dengan menggeser jatah wild card petenis lainnya, dan hal ini bisa dilakukan karena peserta tidak mencapai 64 sesuai besarnya undian (draw). Sedangkan Asifa tidak bisa masuk karena jatah wild card sudah diberitahukan kepada pemainnya.Dan jumlah peserta mencapai quotanya yaitu 32.

Ada petenis putri asal India , begitu ngototnya ingin tampil di Oneject Indonesia minta surat rekomendsi Referee Wimbledon Junior 2008 agar diberikan wild card di Oneject Indonesia. Tetapi tidak diberikan karena jatah wild card sudah lebih dulu diberi kepada petenis lainnya. Dan namanya sudah ada di kualifikasi sengan nomer urut 1 . Datang langsung kepada August Ferry Raturandang minta kebijaksanaan agar diterima permintaan wild card babak utama dengan memberikan masukan kalau anak tersebut pernah mempunyai peringkat ITF Junior 200 dan sekarang sudah turun ke 1.000 karena sekolah. Usaha sih boleh boleh saja, sebagai penyelenggara sah sah saja menolaknya.

Melihat ketekunan petenis asing untuk bisa ikut suatu turnamen perlud iikuti juga oleh petenis Indonesia. Pelatih asal Chinese Taipei bersama atletnya bisa sabar menunggu samapai ada kepastian petenisnya bisa ikuti kualifikasi sedangkan kelima atletnya terdaftar di alternate list. memang kemujurannya datang juga di pukul 10.00 malam dimana banyak yang tidak hadir untuk sign-in membuat peluang di alternate bisa masuk.

Seleknas Yunior sebaiknya 3-4 kali setahun

22 Juni 2008. Disela sela turnamen tenis internasional yunior Oneject Indonesia, August Ferry Raturandang menyempatkan diri berbincang bincang dengan orangtua petenis yang sudah maupun belum dikenalnya. David, salah satu orangtua petenis yunior asal Bandung Nicole Florence sempat mengusulkan agar di acara seleksi nasional yunior yang diadakan oleh PP Pelti ( setahun sekali) diadakan 3-4 kali dalam setahun. Tujuannya dikatakan agar petenis Indonesia sudah siap dengan kondisi fisik maupun bertandingnya. Ini lebih memacu agar tetap berupaya meningkatkan prestasinya dengan berlatih dengan tekun. Jikalau hanya setahun sekali maka dikuatirkan saat seleknas berlangsung ada yang berhalangan karena hal hal diluar dugaan seperti sakit dll. Sebaiknya seleksi ini dimulai untuk Kelompok Umur 14 tahun sehingga bisa menghasilkan kedepan yang tentunya makan waktu cukup lama.
Usul ini sebagai bentuk kepedulian masyarakat tenis terhadap pretasi tenis Indonesia . “ Daripada ribut ribut diluar lebih baik dibicarakan dengan usulan yang positip.”

Usulan seperti ini sudah sepatutnya disampaikan kepada induk organisasi tenis PELTI baik ditingkat Pusat, Provinsi maupun Kabupaten dan Kotamadya untuk dilaksanakan disetiap tingkat. Sehingga saat dibutuhkan untuk membela daerah mapun Indonesia sudah tersedia petenisnya.

Disamping itu pula bisa juga dilakukan tidak hanya di Jakarta tetapi bisa digilir kebeberapa kota besar lainnya. Hal ini diakui oleh August Fery Raturandang kalau akan menelan beaya besar karena bukan hanya sekali tetapi 3-4 kali dalam setahun. Tetapi usulan yang positip ini tentunya akan diteruskan ke rekan rekan pengurus lainnya sebagai masukan.

Sabtu, 21 Juni 2008

Sign-in Oneject Indonesia di Bandung

21 Juni 2008. Keinginan ikut serta di turnamen internasional Oneject Indonesia sangat mengebu gebu diperlihatkan oleh beberapa petenis yunior Indonesia. Karena dari daftar peserta , nama tidak masuk dalam peserta Kualifikasi ataupun babak utama sehingga satu satunya bisa ikut main adalah meminta atau memohon wild card. Kely Putri atlet DKI Jakarta diiringi kedua orangtuanya dengan sabar menunggu jawaban bisa mendapatkan wild card sambil menunggu waktu ditutunya sign-in di lobi hotel Papandayan.
Begitu juga petenis asal Tasikmalaya Muh.Iqbal Yudhistira melihat namanya tidak tercantum didaftar peserta, tetapi akhirnya bisa ikut main.
Tidak kalah sengit pula nasib Sinatrya Putra yang sudah membatalkan diri ikut tetapi tetap berkeinginan ikut dengan menggunakan fasilitas wild card. Akhirnya bisa mendapatkannya.

Untuk babak utama putra, wild card diberikan kepada Sonny Purnomo, Michael Christian, Rayadi Surya, Revel Yehezkia, Jeremy Ryan Alexander Wiranata, Sandy Sugih Wijaya, Renaldi Prasetyo, Jesse Alberto. Untuk putri diberikan kepada Grace Sari Ysidora, Bella Destriana, Nadya Syarifah,Dina Karina.

Referee Sonny Irawan asal Surabaya terlihat sibuk karena seringnya telpon poselnya berdering membuat konsentrasi terganggu.

Kamis, 19 Juni 2008

Hadiah dalam bentuk Uang

19 Juni 2008. Masalah hadiah dalam bentuk uang cash tidak diperkenankan di setiap Turnamen Diakui Pelti (TDP) begitu juga turnamen ITF. Tetapi ada cara lain yang bisa diberikan untuk membantu petenis yunior yang cukup diketahui dan diributkan karena kebiasaan selama ini salah. Sedangkan disatu sisi induk organisasi Pelti sudah merencanakan tahun 2008 akan mencek langsung setiap TDP Yunior jika diketemukan adanya hadiah uang maka akan dicabut pengakuan TDP sehingga pesertanya tidak akan mendapatkan PNP.

Hari ini dalam percakapan telpon dengan Ketua Panpel Oneject Indonesia Jahja T Tjahjana dengan August Ferry Raturandang, ada keinginan membantu petenis Indonesia.
Perlu pemahaman yang sama sehingga tidak merusak tatanan turnamen tenis Indonesia. Ada beberapa cara bisa diberikan sebagai pengganti uang pembinaan istilah selama ini digunakan untuk menutupi kesalahan diatas. Ada cara diberikan voucher belanja di supermarket (HERO dll). Tetapi secara pribadi menurut August Ferry Raturandang kurang tepat. Harus dicari jalan lain.
Bisa dengan berikan hadah dalam bentuk kalung mas atau perak maupun cincin kepada pemenang. Tetapi bisa juga diberikan penggantian beaya transportasi maupun akomodasi.
Jika pemberian akomodasi agar bisa menaikkan kategori TDP merupakan salah satu solusi, dan diberikan kepada peserta babak utama, ini berarti tergantung besar kecilnya undian (draw) yaitu sekitar 32-64 orang. Hanya menjadi masalah maka beaya akan lebih besar karena yang digunakan adalah official hotel dgn harga sekitar US 60.00. Turnamen ITF Junior grade 2 diwajibkan peserta babak utama mendapatkan fasilitas akomodasi dihotel dan diberikan selama masih bercokol di babak utama. Jika saat itu kalah maka mulai saat itu tidak diberikan fasilitas free hospitality.

Jika diberikan dalam bentuk lucky draw tentunya diberikan barang kepada peserta, bukannya uang. Bagaimana jika diberikan penggantian transportasi dan akomodasi kepada pemenang.? Ini satu solusi juga tetapi masing masing petenis punya pengeluaran yang berbeda. Ada yang menginap di hotel berbintang tetapi banyak juga yang menginap di hotel murah. Tergantung selera. Jadi besar kecilnya akan berbeda.

"Bagaimana jika diberikan kepada yang tidak mampu , karena informasi didapat banyak yang tidak mampu." ujar Jahja Tear Tjahjana. "Waduh kalau klausulnya demikian bisa bisa semua mengaku tidak mampu. Dimana ukuran tidak mampu tersebut." ujar August Ferry Raturandang.

Inisiatip berikan bantuan dalam bentuk dana mengingat kesulitan dari setiap petenis cukup besar, patut juga dihargai. Hanya masalahnya agar tidak ada kesan pemberian uang sebagai iming iming kepada pemain itu yang tidak benar. Jika hadiah sebagai iming2 suatu turnamen yunior, itu yang tidak dibenarkan. Karena ada TDP Yunior jelas2 menyebutkan dalam pemberitahuannya adanya hadiah sejumlah uang puluhan juta. Maka TDP tersebut akan kena sebagai pelanggaran aturan TDP Kelompok Yunior.

Ada pemikiran yang mungkin bisa digunakan adalah jumlah dana yang diberikan tidak diumumkan tetapi bantuan beaya transportasi dan akomodasi diberikan kepada 4 petenis setiap kelompok umur kecuali KU 12 tahun, yang jumlahnya sama. Dan jumlahnya sama besar baik sebagai juara, runner up dan semifinalis. Dengan catatan baru bisa diambil saat penyerahan hadiah pemenang dan tidak boleh diwakilkan. Yang menerimapun harus Orangtua, bukan petenis yang bersangkutan ataupun pelatih. Kalau ingin dilaksanakan idea ini maka sebaiknya beritahu secara tertulis ke PP Pelti agar tidak disalahkan, untuk mendapatkan restunya.

Ini baru satu pemikiran yang akan dibicarakan dengan tenang tanggal 21 Juni 2008, siapa tahu ada idea lainnya silahkan saja hubungi 08561900943.

Rabu, 18 Juni 2008

Masalah Wild Card

19 Juni 2008. Setiap turnamen selalu muncul masalah wild card yang banyak pelaku tenis belum atau tidak tahu caranya.Bagi yang mengerti tentunya memanfaatkan sehingga bisa mendapatkan.
Ada satu pertanyaan bagus. "Siapa yang berhak berikan Wild Card? Apa kriterianya untuk dapat Wild Card.?" Begitulah bagi yang belum mengetahuinya.

Wild Card disetiap turnamen selalu ada dan berbeda jumlahnya, tergantung kelas turnamen atau besarnya draw. Misalnya kalau draw 32 maka jatah wild card ada 4, kalau draw 64 maka wild cardnya 8.

Sebenarnya ketentuan internasional wild card itu milik penyelenggara yang lebih spesicifik dipegang oleh Direktur Turnamen. Tapi di Indonesia ada ketentuan di TDP(Turnamen Diakui Pelti) dicantumkan jatah wild card dipegang oleh induk organisasi (PELTI) 50 % sedangkan pelaksana 50 %.
Bagi penyelenggara, wild card itu bisa diberikan kepada siapa saja, karena tidak ada ketentuan khusus. Tetapi PP Pelti mempunyai aturan akan diberikan kepada peserta yang mengajukan secara tertulis, kemudian akan dilihat peringkatnya. Kalau turnamen internasional maka diberikan kepada peringkat internasional (ATP/WTA/ITF rank). Disamping itu pula bisa saja diberikan kepada yang tidak punya peringkat. Jika punya peringkat internasional diatas 1.000 tentunya belum menjamin jika ternyata ada petenis muda usia dianggap bisa maju. Inipun sah sah saja.
Bagi peserta yang mengajukan permohonan tertulis juga seharusnya proaktip menanyakan status permintaannya sehingga bisa dengan cepat mengetahuinya.

Pernah ada orangtua petenis yunior yang sering mengajukan permintaan wild card turnamen internasional tapi tidak pernah mendapatkannya. Ini disebabkan karena putranya tidak punya peringkat internasional.

Jadi masalah wild card sebenarnya hak dari si pemberi, sehingga tidak perlu dipermasalahkan jika kurang beruntung. Yang penting berusaha dulu dengan mengajukan permintaan kepenyelenggara

Buku Harian ISTRI

BUKU HARIAN ISTERI

Minggu Malam - Dia bertingkah aneh. Sebelumnya kami
berjanji bertemu di Cafe. Aku shopping seharian dg
teman-teman, sehingga mungkin dia kesal karena aku
agak telat sampai di Cafe, tapi dia tak berkomentar.

Ngobrolnya nggak nyambung, jadi aku usul kita pergi
ketempat yang agak sepi supaya ngobrolnya lebih enak,
dia setuju tapi tetap diam dan berjarak. Aku tanyakan
apa yang salah - dia jawab, 'Tak ada'. Aku tanyakan
apakah kesalahan ku yang membuatnya kesal.
Dia bilang hal ini tak ada kaitannya dengan ku dan
minta aku nggak usah khawatir.

Dalam perjalanan pulang, ku bilang aku mencintainya,
dia cuma tersenyum tipis dan tetap menyetir. Aku
tak bisa menjelaskan perangainya sore itu. Aku tak
habis pikir kenapa dia tak menjawab, 'aku cinta kamu
juga'. Sesampainya dirumah, aku merasa kehilangan
dia, dan seolah-olah dia tak menghendaki ku lagi. Dia
hanya duduk dan nonton depan TV; dia terlihat jauh dan
menghilang.. ....

Akhirnya aku putuskan untuk tidur. Sekitar 10 menit
kemudian, dia menyusul ke kamar. Aku nggak tahan
lagi, kuputuskan untuk menghadapinya dan menanyakan
soal sebenarnya, tapi dia langsung tertidur. Aku mulai
menangis sampai tertidur. Aku tak tahu apa yang harus
ku lakukan. Hidupku serasa kiamat...

BUKU HARIAN SUAMI
Hari ini ITALIA kalah. SIALAAANN!!!

Apalah Arti Suatu Nama

17 Juni 2008. Apalah Arti Suatu Nama? Kelihatannya sangat sepele tetapi tanpa disadari bisa merugikan sendiri. Terutama jika ingin ikuti suatu turnamen tenis baik nasional maupun internasional. Kesalahan kecil akan merugikan diri sendiri. Memang hal ini dalam penulisan nama peserta harus mendapatkan perhatian tersendiri. Banyak nama yang mucul sehingga suka lupa diri. Ada yang namanya berbeda di KTP karena terlalu panjang, lebih senang menggunakan naa panggilan saja. Semua ini bisa saja berlangsung asalkan setiap mendaftarkan diri selalu konsisten namanya tersebut.

Karena disetiap pendaftaran Turnamen tenis, panitia akan catat nama tersebut dengan nama yang sesuai diisi di formulir pendaftarannya. Seringkali pendaftaran dilakukan melalui orang lain sedangkan ornag tersebut hanya tahu nama panggilannya. Akibatnya sewaktu hasil turnamen dikirimkan maka angka yang didapat keluar sesuai dengan nama yang tercantum didalam undian hasil pertandingan. Dan dari daftar peringkat akan muncul nama tersebut. Pernah kejadian di peringkat ITF yunior maupun PNP.

Kemarin August Ferry Raturandang terima tilpon dari Batam (Kepulauan Riau) karena sewaktu awalnya pendaftaran Pekan Olahraga nasional XVII disebutkan nama DINA.
Setelah disortir nama nama tersebut, nama DINA tidak ada PNP atau peringkat nasionalnya. Padahal yang dimaksud adalah DINA AZWAR yang memang ada PNP. Jika saat itu didaftarkan nama DINA Azwar maka tim putri Kepulauan Riau akan klolos ke Pekan Olahraga Nasional XVII 2008 di Bandung. Ini kesalahan kecil tetapi besar pengaruhnya. Sama juga beberapa waktu lalu nama petenis Yogya dikenal dengan Ida Sutedja disuatu saat dia menggunakan nama panjangnya Ida Wrestiwiratna, sehingga di PNP keluar dua nama berbeda tetapi satu orangnya. Menyadari kekeliruan tersebut maka Ida meminta ke PP Pelti untuk nama seterusnya adalah Ida Wrestwiratna seperti yang tercantum dalam PNP sekarang. Ada juga beberapa pemain dan sudah mulai diperbaiki setelah PP Pelti melihat ada kejanggalannya.

Selasa, 17 Juni 2008

Oneject Siap digelar

16 Juni 2008. Melihat persiapan pelaksanaan turnamen Oneject Indonesia di Bandung, August Ferry Raturandang melihat keseriusan Jahja T Tjahjana bersama anggota panpel membuat turnamen internasional ini akan sukses. Diawali pengalaman tahun lalu tingkat kesulitannya cukup tinggi tetapi sekarang karena tempat pelaksanaan didua tempat memudahkan bagi peserta maupun pelaksana. Malam ini rapat panpel di kantor Pengprov Pelti Jabar telah hadir August Ferry Raturandang bersama sama Sekretaris Pengprov Pelti Jabar A.Rivai.
Oleh Jahja T Tjahjana dikatakan peserta cukup banyak mencapai 240 peserta datang dari 20 negara dan karena tempat terbatas maka ada peserta yang ditolak sesuai peraturan yang dikeluarkan ITF.Turnamen dilaksanakan di lapangan tenis Taman Maluku dan Siliwangi. Untuk lapangan Taman Maluku dikonsentrasikan turnamen kelompok umur 12 tahun, 14 tahun dan 16 tahun sedangkan di kapangan Siliwangi untuk internasional.

Pertandingan sudah dimulai tanggal 22 Juni 2008 untuk babak kualifikasi putra internasional, dan kelompok umur 12 tahun. Sign-in Kualifikasi dilakukan hari Sabtu 21 Juni 2008 di Hotel Papandayang mulai pkl 14.00-18.00. Sedangkan sign in kelomp[ok 12 tahun dilakukan pkl 09.00-10.00 di lapangan Taman Maluku.

Dari daftar peserta yang diterima ternyata nama Grace Sari Ysidora dan Sonny Purnomo belum terdaftar, tetapi kedua pemain tersebut sudah mengajukan permintaan wild card ke PP Pelti. Kemungkinan mendapatkannya cukup besar karena keduanya mempunyai peringkatITF Junior terbaik.

TABRAK LARI
Biasanya kalau terjadi kecelakaan lalulintas dimana kasus tabrak lari dilakukan oleh penabrak. Pengamalan baru terjadi setelah selesai rapat August Ferry Raturandang kembali ke Jakarta menggunakan transport umum karena kelelahan menyebabkan tidak mau membawa kendaraan sendiri ke Bandung. Biasanya ke Bandung membawa kendaraan sendiri. Kali ini setelah selesai rapat kurang lebih pukul 22.00 kendaraan XTrans memasuki tol Pasteur menubruk jeep Suzuki Vitara/Escudo dengan keras, tetapi karena yang bersalah adalah jeep suzuki yang menerobos lampu merah, jeep tersebut kabur dengan kerusakan pintu belakang kiri. Ini baru kasus baru, yang ditabrak yang lari. Yang kasihan sopir XTrans karena lampu kirinya ikut pecah.

Minggu, 15 Juni 2008

Permintaan Wild Card Oneject Indonesia

15 Juni 2008. Menjelang pelaksanaan turnamen internasional Oneject Indonesia 2008 yang berlangsung tanggal 22 - 29 Juni 2008 di Taman Maluku dan Siliwangi Bandung, permintaan wild card mulai bedatangan ke PP Pelti. Dari nama nama yang suudah masuk tercatat Grace Sari Ysidora, Bella Destriana, Karyn Emeralda, Nadya Syarifah, Dina Karina, anessa Gunawan, Assifa Ramadhani, Lee So-Ra, Aldila Sutjiadi untuk putri dan Sonny Purnomo, Michael Christian, Revel Yehezkia, Rayadi Surya, Prisca Titan Setiawan, Sinatria Putra, Jeremy Ryan Wiranata, SandiSugih Wijaya, Evander William, Jason Joey Wiranata, Dede Satya Ramadhan, Daniel Manoah Yosua dan Rashley Yeremia.

Jatah wild card yang tersedia adalah 8 tempat dibabak utama putra maupun kualifikasi, sedangkan 4 tempat untuk putri baik babak utama dan kualifikasi. Dari sejumlah jatah ini milik PP Pelti hanya 50 % sedangkan lainnya milik penyelenggara/sponsor.

Nadia Syarifah Dapat Wild card

14 Juni 2008. Menyempatkan diri hadir disaat sign-in turnamen internasional Thamrin Cup yang berlangsung di Hotel Grand Cempaka Jakarta, Mustafa M selaku Direltur Turnamen menanyakan masalah wild card. Dari PP Pelti telah disodorkan nominasi petenis yang mendapatkan wild card yaitu Michael Christian, Raya di Surya, Prisca Titan Setiawan dan Libor Salaba untuk putra, sedangkan Nadia Ravita dan Lee So-Ra untuk putri. Ternyata Nadia Ravita sudah langsung masuk babak utama karena ada yang mengundurkan diri dari Thailand sehingga posisi menguntungkan bagi Nadia Ravita bisa langsung masuk babak utama.
Dari daftar peserta dibabak kualifikasi tercatat nama nama Dina Azwar dan Nadya Syarifah Rahman (Cianjur). Pilihan jatuh ke Nadia Syarifah karena telah mengajukan permintaan wild card.
Peserta Tahmrin Cup 2008 cukup membludak dan banyak berasal dari luar negeri sehingga menutup peluang petenis tuan rumah yang tidak punya peringkat dunia. Untuk kualitas turnamen termasuk baik sekali sehingga kemungkinan ada kenaikan kategori lebih besar.

Tahun 2008, ada 2 turnamen internasional yunior yang telah mendapatkan peringatan dari ITF disebabkan tahun 2007 kualitas peserta kurang untuk kategori Grade 4 ITF. Kedua turnamen tersebut adalah Solo Open International dan SemenGresik Widjojo Soejono Cup di Surabaya. Jika tahun 2008 kualitas peserta menurun maka ada kemungkinan tahun 2009 ada penurunan kategori menjadi Grade 5.

Tata cara penilaian tidak diketahui, tetapi kuncinya adalah penyelenggara harus persiapkan promosi jauh jauh hari minimal 4 bulan sebelumnya. Ada kebiasaan selama ini yang dilakukan penyelenggara turnamen yaitu informasi turnamen tidak disiapkan jauh jauh hari sehingga tidak masuk secepatnya data data ini didalam factsheet ITF di website ITF pula.
Jika dilakukan 4-6 bulan sebelumnya dengan mengirimkan factsheet ke PP Pelti maka factsheet tersebut langsung dikirimkan juga ke asosiasi tenis diseluruh dunia.

Jumat, 13 Juni 2008

PengProv PELTI Siap gelar Thamrin Cup

13 Juni 2008. Setelah sukses menggelar turnamen nasional Piala Gubernur DKI, Pengprov PELTI DKI Jakarta kembali akan menggelar turnamen tenis junior internasional berjudul Thamrin Cup International 2008. Event yang telah menjadi agenda tetap dalam kalender ITF dan PELTI (TDP) ini digelar tanggal 16 – 22 Juni 2008 di Lapangan Tenis Klub Kelapa Gading Jakarta Utara.

Jumlah peserta yang mendaftar pada event yang masuk kategori ITF Grade 4 ini adalah sebanyak 224 peserta dari 20 negara, yakni Indonesia, China, Jepang, Korea, Malaysia, Philipina, Amerika Serikat, Uzbekistan, Denmark, Australia, Sri Lanka, Singapura, India, Hong Kong, Thailand, Repuplik South Afrika, China Taipei, Irl;andia, Spanyol dan Ceko Slovakia.

Tahun ini, Indonesia tidak diwakili petenis-petenis terbaiknya, yakni Christopher Rungkat, Jessy Rompies dan Beatrice Gumulya. Jessy yang tahun 2007 lalu menjuarai tunggal putri absen karena sedang mengikuti tour ITF ke Eropa. Demikian juga dengan Christopher Rungkat dan Beatrice Gumulya.

Tumpuan Indonesia ada pada David Agung Susanto dan Grace Sari Ysidora. Berdasarkan daftar pemain, David dan Grace akan menempati unggulan teratas karena memiliki peringkat tertinggi. David berada di peringkat 227 ITF dan Grace memiliki peringkat 177 ITF.

Sementara itu selain kelas intarnasional juga akan digelar TDP nasional (KU 12, 14 dan 16 tahun). Event ini akan digelar di Lapangan tenis GOR Rawamangun, Jakarta Timur. Peserta yang gagal dibabak pertama babak utama diperkenankan ikuti kelompok umur 16 tahun.

Mustafa Masyhur yang kali ini dipercaya sebagai Direktur Turnamen mengatakan bahwa pertandingan akan diawali dengan babak kualifikasi yang akan digelar Minggu (15/6). Sementara babak utama akan digelar Selasa (17/6).

Selain pertandingan tenis, event ini juga akan dimeriahkan dengan acara bazaar.

Kamis, 12 Juni 2008

Olahraga

12 Juni 2008.Pandangan beberapa Ahli Filsafat yang ada kaitannya dengan olahraga :
Socrates telah menganjurkan agar orang selalu menjaga kondisi badannya, karena menurut pandangannya, “badan yang kuat dan sehat merupakan penjaga yang baik bagi manusia.”
Plato mengemukakan bahwa “Olahraga bukanlah tujuan akhir, tetapi sebagai alat untuk menjadikan manusia menjadi orang yang sehat.” Plato juga percaya bahwa kebahagiaan sesorang ataupun masyarakat selalu tergantung dari hasil pendidikan yang tugasnya bukan dibebankan kepada orang tua saja (tetapi juga menjadi tanggung jawab sekolah dan masyarakat).
Aristoteles berpendapat bahwa “Kesehatan pikiran selalu tergantung dari kesehatan badan, maka olahraag hendaknya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pendidikan.
Mangku Negoro VI dalam Serat Whedatama mengatakan “ Orang yang segar badannya, otot dan tulang sumsum yang tertata kuat akan menjadi tempat bersemayamnya jiwa yang mapan, dan hati menjadi tenang. Tenangnya hati membuat orang merasa tenteram.” ( dari Prof. Sugiyanto).

Pierre de Coubertin mengaggap bahwa cita citanya belum dapat tercapai dalam membentuk moral manusia yang tinggi melalui olahraga yang dapat mempengaruhi mind and body. Oleh karena itu beberapa bulan sebelum Pierre meninggal pada tahun 1937 ia sempat menulis : “Saya belum dapat melaksanakan dengan seksama apa yang saya inginkan. Saya percaya bahwa suatu Center of Olympic Stufies akan dapat membantu menjaga dan mengembangkan apa yang telah saya perbuat dan cita-citakan. Masalah inilah yang tetap menjadi ketakutan saya. Setelah melakukan beberapa kali usaha, akhirnya pada tahun 1961 Carl Diem dan Loannis Ketseas dengan ketetapan hatinya mendirikan the International Olympic Academy sebagai center of Olympic Studies seperti yang diinginkan oleh Pierre de Courbertin.
Pandangan Piere de Courbertin in ternyata mempengaruhi pola pikir para pemimpin dunia dalam usaha membentuk dunia yang aman dan sejahtera melalui kegiatan olahraga yang tertata, mulai dari usia dini, berjenjang dan berkelanjutan.
Olahraga diberi peran yang sangat penting dalam membentuk manusia, membentuk komunitas yang ramah ditingkat nasional, regional maupun global. Melalui olahraga orang dapat meningkatkan kemampuan/keterampilan dalam bermasyarakat, dapat meningkatkan dan menjaga kesehatan, serta meningkatkan pemahaman terhadap situasi lingkungannya. Dengan berpartispasi dalam program olahraga yang tertata dengan baik seorang akan mendapatkan pengalaman dalam hidup kebersamaan, kebebasan untuk berprestasi melalui aturan yang benar bagi semua pesertanya. Khusus bagi wanita,penyandang cacad maupun mereka yang mental retarded, olahraga dengan nilai nilai luhur yang terkandung didalamnya akan dapat meningkatkan keterampilan dalam berkehidupan di masyarakat, meningkatkan kepercayaan dan harga diri, memberikan pengalaman untuk dapat memimpin. Pengalaman engalaman tersebut amat penting bagi mereka yang pada umumnya kurang mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi social di luar rumah.
Begitu pentingnya peranan pendidikan jasmani dan olahraga bagi kepentingan dunia, maka program program pendidikan jasmani dan olahraga bukan hanya menjadi tanggung jawab IOC beserta jajarannya dan dunia pendidikan saja, akan tetapi sekarang pada Abad XXI United Nation (PBB) menganggap bahwa pendidikan jasmani dan olahraga merupakan wahana yang sangat pening. Sidang Th United Nation General Assembly dalam Resolusinya 58/5, berjudul “Olahraga sebagai wahana untuk mempromosikan Pendidikan, Kesehatan, Pengembangan dan Perdamaian.” Resolusi ini mempromosikan tahun 2005 sebagai Tahun Internasional Pendidikan Jasmani dan Olahraga.
(Dari Jurnal IPTEK OLAHRAGA KONI, Pendahuluan Olympism oleh Prof. Imam Suyudi , Direktur NOA of Indonesia )

Rabu, 11 Juni 2008

Misi Yang gagal

11 Juni 2008. Tekanan cukup keras dalam menghadapi protes Chef de Mission KONI Provinsi dalam acara rapat dengan PB PON bersama Wakil Ketua Umum KONI Pusat beserta tim keabsahan PON XVII 2008 hari Jumat 6 Juni 2008 mulai pkl 20.00 - 02.00. Rapat yang menegangkan baru selesai sampai pukul 02.00 subuh dan membuat kondisi fisik August Ferry Raturandang saat itu sedikit menurun. Komunikasi setiap saat dilakukan dengan Ketua Umum PP Pelti dan Sekjen PP Pelti dengan telepon seluler. Dada terasa tertusuk tusuk mengingat misi kedatangan ke Samarinda tidak berhasil membuat pikiran sepanjang hari dan membuat tidak bisa tidur sampai keberangkatan kembali keesokan harinya langsung dari Samarinda ke Bandara Sepinggan Balikpapan.Belum lagi tekana darah tinggi mulai meningkat sehingga timbul kekuatiran cukup besar. Disini dibutuhkan kesabaran menghadapi utusan dari 33 Provinsi

Penjelasan resmi disampaikan masalah PON XVII kepada Chef de Mission KONI Provinsi yang belum memiliki visi dan misi yang sama. Ada KONI Provinsi mempermasalahkan pengiriman tim tenis harus bisa dilakukan jikalau bisa mendapatkan medali. Jikalau merupakan target medali bukan masalah tetapi jika dimasukkan dalam persyaratan harus dapat medali maka ini kurang membina atlet. Kalau tidak ada kesempatan, bagaimana mungkin bisa mendapatkan medali. Memang diakui kalau KONI Provinsi yang harus menyediakan dana untuk olahraga didaerah tersebut sehingga sangat ketat dalam pendanaan. Oleh August Ferry Raturandang sendiri sebagai petenis yang pertama kali mengikuti PON V di Bandung merasakan kebanggaan bagi atlet bisa ikuti PON dan begitu mendapatkan kesempatan ikut tentunya sangat membantu motivasi sebagai atlet.Ketika hal ini disampaikan didepan peserta rapat, sempat terdengar celetuk dari Sekretaris Umum KONI Provinsi Prawira yang mencemohkan dengan mengatakan kalau semua orang punya semangat ikuti PON disela sela laporan August Ferry Raturandang.
"Sulit jika berbicara dengan bukan atlet sehingga cara berpikirnya sudah berbeda."

Inilah kegagalan dalam menjalankan tugas didunia pertenisan sehingga menjadi pikiran selama beberapa hari . Hanya bisa berdoa saja agar semua bisa dijalankan dengan baik.

Selasa, 10 Juni 2008

Latihan Olahraga

10 Juni 2008. Sebagai olahragawan masalah latihan sudah merupakan makanan sehari hari jika ingin berprestasi. Karena latihan dalam pengertian sekarang selalu dikaitkan dengan usaha untuk meningkatkan prestasi, mempertahankan prestasi maupun menurunnya prestasi. Kegiatan latihan diartikan sebagai usaha untuk meningkatkan atau mempertahankan prestasi baik di olahraga prestasi, olahraga pendidikan maupun olahraga kesegaran jasmani dan tidak luput olahraga pencegahan dan rehabilitasi.

Kemampuan berprestasi adalah wujud dari keseluruhan kepribadian. Dalam olahraga, kemampuan berprestasi adalah resultante dari sekian banyak kemampuan yang menentukan prestasi, yang dibangun dalam proses latihan yang berlangsung bertahun tahun.

Latihan untuk meningkatkan prestasi baru berarti apabila dilakukan oleh atlet berbakat yang dipengaruhi oleh lingkungan, baik masyarakat, keluarga maupun pekerjaan yang mendukung, dan dilatih oleh pelatih yang berkemampuan tinggi serta adanya sarana olahraga.

Secara umum dikatakan prestasi tinggi terdiri dari kondisi teknik, taktik, bakat dan kepribadian.

Prinsip-prinsip Umum Tentang Latihan Fisik :
A. Kemampuan Fisik
Kegiatan sehari hari setiap manusia membutuhkan kualitas fisik tertentu, dan hal ini lebih dirasakan kebutuhannya oleh olahragawan.

B. Pengertian Kemampuan Fisik
Pengertian kondisi fisik dalam olahraga adalah semua kemampuan jasmani yang menentukan prestasi yang realisasinya dilakukan melalui kesanggupan pribadi (kemampuan & motivasi). Dengan semua kemampuan jasmani tentu saja terdirid ari elemen-elemen fisik yang peranannya berbeda beda dari satu kesiapan kondisi fisik cabang kecabang olahraga yang lain bisa berprestasi lebih baik.
Dengan jumlah kemampuan kemampuan jasmani yang menentukan prestasi di cabang olahraga tertentu, disebut juga sebagai "keadaan latihan".

C. Persyaratan Kemampuan Fisik
Kualitas kemampuan fisik seorang atlet menurut pengetahuan latihan olahraga sat ini, terutama tergantung pada :
1. Perkembanagn usia
2. Bawaan organ secara genetik
3. Mekanisme pengendalian koordinasi system syaraf pusat, jadi kerjasama antara otak, system syaraf dan otot.
4. Kemampuan Psikis perlu untuk merealisasikan kemampuan fisik. Dalam olahraga sifat sifat yang paling utama adalah kemauan keras, percaya diri, motivasi berprestasi. Disamping itu sifat siafr psikis yang lain juga diperlukan seperti gairah, kegembiraan, agresif, rangsangan emosi, vitalitas dan temperamen
5. Usia latihan
(Dikutip dari Buku dari KONI Pusat, Latihan Fisik Olahraga oleh Drs. Paulus L Pesurney)

Senin, 09 Juni 2008

Oneject Indonesia Siap digelar

9 Juni 2008. Persiapan turnamen internasional yunior Oneject Indonesia mulai terlihat dalam rapat panpel yang dipimpin oleh Sekretaris Pengprov Pelti Jawa Barat A.Rivai. Dengan didampingi oleh August Ferry Raturandang di lapangan tenis Taman Maluku Bandung hari Minggu 8 Juni 2008 dari pkl 14.00-18.30, ternyata oleh Jahja T Tjahjana telah siap menjadi pelaksana disamping sponsor turnamen internasional Oneject Indonesia yang memasuki tahun kedua. Turnamen ini sebagai pengganti tahun lalu dari mundurnya Pangdam Siliwangi sebagai sponsor.
Oneject Indonesia sebagai perusahaan jarum injeksi cukup puas atas hasil turnamen tahun 2007 di Bandung. Ternyata peserta yang sudah mendaftarkan diri sejumlah 192 petenis Indonesia dan asing yang datang dari Jepang, Korea, China, Chinese Taipei, Hongkong, Philippines, Malaysia, Singapore, Australia, Indoa, Thailand dll.

Melihat dari daftar peserta cukup berbobot dibandingkan tahun lalu. Demikian menurut August Ferry Raturandang selaku penasehat turnamen Oneject Indonesia.
Jahja mengakui tidak akan melanggar aturan Pelti tentang pelaksanaan turnamen seperti tidak akan beri hadiah dalam bentuk uang. Akan ada bentuk lainnya yang diberikan kepada pemenang Kelompo umur 18 tahun, a6 tahun, a4 tahun dan 12 tahun. Bahkan ada pemeang consolation diberikan hadiah.
Memang perjalanan melelahkan setelah kembali dari Samarinda ( Sabtu,7 Juni pkl 21.00) kemudian harus ke Bandung memenuhi undangan rapat Panpel. Tetapi agar tidak mengecewakan sponsor Oneject Indonesia sehingga bisa melupakan kelelahan yang muncul.

50 % Jatah petenis lokal dan 50 % Jatah petenis asing

9 Juni 2008. Pertanyaan datang kepada August Ferry Raturandang mengenai acceptance list Thamrin Cup 2008 dari salah satu pelaku tenis baru Harmony Ginting sore ini. Karena dari daftar peserta yang dikeluarkan dalam Piala Thamrin 16-22 Juni 2008 di Jakarta didaftar kualifikasi banyak sekali petenis asingnya dibandingkan petenis Indonesia. Karena secara logis sebaiknya kesempatan diberikan kepada petenis tuan rumah seperti kehendak pelaksana turnamen.

Persyaratan diterima tidaknya petenis didalam suatu turnamen adalah dasarnya peringkat. Baik itu peringkat internasional maupun peringkat nasionalnya.
Dari turnamen internasional yunior diambil adalah peringkat yunior ITF. Setelah semua petenis yang memiliki peringkat internasional, baru kesempatan diberikan kepada non peringkat. Tetapi bukan berarti penyelenggara bisa memasukkan semaunya, karena ada aturannya. Yaitu bagi yang tidak punya peringkat maka diberikan 50 % jatah yang masih terluang kepada petenis dalam negeri dan sisanya kepada petenis asing. Dan bukan sembarang petenis asing karena diutamakan petenis dari negara tetangga atau Asia umumnya. Bisa saja petenis Eropa masuk tetapi berdomisili di negara Asia Tenggara.

Setelah dihitung tempat yang kosong adalah 40 tempat, maka 20 jatah petenis lokal bisa dimasukkan dan sisanya untuk petenis asing.
Ini peraturan baru yang mulai diterapkan dalam 1-2 tahun lalu.

Minggu, 08 Juni 2008

Kunjungan Ke Samarinda

6 Juni 2008. Kedatangan ke Balikpapan (Jumat 6/6) langsung melihat pembangunan lapangan tenis baru yang akan digunakan untuk pertandingan tenis untuk Pekan Olahraga Nasional XVII Kaltim, dengan didampingi anggota Pengurus Kota Pelti Balikpapan, Gunawan Saso, Pargiyanto dan Ketua Pengkot Pelti Balikpapan Susan Soebakti SH. Pembangunan lapangan secara menyeluruh sudah siap termasuk pemasangan lampu lampu lapangan, begitu juga adanya tribun penonton. Sedangkan lapangan utama masih dalam pembangunan tribun penontonnya. Begitu juga jalan masuk sudah di beton, hanya ada jalan yang masih terpotong. Penghijauan dilakukan dengan penanaman pohon pohon yng masih membuthkan waktu lama menjadi hijau. Kesannya cukup gersang karena panas cukup terik.
Setelah itu bertemu dengan Wakil Walikota Balikpapan Rizal Effendi di Bukit Damai Indah. Membicarakan hasil pertemuan Chef de Mission KONI Provinsi bersama KONI Pusat dan PB PON. Menurut Rizal Effendi yang juga Ketua Subpanpel tenis PON XVII, keluhan cukup keras berasal dari KONI Provinsi D.I.Y, Kepri, Sumsel. Sedangkan yang lainnya diam saja.

Setelah itu ketemu dengan Kepala Sekolah Polisi Negara (SPN) yang akan digunakan sebagai tempat penampungan tim tenis yang gagal masuk babak utama PON XVII.
Setelah itu bersama dengan Purba Widjaja salah satu anggota Pengkot Pelti Balikpapan dan Pargiyanto menuju ke Samarinda.

Acara di Samarinda mulai pukul 19.30. Dan dimulai dengan makan bersama.
“Waduh yang datang teman kita. Ini memang jadi bemper Ketua Umum PP Pelti. Kenapa bukan Martina yang datang.” Umbu S Samapaty SH MM salah satu petinggi KONI Pusat didampingi oleh Ngatino SH. Karena kesibukan Ketua Umum PP Pelti bersama dengan Sekjen PP Pelti yang mempersiapkan diri menghadiri Rapat Tahunan International Tennis Federation (ITF) di Russia sehingga tidak bisa hadir, demikian penjelasan August Ferry Raturandang.

Kedatangan August Ferry Raturandang selaku Wakil Sekjen PP Pelti untuk menjelaskan kepada Chef de Mission KONI Provinsi yang kedatangannya dalam rangka melihat kesiapan PB PON termasuk kesiapan venue yang disiapkan untuk Pekan Olahraga Nasional XVII 2008 Kaltim. Yang hadir dari 33 KONI Provinsi didampingi Wakil Ketua Umum KONI Pusat dan PB PON menyampaikan hasil kunjungannya yang kelihatannya belum siapnya Kaltim sebagai penyelenggara.
Kesiapan PB PON dalam penyelenggaraan akan mendapatkan sorotan keras dari Chef de Mission KONI Provinsi sehingga secara gamblang bisa dikatakan belum siap PekanOlahraga Nasional XVII 2008 di Bumi Etam Kalimantan Timur.

Kamis, 05 Juni 2008

PengProv KONI mempertanyakan Masalah Tenis di PON XVII

5 Juni 2008. Perubahan peraturan tenis di PON XVII 2008 menjadi permasalahan serius dikalangan Pengprov KONI sehingga dalam pertemuan antara KONI Provinsi dan PB PON maupun KONI Pusat di Samarinda membuat August Ferry Raturandang diminta hadir memberikan penjelasan langsung, karena penjelasan yang sudah dilakukan oleh August Ferry Raturandang dengan PB PON XVII dan Mayjen Hendarji S selaku Wakil Ketua Umum KONI Pusat beberapa minggu lalu masih belum bisa memuaskan KONI Provinsi. Kemarin sore August Ferry Raturandang menerima telpon langsung dari Wakil Walikota Balikpapan Rizal Effendi selaku Ketua Subpanpel tenis PON XVII meminta agar bisa datang hari Jumat 6 Juni 2008 dalam rapat di Samarinda. PB PON kewalahan menghadapi protes keras dari Chef de Mission KONI Provinsi Sumatra Selatan, DIY dan Kepulauan Riau yang bisa mempengaruhi seluruh rombongan.

Memang dalam ketentuan Pekan Olaharaga Nasional disebutkan setiap cabang olahraga harus melaksanakan Pra PON yang waktu pelaksanaannya 6 (enam) bulan sebelum pelaksanaan PON. Sedangkan PP Pelti melakukan kualifikasi PON 10 hari sebelum PON berlangsung. Ini yang menjadi alasan beberapa KONI Provinsi yang belum mengirimkan nama2 peserta PON ke PB PON XVII sedangkan entry by name sudah tutup.

PP Pelti merubah sistem ini karena amanat Rakernas Pelti 2006 dan amanat Munas Pelti 2007 yang meminta agar daerah daerah bisa mengikuti PON XVII karena sudah berjalan berpuluh tahun tidak bisa lolos ke PON yang hanya mengalokasikan peserta hanya 12 daerah baik putra maupun putri. Setelah itu diawal tahu 2007, PP Pelti kirimkan surat minta izin ke KONI Pusat dan sudah diberikan ijin tersebut.

Yang menjadi pertanyaan apakah KONI Provinsi selama ini jika ikuti Pra PON menanggung beaya transportasi dan akomodasi peserta daerahnya. Sedangkan Pra PON akomodasi ditanggung oleh masing masing peserta.
Dengan sistem baru ternyata KONI Provinsi bersama Pengprov Pelti hanya menanggung transportasi ke Samarinda, sedangkan akomodasi ditanggung oleh Pengprov Pelti Kaltim.Begitu juga transportasi dari Samarinda ke Balikpapan setelah kualifikasi selesai akan ditanggung olehPP Pelti.

Tanda Tanda Penuaan Pada Pria

5 Juni 2008. KEBANYAKAN di antara kita terus mengikuti proses penuaan melalui cermin. Berikut ini yang dapat dan tidak dapat dilihat oleh pria ketika ia mengamati wajah dan tubuhnya selama sekian tahun.

Dua puluhan. Pada usia ini, seorang pria mulai menunjukkan tanda-tanda awal penuaan meski masih samar seperti menipisnya rambut, otot melemah, dan mudah kelelahan ketika berolahraga. Namun, ini belum saatnya untuk menggantungkan sepatu olahraga, karena laju pembakaran kalori dalam tubuhnya mulai menjadi lambat. Maka penting sekali baginya untuk memberikan perhatian pada diet dan olahraga.

Tiga puluhan. Garis-garis dan kerut-kerut lembut mulai muncul di sekitar mata dan mulut ketika kulit mulai kehilangan kelenturannya. Pendengaran mulai berkurang, terutama bila ia gemar mendengar musik dengan volume keras melalui speaker atau earphone. Pengendalian kolesterol menjadi penting karena kadar LDL (low-density lipoprotein, jenis kolesterol berbahaya) terus menanjak, begitu pula batas rambut pada dahi. Sementara itu, kolesterol HDL (high-density lipoprotein) yang baik mulai berkurang. Selewat usia sekitar-35 tahun, uban mulai kelihatan, terutama pada kening, dan perut mulai membuncit.

Empat puluhan. Pada usia ini, penuaan makin melebarkan sayap kekuasaannya. Kebotakan semakin nyata (paling tidak pada pria yang cenderung botak). Keriput-keriput muncul di tepi kelopak mata, juga di ujung-ujungnya, dan garis-garis lain mulai muncul. la mungkin membutuhkan kacamata plus atau fokus ganda ketika lensa mata mulai menjadi kaku. Akan tetapi sekarang dapat berkonsentrasi pada hal-hal selain seks-libido mulai berkurang karena kadar testosteron mulai menurun.

Lima puluhan. Ada beberapa kabar baik : setelah beberapa dasawarsa terus meningkat, kadar kolesterol akhirnya berhenti meningkat. Kabar buruknya : Kekebalan tubuh menurun, membuatnya lebih mudah jatuh sakit dan terkena infeksi. Gusi mulai berubah secara mencolok, dan tanda-tanda awal masalah prostat mulai muncul, misalnya lemah atau macetnya aliran urin. Lemak di bawah rahang dan dagu maki tampak dan seperti bertingkat.

Enam puluhan. Berat badannya mulai turun karena massa ototnya berkurang, akibatnya kulit menjadi kendur dan menggelayut, terutama di sekitar lengan dan bahu; kantung-kantung di bawah mata juga menjadi jelas. Pundak menyempit dan warna rambut pudar. untungnya secara mental ia masih sama dengan 30 tahun lampau; kemampuan memecahkan masalahnya masih baik.

Tujuh puluhan. Kulitnya menjadi lebih kasar dan warnanya berubah secara tidak merata, umumnya berupa bercak-bercak di sana-sini. Hidung menjadi lebih mancung dan lebih lebar, cuping telinga menjadi lebih tebal. Tidurnya berkurang, yang berarti menjadi lebih mudah sakit karena perbaikan dalam tubuh biasanya berlangsung selama orang tidur nyenyak. Daya ingatnya juga berkurang.

Sumber : Age Eraser For Men

Diskusi Pembangunan Olahraga 5 Tahun Kedepan

5 Juni 2008. Memenuhi undangan dari Kantor Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bapenas) hari ini dalam forum diskusi penyusuan RPJM 2010-2014 Bidang Pemuda dan Olahraga yang sebagai pembicara tokoh teknokrat olahraga seperti Prof.Drs. Toho Cholik Mutohir MA,Ph.D, Prof Imam Suyudi, Dr.Taufk Yudi Mulyanto, Dr. Tandyo Rahayu, Dr.Mulyana cukup pusing karena terlalu sibuk dengan teori2 yang sangat menarik tetapi belum tentu bisa diterapkan didalam kehidupan berolahraga.
Oleh Prof. Toho Cholik Mutohir dengan judul Identifikasi Permasalahan, Peluang dan Tantangan Keolahragan 5 tahun mendatang disebutkan adalah permasalahan Sistem Manajemen Keolahragaan,Pemasalahan rendahnya Akses dan Partisipasi.
Mengenai permasalahan sistem manajemen keolahragaan, disebut kurang efektif dan efisiennya sistem manajemen keolahragaag dapat diidentifikasi dari berbagai faktor penyebab antara lain, pendanaan bidang keolahragaan sangat terbatas, kebijakan pembangunan olahraga belum integratif, faktor tenaga keolahragaan yang kurang memenuhi standar, dan organisasi kelembagaan yang menangani olahraga belum mantap.

Begitu pula nilainya partisipasi masyarakat hanya 42,2 % sedangkan 57,8 % tidak ikut berpartisipasi. Sistem pemanduan dan pengembangan bakat belum berjalan efektif karena faktor faktor belum adanya tes standar yg digunakan. Disamping itu pula prasarana dan sarana olahraga didalam pengelolaan masih belum tertata secara baik. Begitu pula tenaga keolahragan yangs angat terbatas baik jumlah maupun mutunya sangat mempengaruhi pembinaan dan pengembangan keolahragaan.

Kompetisi tingkat nasional dan interasional sangat dibutuhkan, sayangnya belum tertata dan berjalan secara teratur, dan berjenjang dan berkelanjutan.

Sistem informasi, media dan promosi belum mendukung sport intelligence. Untuk menghasilkan kinerja/prestasi dalam bidang jeolahragaan memerlukan informasi yang akurat, lengkap dan dapat diakses setiap saat.

Industri olahraga belum terbina dengan efektif, tumbuhdengan lamban. Kegiatan olahraga sebagai bisni dalam bentuk produk barang dan jasa belum disadari dan diapresiasi dan dikelola dengan baik oleh masyarakat dan kalangan industri.

Standardisasi, Akreditasi dan Sertifikasi belum dapat berjalan efektif seperti yang diharapkan karena beberapa faktor belum adanya pedoman penerapan standardisasi, akreditasi dan sertifikasi kelembagaan yang diamanatkan dala UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional.

Doping dalam Olaharag belum tersosialisasikan ke seluruh masyarakat olahraga. Akibatnya belu dipatuhinya CODE anti doping, dan belum dipahaminya bahaya doping bagi kesehatan, keselamatan olahragawan dan kemurnian nilainilai luhur olahraga.

Dalam diskusi ini disampaikan pertanyaan maupun himbauan August Ferry Raturandang selaku praktisi olahraga, masalah pendidikan jasmani akhir akhir ini terabaikan. "Coba kita semua mengingat masa lalu sewaktu masih di Sekolah Rakyat (SR) atau Sekolah Dasar (SD). Olahraga yang diberikan adalah atletik. Saya tidak belajar tenis disekolah karena ini kemauan orangtua saja. Disekolah pelajaran olahraga adalah ke lapangan dan latihan lari, lompat dan lempar." ujar August Ferry Raturandang. Selanjutnya disampaikan kalau selama ini kalau berbicara olahraga dalam forum forum remi selalu ditekankan kepada perebutan medali, bukan prestasi, apalagi masalah grass root yang sebagai fondasi olahraga yang paling kuat. Berbagai keadaan gagalnya medali emas atau juara umum dalam multi event, tapi lupa kalau masalah grass root tersebut. "Untuk itu kami mohon Pemerintah agar pendidikan jasmani lebih mendapat perhatian. Semua itu porsi dari Departemn Pendidikan Nasioanal."
Disamping itu pula saat ini olahraga bagi anak anak bagaikan momok karena sudah tidak ada unsur FUN. Anak anak agar bisa berolahraga lebih ditekankan masalah FUN dulu, baru bisa mengenal cabang olahraga yang diinginkan. Bukan sebaliknya.
Sedangkan hadirnya UU Nomor 3 Tahun 2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional sudah memasuki tahun ketiga. Tetapi dalam perjalanannya masih saja banyak lapangan olahraga dibabat menjadikan peruntukan lainnya seperi bangunan bangunan. seperti dicantumkan dalam UU Nomor 3 Tahun 2005 tidak jalan.

Rabu, 04 Juni 2008

Penting Bagi Penderita Kencing Manis

4 Juni 2008. Penyakit kencing manis atau bahasa keren-nya diabetes melitus banyak diidap orang Indonesia. Seorang penderita diabetes melitus memiliki kadar gula dalam darah yang tinggi sehingga si penderita harus hati-hati dalam menerapkan pola makan. Dokter pun sering menganjurkan agar penderita disiplin dalam mengonsumsi obat, berdiet, dan melakukan olahraga, serta menjauhi stres. Banyak memang obat yang beredar di pasaran untuk
mengobati diabetes tersebut, namun sering harganya mahal karena bahan-bahannya haruslah diimpor. Bagaimana mau menjauhi stres jika untuk membeli obat yang harganya selangit saja susah.

Beruntung, kini telah ditemukan obat yang murah meriah dan dapat diperoleh dengan mudah. Di pasar-pasar tradisional yang becek ketika hujan dan penuh debu saat musim kemarau, "obat" ini bisa dengan mudah didapatkan. Di supermarket-supermarket pun ada, tapi kalau mau lebih murah memang lebih baik memilih di pasar tradisional. Kalau malas bepergian, kita cukup menunggu tukang sayur yang lewat depan rumah.

Lalu "obat" apa yang murah meriah itu?
Buncis. Ya, tepat. Tanaman yang buahnya mirip kacang panjang,
tapi lebih pendek dan gemuk itu ternyata mampu mengobati penyakit diabetes melitus. Hal tersebut terungkap dalam disertasi Yayuk Andayani, yang telah mempresentasikan penelitiannya berjudul "Mekanisme Aktivitas Antihiperglikemik Ekstrak Buncis pada Tikus Diabetes dan Identifikasi Komponen Aktif" untuk memperoleh gelar doktor di kampus Institut Pertanian Bogor (IPB) Darmaga, beberapa waktu lalu.

Dalam penelitiannya, Yayuk menggunakan tikus putih sebagai binatang percobaan. Tikus putih berusia tiga bulan itu oleh Yayuk diberi perlakuan induksi diabetes. Artinya, "dengan sengaja" si tikus putih dibuat mengidap diabetes melitus. Sebelum diinjeksi dengan diabetes, tikus tersebut telah diberi ekstrak buncis. Ternyata dalam waktu 30 menit setelah "dengan sengaja" dibuat menderita diabetes, tekanan gula darah tikus-tikus percobaan kembali normal, tanpa mengalami penurunan pada tingkat hipoglikemik (di bawah kadar gula normal-red.).

Timbul pertanyaan, apa sih "kesaktian" buncis sehingga hanya dalam waktu setengah jam bisa menurunkan kadar gula dalam darah hingga batas normal. Berdasar analisis Yayuk, di dalam buncis terkandung zat yang dinamakan B-sitosterol dan stigmasterol. Kedua zat inilah yang mampu meningkatkan produksi insulin.

Insulin adalah suatu hormon yang dihasilkan secara alamiah oleh tubuh kita dari organ tubuh yang dinamakan pankreas. Insulin berfungsi untuk menurunkan kadar gula dalam darah. Seseorang mengalami diabetes melitus bila pankreas hanya sedikit menghasilkan insulin atau tidak mampu memproduksi sama sekali.
Ternyata dua zat tadi mampu merangsang pankreas untuk meningkatkan produksi insulinnya.

Selain dua zat tadi, Yayuk memperoleh data bahwa dari 100 gram ekstrakbuncis terkandung karbohidrat 7,81 persen, lemak 0,28 persen, protein 1,77 persen, serat kasar 2,07 persen, dan kadar abu 0,32 persen.

Bagi dunia kedokteran dan farmasi, penemuan Yayuk ini tentu bisa dijadikan referensi untuk membuat obat diabetes dengan mengekstrak buncis. Tentunya banyak keuntungan yang diperoleh, terutama bagi masyarakat, karena obat diabetes akan lebih murah dan mudah didapat dengan banyaknya bahan yang tersedia.

Bagi masyarakat, terobosan Yayuk itu bisa melegakan hati banyak orang pengidap diabetes melitus, khususnya mereka dari kalangan tidak mampu. Cukup membeli sayur buncis dan memakannya secara teratur, kadar gula dalam darah bisa turun. Pengolahannya pun tidak sembarangan.
Manfaat buncis lebih terasa bila dimakan sebagai lalapan. Kalau dimasak dalam bentuk oseng-oseng, dengan tambahan daging, tentunya sama saja.

Berbahagialah mereka yang kerap makan lalapan buncis. Ternyata selain manis, buncis juga bisa mencegah dan menghilangkan penyakit kencing manis. Mau coba?

Selasa, 03 Juni 2008

Kejuaraan Antar Panti Jompo

4 Juni 2008. Hari ini, Rabu 4 Juni 2008 terjadi percakapan singkat tetapi lucu di Senayan. Setelah latihan tenis di Senayan, Diko Moerdono, Christian Budiman dan August Ferry Raturandang sempat berbincang bincang masalah usia yang sudah tidak masuk muda lagi, karena ketiganya sudah berusia diatas 55 tahun bahkan diatas 60 tahun.

"Sekarang main tenis kelihatan bego. Beda dengan waktu masih muda sangat gesit.Jagoan lagi dan juara. Sedih deh." ujar Diko Moerdono sambil mengenang masa jaya jayanya main tenis. Kemudian disambut lagi oleh Christian Budiman, mengingat sudah tua siap siap aja masuk panti jompo. "Ya kalau anak2 masih ingat kita , karena sekarang kesibukan anak anak sangat tinggi, bisa lupa orangtuanya." ujar Christian Budiman. Disambut oleh August Ferry Raturandang , untuk siap siap masuk panti jompo. "Kita main tenis disana tapi mini tenis karena sudah tidak mampu main tenis." Akhirnya semua ketawa. Oleh Fahmi Mahbub disambut . "Jangan takut Pak, kita buat Kejurnas Panti Jompo saja." Kelihatan ini upaya mantan pengurus Pelti sehingga punya idea buat turnamen antar panti jompo.

"Bagaimana kalau kita atur kalau masuk Panti Jompo sama sama saja," ujar Christian. Bahkan dianjurkan kita buat usaha Panti Jompo sekalian untuk menampung mantan petenis Indonesia sebelum dipanggil yang Maha Kuasa. Ini idea brilian juga.
Memang harus diakui saat ini pengurus inti dari PP Pelti 2002 - 2007 maupun 2007-2012mayoritas sudah berusia diatas 55 tahun dan bahkan 60 tahun keatas.

"Bisa bisa kita mati masih menjabat di PP Pelti nih." ujar Diko Moerdono (63 th)
Anggota PP Pelti saat ini sudah saling mengenal dilapangan tenis bahkan dikejuaraan nasional tenis yunior di Malang (jl. Tenes) , Bandung (Lap.tenis pasir Kaliki) maupun Jakarta (lap. IKADA, Lap. Kebon Binatang ) Bahkan menurut August Ferry Raturandang pernah kalah bertanding di Malang lawan Diko Moerdono yang saat itu sebagai unggulan di kelompok remaja. Saat itu pembagian kelompok umur sudah berbeda dengan saat ini. Dulu menggunakan istilah kelompok anak anak, kelompok remaja, kelompok taruna.

27 Pengprov Pelti ikuti Kualifikasi PON XVII di Samarinda

4 Juni 2008. Kualifikasi Pekan Olahraga Nasional XVII 2008 di Samarinda yang berlangsung tanggal 27 Juni – 2 Juli 2008 diikuti oleh 24 tim putra dan 14 tim putri. Dari ke 27 Pengprov yang ikuti Kualifikasi PON XVII ini memperebutkan 4 tempat dibabak utama PON XVII yang akan berlangsung di Balikpapan tanggal 6 – 15 Juli 2008.

Yang menjadi pertanyaan , tim mana saja yang diperkirakan lolos ke Balikpapan. Sebelum memperkirakan tim yang lolos ternyata masih ada daerah yang status atletnya bermasalah, karena didaftarkan oleh 2 daerah. Contohnya adalah Bella Destriana didaftarakan oleh Sumatra Selatan dan Kalimantan Barat. Begitu juga Dina Azwar didaftarkan oleh Sumatra Barat dan Kepulauan Riau. Pengprov Pelti yang mendaftarkan atlet tersebut telah diberitahukan oleh PP Pelti untuk diselesaikan sendiri. Karena Pengprov Sumsel dan Kalimantan Barat , masing masing tetap mempertahankan atlet tersebut , oleh PP Pelti masalah ini diserahkan ke Badan Arbitrase Olahraga KONI Pusat untuk memutuskan. Masalah Dina Azwar akhirnya terpecahkan karena Pengprov Sumatra Barat sudah mencabut pendaftarannya.

Dari data peserta maka saat Kualifikasi akan dilakukan pemilihan unggulan berdasarkan Peringkat Nasional Pelti yang akan dikeluarkan tanggal 15 Juni 2008.
Dari data ini maka 4 tim akan keluar sebagai unggulan sehingga memasuki grup terpisah. Saat ini tercatat berdasarkan PNP yang dikeluarkan tgl 15 Mei 2008 yaitu untuk tim putra Sulawesi Utara, Kalimantan Barat, Bali, Kalimantan Tengah. Tim putri keluar sebagai unggulan adalah Sumatra Utara, DIY, Sumatra Barat dan Bali.

Yang ikuti Kualifikasi adalah tim putra terdiri dari Pengprov Pelti Nangroe Aceh Darusalam, Sumatra Barat, Riau, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatra Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Banten, Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Gorontalo, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Bali, NTB, NTT, Maluku , Maluku Utara, Papua. Tim putrid terdiri dari Sumatra Utara, Sumatra Barat, Riau, Lampung, Kepulauan Riau, Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Gorontalo, Sulawesi Barat, Maluku,Bangka Belitung , Sulawesi Selatan, dan DIY.

Christo Kehilangan Raket

3 Juni 2008. Petenis potensial Indonesia Christopher Rungkat yang sedang try out ke Eropa ikuti turnamen turnamen internasional yunior alami nasib sial dalam perjalanannya tahun ini. Biasanya nasib sial dialami karena kalah dalam pertandingan. Tetapi yang terjadi sama Christopher adalah kehilangan raket dan tasnya sehingga dompetpun ikut melayang. Tetapi masih ada untung juga yaitu Paspor tidak ikut hilang maupun tas yang berisi laptop yang selalu dibawa bawa dalam perjalanan try out keluar negeri. Ya, nasib apes.

Senin, 02 Juni 2008

Bahaya NARKOBA mengintai

2 Juni 2008. Kesibukan orangtua kadang kadang suka melupakan kewajibannya terhadap putra dan putrinya. Jikalau disibukkan dengan permainan tennis tentunya masih bisa menolong , karena selain tenis adalah olahraga , tenis pun bisa ditanamkan sportivitas kepada putra dan putrinya.
Hal ini bukan saja bisa terjadi dikota kota besar seperti Jakarta tetapi ada kemungkinan sudah mulai melebar kekota kota kecil.

Permasalah yang patut diwaspadai adalah masalah DRUG atau dikenal dengan NARKOBA.
Oleh karena itu sangat bijaksana jika dianjurkan putra maupun putri belajar bermain tenis mulai dari usia sedini mungkin. Saat ini sudah banyak lapangan tenis bertebaran di Tanah Air. Begitu juga banyaknya pelatih tenis bersama sekolah sekolah tennis yang ada. Sedangkan induk organisasi tenis dunia (ITF) maupun di Indonesia (PELTI) sudah memperkenalkan cara termudah belajar tenis dengan target anak anak muda usia. Dikenal dengan permainan Mini Tenis.

Penyalur Narkoba juga melihat kelemahan kelemahan pada anak anak yang yang merupakan pangsa pasar cukup besar. Dari mulai sekitar sekolah sudah mulai berkeliaran bahaya Narkoba ini.
Perlu kita waspadai, telah beredar disekolah-sekolah sesuatu yang mengerikan. Bagaimana bentuk Narkoba tersebut.

NARKOBA , Crystal berbentuk bulat, mirip dengan permen POP ROCK rasa Strawbery (kalau kita kemut bisa berdesis di dalam mulut). Aromanya persis seperti Strawbery dan saat ini sudah beredar bebas di lingkungan sekolah. Namanya Strawberry Meth atau Strawberry Quick.

Anak2 berpikir bahwa barang tersebut adalah PERMEN (gula-gula), berhati-hatilah karana permen ini dapat menyebabkan kondisi sang anak bisa masuk Rumah Sakit dan ketagihan.

Selain rasa diatas dapat juga dalam rasa Coklat, kacang, Cola, chery, anggur dan rasa jeruk.

Peringatkan anak kita untuk tidak menerima Permen Jenis ini dari orang-2 yang tidak kita kenal, meskipun dari teman mereka atau dari siapapun

Pesan seperti ini perlu mendapatkan perhatian sekali jika tidak ingin melihat korban berjatuhan terutama disekitar rumah tangga sendiri.

Minggu, 01 Juni 2008

Masalah Peringkat Ayu Fani Damayanti

1 Juni 2008. Ada ketidak puasan atas hasil PNP (Peringkat Nasional Pelti) karena salah satu andalan Indonesia yaitu Ayu Fani Damayanti juara Cigna Open'08, Juara Sportama-1 , Juara OKE SHOP 2008 hasilnya sampai tanggal 1 Juni 2008 masih bercokol di PNP- 5.
Memang PNP yang dikeluarkan setiap tanggal 15 setiap bulan, harus dilihat juga turnamen yang dimasukkan dalam PNP yang dikeluarkan tanggal tersebut. Sebagai contoh PNP yang dikeluarkan tanggal 15 Mei 2008 , TDP baru dimasukkan adalah Sportama 1 dan Piala Gubernur DKI'08. Berarti Women's Circuit 2008 di Balikpapan, Tarakan dan Bulungan dan OKE SHOP di Surabaya belum dimasukkan dan diharapkan masuk ke PNP yang dikeluarkan tanggal 15 Juni 2008. Sedangkan hasil TDP yang dikeluarkan adalah TDP Palazzo Open 2007.

Hasil yang didapat oleh Ayu Fani Damayanti dari 7 TDP yaitu Piala Gubernur DKI th 2007 (Kategori 32), Piala Gubernur Jabar 2007(Kategori 29), Women Circuit Manila -1 ’07 (Kategori 40) dan WC Manila-2 ’07(Kategori 40), Cigna Open 08 (Kategori 32), Sportama 1 (Kategori 30) dan Piala Gubernur DKI 08(Kategori 31).

Angka didapat Ayu adalah Angka Dasar dari TDP tersebut adalah 330, 300, 52, 1, 330, 310, 320 sedangkan Angka Bonus didapat masing masing 0, 0, 160, 120, 45, 0 dan 45 sehingga didapatlah APT 2013 dibagi dengan AP=12 maka APR= 167.7500.

Jika dibandingkan dengan PNP-4 yaitu Vivien Silfany yang memiliki APR= 195.8333 yang didapat dari 14 TDP sehingga AP menajdi 12. Vivien ikuti TDP yaitu Women Circuit Balikpapan’07, WC Tarakan’07 dan WC Jakarta’07, Thailand WC-1’07,Thail WC-2’07,Thai WC-3’07, Commonwealth’07, WC Manila-1 ’07, WC Manila’2’07, Cigna Open’08, Sportama-1, WC Egypt-1’08, WC Egypt-2’08, WC Egypt-3’08. Hasilnya Angka Dasarnya adalah 1, 1, 103, 205, 0, 0, 0, 103, 52, 165 78, 52, 0, 0 dan Angka Bonusnya sebagai berikut 120, 120, 190, 215, 70, 70, 85, 190, 160, 0, 0, 195, 105, 70. Total APT= 2350. Sehingga APR = 195.8333.

Ini sebagai gambaran antara PNP-4 dan PNP -5 yang dimiliki oleh Vivien Silfany dan Ayu Fani Damayanti Begitu pula dengan PNP-1 Sandy Gumulya ikuti 11 TDP, PNP-2 Lavinia Tananta ikuti 13 TDP, PNP-3 Jessy Rompies ikuti 11 TDP.

PNP atau Peringkat Nasional Pelti telah berlaku sejak diluncurkan tahun 1988 dan berlangsung setiap tahunnya. Jadi bisa dibayangkan bagi masyarakat tenis yang baru menampakkan diri dipertenisan nasional tentunya masih bingung karena belum mengenalnya. Hal yang pelu disini adalah pengetahuan tentang kategori TDP yang seyogyanya diumumkan sebelum TDP berlangsung. Pertanyaan masalah kategori TDP belum dipusingkan karena adanya TDP saja sudah cukup memuaskan semua petenis. Secara gamplang bisa dilihat makin besar prize money maka kategorinya makin besar pula berarti angka dasar yang didapat makin besar pula, kecuali kalah dibabak pertama tetap 1.

Jawaban diatas tentunya masih belum bisa memuaskan semua pihak, tetapi malu bertanya langsung ke induk organisasi tetapi dilontarkan dalam bentuk negative thinking melalui media maya. Semua masalah bisa diatasi dengan baik sesuai dengan sportivitas dan tennis is a gentleman sports, sehingga kompetisi bisa meningkatkan prestasi pertenisan Indonesia dimasa depan. Itulah harapan semua pelaku pelaku tenis pada umumnya.

Sekilas Mengenal Peringkat Nasional Pelti (PNP)

1 Juni 2008. Masalah PNP (Peringkat Nasional Pelti) sering jadi bahan komentar atau guncingan hangat bagi ketidak puasan masyarakat tenis di Indonesia. Kadang kadang sudah menjurus kearah negative. Memang harus diakui kekurang tahuan masyarakat terutama yang baru masuk ke pertenisan Indonesia membuat panasnya situasi. Bagi yang ahli computer sangat menggampangkan soal membuatnya, sedangkan lupa kalau sewaktu membuatnya PNP 1987 di Indonesia belum canggihnya dunia komputer. Kemudian diperkenalkan tahun 1988 sedangkan buku panduan dibuat tgl 10 Januari 1993 oleh dr.Nico A Lumenta. Muncul ketidak puasan sehingga timbul kesan induk organisasi Pelti menutup nutupi masalah PNP tersebut.

Peringkat diperlukan sejak mulai semaraknya turnamen turnamen tenis baik diluar negeri maupun dalam negeri. Perlu diketahui ATP-Tour sendiri mulai menetapkan tahun 1973

Tujuan dari PNP adalah system PNP akan menghasilkan secara berkala tingkatan petenis atas dasar prestasi petenis dalam berbagai pertandingan dan selajutnya digunakan untuk penentuan unggulan (seedig), dan system PNP bertujuan untuk meningkatkan semangat kompetitif yang merupakan kekuatan pokok bagi petenis untuk menjalani pembinaan mencapai prestasi yang lebih tinggi. Dengan system PNP petenis didorong untuk memanfaatkan arena TDP (Turnamen Diakui Pelti) untuk peningkatan peringkat dan prestasi, dan diharapkan meningkatkan kualitas dan kuantitas TDP.

Perlu diketahui bahan untuk PNP adalah Hasil Pertandingan yang sah masuk dalam proses perhitungan system PNP adalah TDP Peringkat. Jadi bukan semua turnamen tenis yang bisa diperhitungkan. Faktor yang juga penting adalah Kategori Turnamen. Jika turnamen kelompok umum maka patokan dipakai adalah jumlah prize money. Makin besar prize money makin besar pula kategorinya sehingga makin besar pula angka didapat. Selaku petenis harus diperhatikan adalah nama yang konsisten digunakan dalam setiap keikut sertaannya dalam TDP.

Jika dari hasil pertandingan yang dilihat dari draw keseluruhan, mulai main dari kualifikasi sampai babak utama dimulai dari ronde pertama sampai final. Angka akhir diambil adalah APR (Angka Peringkat Rata rata) yang merupakan hasil pembagian Angka Peringkat Total (APT) dibagi dengan Angka Pembagi (AP). Sedangkan APT adalah penjumlahan dari Angka Dasar (AD) dan Angka Bonus (AB). Kalau kalah disuatu babak pertandingan maka diberikan angka sebagai Angka Dasar (AD)
Yang dimaksud dengan Angka Pembagi (AP) adalah jumlah turnamen yang diikutinya.

Kedudukan peringkat seseorang diambil dari makin besarnya APR. Biasanya setiap PNP dikeluarkan sering terjadi perubahan angka didapat karena adanya penambahan angka angka baru dari pertandingan yang baru diikutinya dan juga dikuranginya angka lama ( usia 52 minggu) yang didapat setahun lalu. Disamping itu juga diperhatikan perubahan APR dari pesaingnya.

Angka Dasar (AD) didapat dari kekalahan disetiap pertandingan tetapi kalau kalah dibabak pertama maka AD = 1. Petenis yang mendapat “bye” atau menang WO kemudian dibabak berikutnya kalah maka dianggap baru sekali bertanding sehingga kekalahannya dianggap berada dibabak I . Tapi kalau sudah menang dibabak pertama kemudian menang WO dibabak kedua dan kalah dibabak ketiga maka dihitung angka dasar dibabak ketiga.
Angka Bonus, yaitu bentuk apresiasi atas upayanya. Dibagi atas AB Peringkat yaitu bila mengalahkan lawan yang mempunyai Peringkat (PNP atau Internasional) didalam babak utama. Besarnya AB ada tabelnya. AB Kualifikasi, didapat jika menang dibabak kualifikasi dan lolos kebabak utama. Besarnya AB adalah 50 % dari AD babak ke II.
AB Luar Negeri, didapat bila bertanding dalam TDP Internasional baik didalam negeri maupun diluar negeri . AB Luar Negeri ini didapat setiap babak, ada tabelnya. Tapi kalau kalah WO tidak mendapat AB pada babak tersebut.

Angka Peringkat Total (APT) adalah hasil penjumlahan AD dan AB. Angka Pembagi (AP) angak yang menunjukkan jumlah pertandingan yang diikuti petenis. Tetapi perlu diketahui untuk pertandingan yang pertama sampai ke 12 maka AP=12. Tetapi setelah pertandingan lebih dari 12 , besarnya AP dapat dilihat dari table AP. Tetapi bagi TDP Kelompok Yunior tidak ada AP